Jika kamu ingin melanjutkan kuliah di luar negeri, tahapannya tentu saja berbeda dengan kuliah di dalam negeri. Selain waktu pendaftaran atau jadwal penerimaan mahasiswa baru yang berbeda dengan di Indonesia, persyaratannya juga pastinya beda.
Persiapan untuk kuliah di luar negeri sebaiknya sudah dimulai sejak kelas 10 agar kamu tidak terburu-buru melakukannya di kelas 12. Apalagi di tahun terakhir sekolah, kamu juga harus fokus dengan ujian akhir yang bisa sangat menyita waktu.
Berikut adalah tahapan yang harus kamu lalui jika ingin kuliah di luar negeri.
- Tentukan Negara Tujuan serta Universitas dan Jurusan
Jika kamu sudah tahu ingin kuliah di universitas mana dan mengambil jurusan apa, itu artinya kamu tak perlu bingung lagi. Namun, jika keinginan awal kamu untuk kuliah di luar negeri karena ingin tinggal di negara tertentu, itu artinya kamu harus mencari universitas dan jurusan yang memungkinkan.
Untuk langkah awal, kamu bisa mencari informasi lebih lanjut di internet. Jika sudah memiliki universitas tujuan, cek di website resmi mereka untuk mencari tahu persyaratan apa saja yang harus kamu penuhi untuk bisa masuk ke sana. Jika ada, kamu juga bisa mengunjungi pameran pendidikan yang dihadiri oleh universitas tersebut.
Sejak kelas 10, raih sebanyak mungkin prestasi, baik dalam akademik atau nonakademik. Ini bisa memperbesar kemungkinan kamu diterima oleh universitas luar negeri. Untuk menunjukkan keaktifan dan kemampuan, kamu juga bisa bekerja paruh waktu atau melakukan kegiatan sukarelawan.
Apalagi jika kamu ingin melanjutkan kuliah di Amerika Serikat, kabarnya kampus-kampus di sana sangat mempertimbangkan kegiatan sosial dan organisasi dari calon mahasiswanya.
- Cek Syarat dan Waktu Pendaftaran
Jika sudah menetapkan hati dengan universitas dan jurusan pilihan, langkah selanjutnya adalah cek persyaratan dan juga waktu pendaftaran. Jika saat ini kamu masih kelas 10, maka jadikan informasi yang diumumkan oleh pihak kampus tahun ini sebagai gambaran saat kamu mendaftar nanti.
Jika kamu memilih lebih dari satu universitas tujuan, cek apa saja perbedaannya dan mana yang harus sejak dini kamu persiapkan. Perhatikan semua persyaratannya, mulai dari akademik, bahasa Inggris, kualifikasi tertentu yang berlaku, hingga minimal nilai.
Di tahun kamu mendaftar, pastikan untuk tidak melewatkan waktu pendaftaran agar kamu tidak terlambat mengirimkan aplikasi dan harus menunggu setahun lagi untuk mendaftar.
- Mulai Les Bahasa Inggris
Kebanyakan universitas di luar negeri akan meminta sertifikasi bahasa asing sebagai salah satu syarat masuk. Terutama jika kamu mau masuk ke universitas dengan bahasa pengantarnya Inggris. Umumnya universitas tersebut akan mensyaratkan sertifikat IELTS ataupun TOEFL.
Rata-rata skor IELTS yang ditentukan kampus di luar negeri adalah minimal 5.5 untuk S1 dan 6.0 – 7.0 untuk S2. Untuk mendapatkan skor tersebut, ada baiknya kamu mulai les Bahasa Inggris sejak di kelas 10. Saat di kelas 11 atau 12, kamu lalu bisa mengambil kelas persiapan ujian IELTS atau TOEFL.
Dengan begitu, kemungkinan kamu memiliki skor IELTS atau TOEFL yang cukup untuk mendaftar kuliah di luar negeri juga semakin besar.
- Siapkan Dokumen yang Dibutuhkan
Berikut adalah dokumen yang harus dipersiapkan sebagai syarat administrasi untuk kuliah di luar negeri:
- Personal Statement
Isi personal statement adalah penjelasan secara spesifik alasan kamu ingin belajar di universitas dan jurusan tersebut dan mengapa pihak universitas harus menerima kamu sebagai mahasiswa mereka.
- Motivation Letter
Dalam motivation letter, kamu harus menjelaskan rencana masa depan dan target yang kamu miliki. Apa motivasi kamu kuliah di universitas tersebut dan apa yang bisa kamu dapatkan dengan belajar di sana?
- Surat Rekomendasi
Pihak universitas mungkin akan meminta surat rekomendasi dari orang yang berkualifikasi. Untuk kamu yang masih SMA, surat rekomendasi bisa berasal dari guru terpercaya, mentor yang kamu temui saat melakukan kegiatan sukarelawan, atau orang yang mengenal kamu dengan baik.
Selain itu, dokumen yang juga harus kamu siapkan adalah akta kelahiran, ijazah, transkrip nilai, dan juga sertifikat kemampuan bahasa asing yang dimiliki. Pastikan semuanya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atau bahasa lainnya sesuai persyaratan dari universitas.
- Lakukan Pendaftaran dan Ikuti Tahapan Seleksinya
Setelah menyiapkan semuanya, sekarang saatnya untuk mendaftarkan diri ke universitas tujuan kamu. Sebaiknya kamu mendaftar ke lebih dari satu universitas agar kemungkinan diterima tinggi. Lalu, lakukan pendaftaran 2 – 3 bulan sebelum jadwal intake karena kampus sering membatasi jumlah mahasiswa internasional yang bisa kuliah di sana.
Setelah pendaftaran selesai dilakukan, kamu tinggal menunggu hasil seleksi dari universitas tujuan. Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kebijakan masing-masing universitas. Rutin cek email secara rutin karena banyak universitas luar negeri yang menginformasikan hasil seleksi di sana.
Jika berhasil lolos ujian masuk, beberapa universitas di luar negeri akan meminta kamu untuk menjalani tes wawancara. Bisa dilakukan secara online atau offline, tergantung kebijakan universitas, pastikan kamu menceritakan alasan mendaftar ke universitas dan jurusan tersebut saat wawancara.
Penguji juga biasanya akan menanyakan rencana jangka panjang dan pendek yang kamu miliki untuk menilai rencana masa depan kamu melalui program studi yang dipilih. Pastikan kamu sudah melakukan latihan dan persiapan matang agar lebih siap dan percaya diri.
Jika setelah tes wawancara kamu diterima, ikuti instruksi selanjutnya mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan, mulai dari konfirmasi penerimaan hingga persiapan untuk keberangkatan.
- Ajukan Visa Pelajar
Setelah kamu positif diterima di universitas pilihan di luar negeri, sekarang saatnya untuk membuat visa pelajar. Untuk bisa mendapatkan visa ini, universitas dan program studi yang kamu pilih harus memiliki akreditasi yang diakui oleh pemerintah negara.
Untuk mengajukan visa pelajar, kamu memerlukan surat penerimaan dari universitas atau Letter of Acceptance. Selain itu, kamu juga perlu membayar biaya administrasi yang besarannya berbeda-beda untuk tiap negara.
Jika visa pelajar sudah keluar, yang mungkin akan memakan waktu, sekarang kamu sudah siap untuk kuliah di luar negeri di universitas dan jurusan impian kamu.
~Febria