Banyak lulusan SMA merasa khawatir ketika memutuskan untuk mengambil jeda sebelum melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau biasa disebut gap year. Padahal, jika dimanfaatkan dengan bijak, gap year bisa menjadi masa yang sangat produktif dan menentukan arah masa depan.
Ada berbagai alasan mengapa seseorang memutuskan untuk mengambil gap year. MIsalnya, belum lolos seleksi masuk perguruan tinggi yang diincar, masih bingung menentukan jurusan atau kampus atau bisa juga karena masalah finansial keluarga.Â
Apapun alasannya, tak perlu berkecil hati jika harus mengambil jeda setelah lulus, karena ada banyak hal positif yang bisa kamu lakukan. Misalnya, dimanfaatkan untuk refleksi diri dan mengenal potensi diri, bisa mengembangkan keterampilan, mencoba pengalaman baru, dan mempersiapkan diri lebih matang untuk masuk kuliah.Â
Namun, semua itu hanya mungkin jika gap year dijalani dengan kesadaran dan strategi yang tepat. Bagaimana caranya? Yuk ikuti tips berikut:
1.Buat Rencana dan Tujuan yang Jelas
Langkah pertama dan paling krusial dalam menjalani gap year adalah menetapkan tujuan. Tanpa arah yang jelas, waktu satu atau dua tahun bisa terlewati begitu saja tanpa hasil berarti.
Kamu bisa membuat daftar tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Misalnya:
- Meningkatkan skor UTBK/SNBT atau tes seleksi kampus lainnya
- Mengikuti kursus atau pelatihan keterampilan tertentu
- Membangun portofolio
- Menabung untuk biaya kuliah
- Meningkatkan kesehatan mental dan fisik
Tujuan-tujuan ini bisa dibagi ke dalam rencana mingguan atau bulanan. Gunakan Google Calendar atau aplikasi to-do list untuk menjaga progres tetap terpantau.
2. Bangun Rutinitas yang Seimbang
Salah satu tantangan terbesar dalam gap year adalah menjaga disiplin. Tanpa struktur seperti sekolah, banyak orang akhirnya menjalani hari tanpa arah. Buat jadwal harian yang seimbang dan wajib dipatuhi. Misalnya belajar atau melatih skill 2–4 jam/hari, magang, mengikuti kursus, dan sebagainya.
3. Ikut Kursus atau Pelatihan
Manfaatkan platform belajar online untuk menambah keterampilan atau memperdalam materi akademik. Selain platform edukasi dari Indonesia, kamu juga bisa mengikuti pelatihan online yang diadakan oleh universitas luar negeri.Â
Pilih kursus yang sesuai dengan jurusan kuliah yang dituju atau keterampilan yang ingin dikuasai. Sertifikat dari kursus ini juga bisa menjadi nilai tambah di CV atau saat seleksi kampus.
4. Bangun Pengalaman Nyata Lewat Magang atau Relawan
Tak harus menunggu kuliah untuk terjun ke dunia kerja atau organisasi. Banyak perusahaan, komunitas, atau organisasi sosial yang membuka kesempatan magang dan relawan, bahkan untuk lulusan SMA.
Manfaat dari magang atau menjadi relawan sebagai berikut:Â
- Mengenal dunia kerja secara langsung
- Melatih soft skill seperti komunikasi, kerja tim, dan manajemen waktu
- Menambah jejaring profesional
- Memperkaya isi portofolio atau personal statement saat mendaftar kuliah
Untuk mencari peluang magang dan relawan, coba lakukan pencarian di situs seperti Jobstreet, Glints, Linkedin, bahkan media sosial.Â
5. Persiapkan Diri untuk Masuk Kampus Lagi
Jika kamu menggunakan gap year untuk mencoba seleksi kampus kembali, pastikan punya strategi belajar yang matang. Gunakan waktu jeda untuk mengulas materi UTBK atau tes lain secara sistematis. Kamu juga bisa mengikuti tryout dan evaluasi berkala.Â
Agar sistem belajar lebih terarah, kamu juga bisa mengikuti bimbingan belajar seperti Sinotif. Selanjutnya, berlatihlah membuat essay, portofolio, atau personal statement. Kamu juga bisa belajar dari pengalaman tahun sebelumnya. Apa yang kurang? Apa yang bisa ditingkatkan? Jadikan refleksi itu sebagai panduan untuk lebih baik di tahun ini.
6. Dokumentasikan Perjalananmu
Selama gap year, dokumentasikan perkembanganmu, baik dalam bentuk tulisan atau portofolio digital. Ini tidak hanya membantumu melihat progres secara nyata, tapi juga bisa digunakan sebagai bahan untuk melamar beasiswa, seleksi kampus, atau bahkan membangun personal branding.
Bentuk dokumentasi bisa berupa blog pribadi, channel media sosial yang membahas konten edukasi, atau bisa juga membuat portfolio desain, tulisan, fotografi, dan lain sebagainya.Â
7. Bangun Koneksi dan Bergabung dengan Komunitas
Selama gap year, fokuslah pada kegiatan-kegiatan yang membuatmu tetap produktif. Selain belajar dan mengikuti kursus, kamu juga bisa bergabung dengan komunitas untuk menjalin koneksi sekaligus mencoba pengalaman. Berada di lingkungan yang suportif akan membuatmu merasa tidak sendiri dan lebih semangat menjalani masa ini.Â
- Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Jangan abaikan aspek kesehatan selama gap year. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk memulai rutinitas sehatmu. Caranya bisa dengan memprioritaskan tidur cukup dan berkualitas, makan makanan bergizi, dan rutin olahraga agar tubuhmu selalu dalam kondisi prima.Â
Kesehatan mental juga tentunya penting. Jika selama masa gap year kamu merasa cemas atau frustasi berlebihan, jangan ragu konsultasi dengan profesional atau curhat dengan orang yang dipercaya.Â
~Afril