Stop Panik Jelang Ujian! Ajari Anak Belajar Cara Pecah Materi Jadi Target Kecil

Share

Menjelang ujian, banyak anak merasa kewalahan. Materi terasa terlalu banyak, waktu terbatas, dan akhirnya muncul rasa stres bahkan takut gagal. Jika anak hanya melihat “gunung besar” materi yang harus dipelajari, wajar kalau motivasinya turun.

Salah satu cara efektif membantu anak adalah belajar dengan sistem target kecil. Caranya sederhana, yaitu pecah materi besar menjadi bagian kecil, tetapkan target realistis, lalu rayakan pencapaian setiap selesai.

Strategi ini akan membantu anak merasa lebih terkontrol, tidak mudah cemas, dan lebih bersemangat belajar.

Menurut Scientific American, memecah tujuan besar menjadi bagian kecil membuat otak lebih mudah memproses informasi dan menjaga motivasi karena ada keberhasilan kecil yang sering dirasakan.

Bagaimana Caranya?

  1. Pecah Materi Jadi Bagian Kecil

Misalnya, anak akan ujian Biologi dengan 6 bab. Daripada memikirkan semua sekaligus, pecah jadi target mingguan per dua bab, misalnya:

  • Minggu pertama belajar “Sel dan Jaringan”
  • Minggu kedua belajar “Sistem Pencernaan dan Sirkulasi”
  • Minggu ketiga belajar “Pernapasan dan Ekskresi”

Setelahnya lakukan review materi yang sudah dipelajari.

  1. Tetapkan Target Harian

Jangan biarkan anak belajar maraton. Lebih baik belajar hanya 30 – 45 menit per hari dan fokus pada satu subtopik. Menurut Engineering Management Institute, teknik ini mencegah cognitive overload atau beban berlebih di otak.

  1. Rayakan Keberhasilan Kecil

Setelah anak menyelesaikan satu bab atau soal latihan, berikan apresiasi. Tidak harus hadiah besar, tetapi cukup dengan memberikan pujian tulus, camilan favorit, atau waktu bebas sebentar.

Apresiasi kecil seperti ini akan memberi efek besar pada rasa percaya diri anak.

  1. Evaluasi dan Sesuaikan

Jika target terlalu sulit, ajarkan anak untuk pecah lagi menjadi lebih kecil. Misalnya, bukan dengan menguasai seluruh bab terlebih dahulu, tetapi hari ini fokus pada materi paling penting dari bab tersebut.

Fleksibilitas seperti ini penting agar anak tetap merasa mampu belajar dan tidak mudah menyerah.

  1. Gunakan Review dan Latihan Terdistribusi

Jangan biarkan anak menumpuk waktu belajar di malam terakhir. Terapkan distributed practice atau belajar diulang beberapa kali dalam jeda waktu berbeda. Penelitian menunjukkan cara ini membuat materi lebih melekat dibanding belajar kilat semalam.

Mengurangi Kecemasan Ujian

Sistem target kecil bukan hanya membantu pemahaman, tetapi juga menurunkan kecemasan. Anak jadi merasa punya kontrol atas proses belajar, tahu apa yang harus dilakukan hari ini, dan tidak bingung mulai dari mana.

Sebuah studi di Indonesia menunjukkan bahwa strategi sederhana seperti ini bisa mengurangi test anxiety pada siswa SMA karena mereka merasa lebih terarah.

Peran besar yang bisa dilakukan orang tua untuk mendukung sistem ini adalah:

  • Diskusikan target kecil bersama anak, bukan sekadar memberi perintah.
  • Buat jadwal yang realistis, termasuk waktu istirahat.
  • Dampingi dengan pertanyaan reflektif, seperti “Bagian mana yang paling susah?” atau “Apa yang sudah kamu kuasai hari ini?”
  • Hargai usaha, bukan hanya hasil nilai.

Simpulannya, belajar dengan sistem target kecil membantu anak menghadapi ujian dengan lebih tenang dan terarah. Materi besar yang awalnya menakutkan bisa dipecah jadi langkah-langkah sederhana.

Lalu, dengan merayakan setiap pencapaian kecil yang dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri, stres yang dirasakan anak menjelang ujian bisa berkurang.

Dengan dukungan orang tua, anak akan belajar bahwa ujian bukanlah beban besar, melainkan serangkaian langkah kecil yang bisa ditaklukkan satu per satu.

~Febria

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.