Orang tua butuh panduan sebelum memilih sekolah di luar negeri untuk anak karena sekolah bukan sekadar tempat belajar. Ini soal bahasa, biaya, kurikulum, lingkungan sosial, dan juga kelancaran jalan masuk ke kampus nanti.
Pilihan yang tepat bisa menghemat waktu, uang, dan stres anak. Namun, jika pilih yang salah? Anak bisa kesulitan adaptasi, nilai kurang optimal, atau harus pindah lagi.
Jadi, orang tua sebaiknya mengetahui terlebih dahulu perbedaan jenis sekolah, seperti boarding, international, dan public school, serta situasi di negara populer, seperti di Singapura, Malaysia, dan Australia.
Jenis Sekolah di Luar Negeri
-
Boarding School (Sekolah Asrama)
Di sekolah ini siswa tinggal di asrama selama masa ajaran. Boarding school akan memberikan struktur harian, kegiatan ekstrakurikuler terintegrasi, dan pengawasan 24/7.
Jadi, cocok untuk keluarga yang tinggal jauh dari kota sekolah atau mencari pendidikan dengan fokus kuat pada kemandirian dan tradisi sekolah. Namun, biayanya biasanya lebih mahal.
-
International School (Sekolah Internasional)
Ini adalah sekolah yang menggunakan kurikulum internasional, seperti IB, Cambridge, IGCSE, sehingga umumnya memiliki bahasa pengantar bahasa Inggris. Muridnya kebanyakan adalah campuran antara warga lokal dan anak ekspatriat.
Kelebihan sekolah ini adalah memiliki jalur yang jelas ke universitas luar negeri, lingkungan multinasional, dan dukungan bahasa Inggris. Kekurangannya, biaya yang biasanya tinggi dan kualitas antar sekolah bervariasi.
-
Public School (Sekolah Negeri)
Ini adalah sekolah yang dibiayai dan diatur pemerintah negara tersebut. Untuk warga negara setempat biasanya lebih murah atau gratis. Namun, untuk pelajar internasional bisa ada biaya khusus.
Kelebihan sekolah ini adalah biayanya terjangkau dan memiliki integrasi dengan budaya lokal yang kuat. Namun, kekurangannya adalah kurikulum nasional yang bisa berbeda tujuan dan mungkin lebih menantang secara bahasa bagi siswa luar.
Faktor yang Harus Dipertimbangkan
-
Biaya total
Saat mempertimbangkan biaya, jangan hanya lihat angka tuition. Lihat juga biaya masuk, deposit, uniform, buku, asrama, perjalanan pulang, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Misalnya, sekolah internasional di Kuala Lumpur atau Singapura kadang memerlukan deposit dan biaya pendaftaran besar di tahun pertama. Jadi, selalu tanya total first-year cost pada pihak sekolah.
-
Bahasa
Anak non-native mungkin butuh program English as an Additional Language (EAL). Sekolah internasional biasanya memiliki EAL, tetapi sekolah negeri tidak selalu. Jadi, pastikan ada program pembelajaran bahasa yang jelas saat memilih sekolah.
-
Kurikulum dan Pengakuan ke Universitas
Tiap kurikulum memiliki kelebihannya masing-masing.
Misalnya, IB dan Cambridge yang sangat diakui secara internasional, Australian Curriculum yang memudahkan anak masuk universitas Australia, atau kurikulum nasional negara setempat yang lebih menguntungkan kalau anak menargetkan perguruan tinggi lokal.
Jadi, cek apakah kurikulum sekolah cocok dengan rencana kuliah anak.
Langkah Praktis Sebelum Memutuskan
Berikut adalah langkah praktis yang bisa dilakukan orang tua sebelum memutuskan sekolah mana yang akan dipilih.
-
Buat daftar prioritas.
Buat berdasarkan total biaya maksimal, negara, dan kurikulum.
-
Hubungi sekolah.
Minta breakdown biaya, kebijakan boarding, dukungan EAL, dan contoh transkrip akademik yang diterima.
-
Periksa akreditasi.
Cek apakah kurikulum tersebut cocok untuk universitas impian anak.
-
Kunjungi (jika bisa) atau minta tur virtual.
Pastikan orang tua bicara dengan parent community dan cek opsi homestay jika sekolah tidak memilih asrama.
Jadi, pastikan orang tua memilih jenis sekolah di luar negeri yang tepat untuk anak, ya. Jangan sampai salah memilih dan menyesal di kemudian hari.
~Febri