Kejujuran rasanya semakin langka akhir-akhir. Berbagai kejadian negatif yang terjadi saat ini kebanyakan berpangkal dari ketidakjujuran. Kasus yang paling banyak terjadi di Indonesia saat ini, yaitu korupsi, merupakan salah satu dari bentuk sikap yang tidak jujur.
Itulah mengapa sangat penting mengajarkan anak mengenai kejujuran sejak dini.
Jika dari kecil anak memegang teguh sikap jujurnya, dia tidak akan mudah tergoda melakukan berbagai hal yang tidak jujur, termasuk korupsi dari yang hal yang kecil, seperti korupsi waktu, uang jajan yang diberikan, hingga hal yang lebih besar.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan kejujuran pada anaknya sejak kecil.
1. Selalu Katakan yang Sebenarnya
Salah satu aspek terpenting dari kejujuran adalah mengatakan yang sebenarnya. Berkomitmenlah untuk mengharuskan kejujuran 100% setiap saat bagi semua anggota keluarga, baik kepada sesama keluarga atau orang lain.
Biarkan anak melihat orang tuanya jujur, bahkan ketika itu sulit dilakukan atau ada konsekuensi yang harus dihadapi. Ini akan mengajarkan pada anak bahwa apa pun yang terjadi, jujur menjadi tindakan yang paling benar.
2. Bersikaplah Terbuka tentang Kesalahan
Selalu jujur pada anak-anak dan orang lain saat orang tua melakukan kesalahan.
Memang sangat mudah untuk menutupi kesalahan dan berharap tidak ada yang tahu, terutama jika anak-anak tidak menyadarinya. Namun, jika ingin mengajarkan kepada mereka tentang kejujuran, berikan contoh yang baik dengan menunjukkan kesalahan orang tua dan bagaimana cara mengatasinya.
Ini akan membantu anak-anak untuk melihat bahwa kesalahan bukanlah akhir dari segalanya, bahwa kesalahannya dapat dimaafkan, dan mengakui kesalahan bisa terasa jauh lebih baik.
3. Berikan “Hadiah” saat Anak Jujur
Salah satu cara terbaik untuk mengajarkan anak-anak tentang kejujuran adalah melalui tindakan positif. Saat melihat anak-anak bertindak jujur, meski mereka lebih mudah untuk berbohong, maka hargai kejujuran tersebut.
Caranya dengan memberikan penekanan lebih pada keputusan mereka untuk jujur dan mengakui kesalahannya, daripada fokus kesalahan yang dilakukan. Lalu, berterima kasihlah kepada mereka karena mengakui kesalahannya.
Jika masih perlu diberikan konsekuensi atas kesalahannya, berilah keringanan agar anak tidak menyesal bicara jujur dan lebih memilih untuk menutupi tindakan mereka ke depannya.
Setiap anak memilih kejujuran, lakukan semua yang orang tua bisa untuk mengubah pengalaman negatif tersebut menjadi pengalaman positif!
4. Minta Maaf ketika Salah
Entah mengapa, orang tua sulit untuk mengakui ketika salah. Padahal, dengan melakukan permintaan maaf ketika salah, ini menunjukkan kemampuan untuk melihat diri sendiri secara jujur dan kemudian bersikap jujur kepada orang lain.
Itu sebabnya, ketika meminta maaf, penting untuk benar-benar menyebutkan kesalahan apa yang dilakukan dan bertanggung jawab dengan kesalahan tersebut.
Menjadi orang tua tidak berarti harus selalu sempurna. Salah satu cara terbaik untuk mengajarkan kejujuran pada anak adalah dengan mempraktekkannya sendiri. Jadi, akui ketika melakukan kesalahan dan meminta maaf.
5. Menunjukkan Kejujuran dengan Bukti
Cara lain yang dapat orang lakukan untuk mengajarkan kejujuran pada anak adalah dengan selalu meminta bukti. Misalnya, jika menyuruh anak ke toko untuk membeli sesuatu, minta mereka kembali dengan struk dan uang kembalian yang benar.
Jelaskan bahwa ini bukan karena dia tidak dipercaya, melainkan untuk membantunya membangun kebiasaan yang penting. Dengan memberikan bukti, anak dapat lebih cepat membangun kepercayaan dengan orang lain.
Saat anak terbiasa memberikan bukti untuk kata-kata dan tindakannya, dia tidak hanya akan mengurangi kesalahan yang tidak disengaja, tetapi juga akan memupuk kepercayaan dan kejujuran dalam hubungan.
6. Ajarkan Anak Memperbaiki Kesalahan
Memergoki anak bersikap tidak jujur adalah saat yang tepat untuk mengajarinya tentang kejujuran. Bantulah dia memperbaiki kesalahannya dan beritahu cara lain yang bisa dilakukan merespons atau bereaksi selain dengan cara tidak jujur.
Misalnya, anak mendapatkan kembalian lebih dari warung saat jajan. Jelaskan kepada anak bahwa meski pemilik warung tak menyadari kesalahannya, tetapi diam saja bukan tindakan yang baik. Meskipun pemilik warung mungkin tak akan merasa rugi.
Beritahu anak untuk mengembalikan kelebihan uang kembalian tersebut dan jelaskan kepada pemilik warung.
7. Perlihatkan bahwa Kata-kata adalah Emas
Ajarkan kepada anak-anak untuk menjadi orang yang menganggap kata-kata mereka sebagai emas. Ketika sudah mengatakannya, maka mereka tidak akan mengingkarinya.Ini tentu saja jauh lebih sulit daripada kedengarannya. Namun, bukan berarti tidak dapat dilakukan.
Apalagi jika orang tua bisa memberikan contohnya. Perlihatkan pada anak-anak bahwa apa yang dikatakan orang tua selalu ditepati sehingga anak secara tidak sadar juga akan mengikutinya.
8. Minta Anak Mencarilah Teman yang Jujur
Karena setelah beranjak besar, lingkungan memiliki peran lebih penting dalam hidup anak, maka ajarkan padanya untuk memilih teman-teman yang baik untuknya.
Jika orang tua mengetahui teman-teman anak suka berbohong, bukan tidak mungkin lambat lain anak juga akan melakukannya. Namun, jika teman-temannya juga terbiasa jujur, anak juga akan lebih mudah untuk bersikap jujur.
Jadi, perhatikan jika ada teman anak yang suka berbohong dan minta anak untuk tak perlu berteman lagi dengannya karena akan memberikan pengaruh buruk padanya.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan kejujuran pada anak sejak dini. Pastikan untuk melakukan ini di rumah agar anak terbiasa untuk menjadi orang yang jujur saat berada di luar rumah.
Sumber:
https://www.cefonline.com/articles/teach-kids-articles/7-ways-to-teach-kids-about-honesty-cef/
https://www.imom.com/how-to-teach-your-kids-to-be-honest/
~Febria