Siapa diantara kamu yang suka mendengarkan musik saat belajar? Meski tak cocok untuk semua orang, tetapi ada banyak pelajar yang justru bisa lebih berkonsentrasi saat belajar jika dilakukan sambil mendengarkan musik.
Ternyata, ini bukan hanya sekadar sugesti karena sudah ada penelitian mengenai hal tersebut. Salah satunya yang dilakukan oleh para peneliti Universitas Johns Hopkins Pada 2008.
Saat itu, mereka meminta para pemain jazz berimprovisasi di dalam mesin fMRI untuk melihat area otak mana yang menyala. Hasilnya, para musisi jazz tersebut mampu membuat improvisasi yang unik dengan mematikan penghambatan dan meningkatkan kreativitas.
Hasil tersebut didukung oleh penelitian yang sudah ada, yang menemukan bahwa mendengarkan musik dapat mengurangi kecemasan, tekanan darah, dan meningkatkan kualitas tidur, suasana hati, dan memori.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa musik mengaktifkan jaringan otak manusia yang paling beragam.
“Jika kamu ingin menjaga otak tetap aktif selama proses penuaan, mendengarkan atau memainkan musik adalah alat yang hebat,” kata seorang ahli THT Johns Hopkins.
Bagaimana Musik Berdampak pada Kemampuan Menyimpan Memori selama Belajar?
Meskipun berbagai penelitian telah mengeksplorasi efek umum musik terhadap konsentrasi dan suasana hati, dampak spesifiknya terhadap retensi memori menjadi aspek penting yang sering diabaikan.
Retensi adalah adalah kemampuan menyimpan dan mempertahankan sesuatu dalam jangka waktu tertentu. Itulah yang membuat retensi memori memiliki peran penting dalam belajar karena pelajar perlu mengingat informasi secara efektif untuk ujian dan kesuksesan akademis.
Berikut ini adalah cara musik dapat memengaruhi proses ini:
- Dampak Positif pada Memori Jangka Pendek
Jenis musik tertentu, terutama instrumental atau klasik, telah terbukti meningkatkan memori jangka pendek dengan meningkatkan kondisi tenang dan fokus.
Hal ini dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimpan dan mengingat informasi yang dipelajari sesaat setelah mendengarkan musik tersebut.
- Dampak Tempo Musik
Disebutkan bahwa musik bertempo lebih lambat, seperti musik Barok atau musik ambient, dapat meningkatkan relaksasi dan meningkatkan retensi jangka panjang dari materi pelajaran.
Namun, musik dengan tempo yang lebih cepat disebut dapat menstimulasi otak secara berlebihan, yang menyebabkan berkurangnya fokus dan, akibatnya, mengganggu retensi memori.Meski begitu, tidak sedikit pelajar yang justru merasakan sebaliknya.
- Peran Preferensi Individu
Karena kesukaan dan dampak musik pada tiap orang berbeda, penting bagi pelajar untuk bereksperimen dengan berbagai jenis musik agar bisa menentukan mana yang paling baik untuk retensi memori.
Beberapa mungkin cocok dengan musik latar yang membantu mengingat informasi, sementara yang lainnya justru mengalami gangguan. Jadi, pastikan untuk mendengarkan musik tergantung pada gaya kognitif dan preferensi pribadi.
Genre Musik yang Terbaik untuk Belajar
Meski preferensi orang berbeda-beda, tetapi secara umum berikut adalah genre musik terbaik untuk tiap tujuan belajar.
- Saat Perlu Fokus: Instrumental
Tidak ada yang lebih mengganggu konsentrasi selain keinginan yang tiba-tiba muncul dan tak tertahankan untuk bernyanyi bersama lagu favorit. Jika kamu perlu menyelesaikan pekerjaan serius, sebaiknya dengarkan lagu instrumental yang tidak memiliki lirik.
Pada awal 1990-an, para ilmuwan bahkan berteori bahwa mendengarkan musik klasik, khususnya Mozart, dapat meningkatkan kemampuan otak. Mereka menyebutnya efek Mozart.
Meskipun ide ini telah menjadi mitos budaya pop sejak saat itu, sebuah penelitian terbaru dari Fakultas Kedokteran Universitas Stanford menemukan bahwa musik klasik memang mendorong otak untuk memperhatikan.
Ini karena musik klasik tidak mengikuti pola yang dapat diprediksi seperti musik pop, sehingga membuat kamu cukup waspada untuk menyerap topik-topik yang sulit saat belajar.
Jika ingin mencobanya, tetapi komposer abad ke-18 bukan favorit kamu, banyak orang mengaku musik soundtrack TV, film, dan game juga memiliki pengaruh yang sama.
Ini karena musik latar yang intens tersebut cukup bersemangat untuk menstimulasi otak dan bonusnya adalah kamu akan mengasosiasikan lagu-lagu tersebut dengan perasaan saat menonton film favorit sehingga membuat suasana hati menjadi lebih baik.
Ini adalah musik yang ideal untuk menemani kamu saat menulis esai.
- Saat Perlu Membaca: Akustik
Jika kamu tidak terganggu dengan lirik dan ingin mendengarkan musik yang tenang untuk belajar, maka kamu bisa memilih lagu akustik yang tenang.
Ada alasan mengapa genre ini menjadi favorit di kafe, yaitu karena suara gitar yang lembut berpadu sempurna dengan suara latar belakang, menjadikannya musik yang tepat untuk didengarkan saat membaca.
Penelitian lain dari Universitas Stanford menemukan bahwa musik bertempo lambat dengan melodi yang sederhana memiliki efek relaksasi pada pikiran. Itulah mengapa musik ini menjadi genre favorit untuk sesi belajar di akhir pekan yang panjang.
- Saat Butuh Istirahat: Musik Pop atau Dansa
Sebagian besar orang dapat berkonsentrasi selama sekitar 90 menit sebelum membutuhkan istirahat belajar. Sangat penting untuk mengambil waktu istirahat tersebut karena bisa membuat merasa segar, rileks, dan berenergi saat kembali belajar.
Jadi, ini adalah alasan yang tepat untuk menyetel musik pop berenergi tinggi, bahkan mungkin melakukan beberapa gerakan dansa.
Tidak hanya menyenangkan, sebuah penelitian dari McGill University juga menemukan bahwa mendengarkan lagu favorit akan memberikan dopamin pada otak yang akan meningkatkan suasana hati secara dramatis.
Selain itu, ada baiknya kamu menggerakkan tubuh setelah duduk diam dalam waktu yang lama untuk menghindari ketegangan otot. Jika kamu bukan seorang penari, cobalah berjalan-jalan atau berlari sambil mendengarkan lagu dansa.
Selain itu, menghabiskan waktu 20 menit di luar ruangan, dikelilingi oleh ruang hijau, juga telah terbukti dapat mengurangi stres.
Jadi, apa musik favorit yang kamu dengarkan saat belajar?
~Febria