Menjelang ujian, anak bisa merasa tegang dan lelah. Orang tua yang melihat anaknya belajar sampai larut juga ikut khawatir. Padahal, persiapan ujian bukan hanya soal menguasai materi, tetapi juga menjaga kondisi tubuh dan pikiran tetap fit.
Untuk membantu anak, orang tua bisa mengajarkan rutinitas sehat yang akan membantunya melewati masa ini dengan lebih tenang. Anak jadi lebih bisa fokus belajar dan orang tua merasa lebih tenang karena tahu anaknya tidak terlalu lelah.
Ingat, hasil yang baik lahir bukan hanya dari kerja keras, tetapi juga dari tubuh yang bugar dan pikiran yang jernih. Anak jadi merasa persiapan ujiannya tidak terasa seperti beban berat, melainkan proses yang bisa dijalani bersama dengan suasana yang mendukung.
Berikut beberapa rutinitas sehat yang bisa diajarkan pada anak.
-
Tidur Cukup yang Lebih Efektif daripada Begadang
Tidur cukup membantu otak menyimpan pelajaran yang sudah dipelajari. Sebaliknya, begadang membuat konsentrasi menurun, emosi mudah terganggu, dan daya ingat melemah.
Bayangkan jika anak yang tidur hanya tiga jam karena belajar semalaman. Di pagi hari, ia berangkat ujian dengan mata sayu dan kepala pusing. Semua materi yang dihafalkannya jadi sulit diingat sehingga hasil belajarnya tidak maksimal.
Untuk anak yang sedang persiapan ujian, usahakan agar dia tidur 7 – 8 jam setiap malam.
Para orang tua bisa membantu dengan membuat suasana rumah lebih tenang di malam hari dan mengingatkan anak untuk berhenti belajar setidaknya satu jam sebelum tidur. Matikan televisi atau notifikasi ponsel supaya waktu tidur benar-benar berkualitas.
Tidur yang cukup di malam hari akan membuat pagi hari anak terasa lebih segar, mood lebih baik, dan energi siap digunakan untuk mengerjakan soal.
-
Lakukan Aktivitas Fisik Ringan agar Pikiran Segar
Belajar terus-menerus tanpa bergerak bisa membuat badan kaku dan pikiran cepat jenuh. Ajarkan anak untuk melakukan aktivitas fisik ringan seperti peregangan, jalan santai, atau main sebentar di luar di sela belajar agar tubuh segar dan pikiran kembali fokus.
Misalnya setelah belajar selama satu jam, ambil jeda 10 menit untuk stretching atau berjalan keliling rumah. Sementara di sore hari bisa diisi dengan olahraga ringan seperti bersepeda atau sekadar membantu orang tua merapikan rumah.
Orang tua juga bisa mengajak anak jalan-jalan sore bersama, yang bisa menjadi momen santai sekaligus cara membantu anak melepas tegang. Selain itu, aktivitas sederhana ini juga membuat anak merasa didukung tanpa harus berbicara banyak soal ujian.
-
Atur Jam Belajar dan Istirahat dengan Seimbang
Belajar terlalu lama tanpa jeda bisa membuat otak anak cepat lelah. Ajarkan anak untuk membuat jadwal belajar yang seimbang untuk membantu pelajaran yang dipelajarinya lebih mudah diserap.
Contoh rutinitas yang sehat adalah belajar 50 menit, lalu istirahat 10 menit. Lalu, setelah dua atau tiga sesi belajar, ambil waktu istirahat lebih panjang.
Orang tua juga bisa membantu membuat jadwal harian, misalnya menentukan jam makan, jam belajar, dan jam tidur. Dengan begitu, anak tetap punya waktu untuk makan dengan tenang, beristirahat, dan bersosialisasi sebentar.
Malam sebelum ujian, hentikan belajar setidaknya satu jam sebelum tidur. Ini memberi kesempatan pikiran untuk tenang sehingga tidur lebih nyenyak. Saat bangun, tubuh terasa segar dan siap menghadapi ujian.
Rutinitas sehat menjelang ujian adalah kerja sama antara anak dan orang tua. Ini akan membuat anak ujian dengan percaya diri dan orang tua merasa tenang karena anak tidak terlalu stres.
Nilai plusnya, mengajarkan rutinitas ini bisa melatih kebiasaan baik yang akan berguna bagi anak di masa depan.
~Febria