Quiet Ambition, Ketika Remaja Berambisi Tanpa Butuh Validasi

Share

Setiap hari kamu mungkin melihat teman yang aktif banget di organisasi, menang lomba ini-itu, atau rutin upload pencapaian mereka di media sosial. Rasanya seperti semua orang sedang berlomba-lomba menunjukkan betapa produktif dan ambisiusnya mereka. 

Sementara itu, mungkin kamu termasuk yang lebih suka kerja diam-diam, belajar tanpa pamer, atau punya mimpi besar tapi belum ingin mengumbar ke siapa pun.

Kadang muncul perasaan minder karena tidak seterlihat mereka. Tapi, tahukah kamu kalau kamu tetap bisa jadi ambisius, meski tidak selalu tampil mencolok? Inilah yang disebut dengan quiet ambition,juga ambisi yang tenang, tidak banyak bicara, tapi tetap berjalan menuju tujuan.

Apa Itu Quiet Ambition?

Quiet ambition adalah bentuk ambisi yang tidak membutuhkan validasi dari luar. Orang dengan quiet ambition tetap punya mimpi, tetap bekerja keras, tapi tidak merasa perlu memamerkan prosesnya. Mereka lebih fokus pada perkembangan pribadi daripada pengakuan publik.

Bagi pelajar, ini bisa berarti belajar diam-diam di rumah, aktif mencari beasiswa tanpa banyak bicara, atau membangun proyek pribadi tanpa harus diumumkan ke media sosial. Mereka tetap bergerak, meski dunia mungkin tidak memperhatikan.

Beberapa alasan kenapa pelajar mulai tertarik menjalani ambisi dengan cara yang tenang dan tidak mencolok:

  1. Tak nyaman jadi pusat perhatian. Tidak semua orang merasa nyaman disorot. Bagi sebagian pelajar, diam-diam bekerja lebih sesuai dengan kepribadian mereka.
  2. Fokus lebih ke proses, bukan citra. Quiet ambition membuat seseorang lebih fokus pada kemajuan dan pembelajaran daripada bagaimana mereka terlihat di mata orang lain.
  3. Menghindari tekanan sosial. Saat ambisi diumbar ke publik, muncul ekspektasi besar yang bisa menambah beban. Menjaga ambisi tetap pribadi bisa mengurangi tekanan tersebut.
  4. Lebih otentik. Banyak pelajar yang ingin tumbuh dengan cara mereka sendiri, tanpa merasa perlu mengikuti standar pencapaian yang sedang tren di media sosial.

Ciri-Ciri Pelajar dengan Quiet Ambition

Mereka tidak selalu mencolok, tapi bila diperhatikan, ada beberapa tanda khas dari pelajar yang menjalani quiet ambition:

  • Mereka konsisten. Tidak peduli dilihat atau tidak, mereka tetap belajar, tetap mencoba hal baru, tetap disiplin.
  • Mereka tidak banyak bicara soal target, tapi punya tujuan jelas. Mereka tahu apa yang ingin mereka capai, tapi tidak merasa harus mengumumkannya.
  • Mereka berkembang perlahan tapi stabil. Tidak terburu-buru untuk sukses dalam semalam, tapi percaya pada proses.
  • Mereka lebih banyak mendengar daripada berbicara. Mereka menyerap informasi, menganalisis, dan belajar dari sekitar.

Quiet Ambition Bukan Berarti Pasif

Penting untuk tidak salah paham. Quiet ambition bukan berarti tidak punya ambisi atau hanya berdiam diri. Bukan pula alasan untuk tidak bertindak. Justru sebaliknya, ini adalah tentang bergerak tanpa kebisingan. Tentang tetap melangkah, meski tidak semua orang tahu kamu sedang berjuang.

Sikap ini bukan untuk semua orang, dan tidak ada yang salah dengan tampil di depan umum, ikut lomba, atau berbagi pencapaian di media sosial. Tapi bagi pelajar yang lebih nyaman bergerak dalam diam, quiet ambition bisa menjadi cara hidup yang sehat dan produktif.

Contoh quite ambition dalam kehidupan pelajar sehari-hari: 

  • Seorang siswa yang setiap malam melatih kemampuan desainnya tanpa pernah memposting hasilnya di Instagram. Beberapa bulan kemudian, ia memenangkan lomba desain nasional.
  • Seorang siswi yang rajin belajar bahasa asing secara mandiri lewat aplikasi dan podcast. Ia jarang terlihat aktif di kelas, tapi kemudian lolos seleksi pertukaran pelajar ke luar negeri.
  • Sekelompok teman membuat proyek coding untuk membantu UMKM lokal, tapi tidak pernah mereka umbar ke mana-mana. Mereka lebih memilih dampak nyata daripada sorotan.

Jika kamu merasa lebih cocok dengan gaya ini, berikut beberapa cara untuk menumbuhkan quiet ambition dalam keseharianmu:

  1. Tentukan tujuan pribadi. Tidak perlu diumumkan ke siapa-siapa. Tuliskan untuk dirimu sendiri dan jalani pelan-pelan.
  2. Jaga konsistensi. Lakukan hal kecil tapi rutin. Progress sekecil apapun tetap lebih baik daripada stagnan.
  3. Kurangi distraksi dari media sosial. Fokus pada prosesmu sendiri, bukan pada pencapaian orang lain.
  4. Cari mentor atau panutan yang sesuai. Kamu tidak sendiri. Banyak orang sukses yang juga memulai dari quiet ambition.
  5. Rayakan kemajuanmu sendiri. Kamu tidak butuh banyak penonton untuk merasa bangga atas pencapaianmu.

~Afril

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.