Meski sama-sama kedokteran, tetapi Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dibedakan. Jadi, jika kamu tertarik ingin kuliah di bidang kedokteran, kamu sudah harus memutuskan ingin kuliah di FK atau FKG.
Sebelum kamu memutuskan, sebaiknya ketahui dulu perbedaan antara keduanya sehingga bisa jadi bahan pertimbangan. Berikut adalah penjelasannya.
Fakultas Kedokteran (FK)
Kuliah di fakultas ini, kamu akan mempelajari ilmu kesehatan, yang mencakup cara menjaga kesehatan, mencegah penyakit, hingga mengobati suatu penyakit.
Berbeda dengan kuliah biasa, mahasiswa FK tidak mengenal sistem Satuan Kredit Semester (SKS), melainkan empat blok topik pembelajaran setiap semester.
Jadi, dalam satu semester kamu akan belajar tentang blok metabolisme, biologi molekuler, bioetika dan humaniora. Lalu, di semester berikutnya akan ada empat blok pembelajaran lainnya.
Untuk bisa mengantongi Surat Izin Praktik (SIP), kamu memerlukan waktu belajar sekitar 7 – 10 tahun dan tambahan 4 – 6 tahun lagi untuk menyandang gelar dokter spesialis.
Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)
Seperti namanya, kuliah di FKG berarti kamu akan fokus belajar tentang ilmu seputar kesehatan mulut, gigi, dan gusi.
Meskipun kamu akan tetap mempelajari hal-hal mengenai saraf hingga anatomi tubuh. Ini karena jika bagian gigi dan gusi bermasalah, bukan tidak mungkin dapat memengaruhi kondisi saraf dan bagian tubuh lainnya.
Pendidikan di FKG terbagi menjadi dua tahap, yaitu pendidikan akademik selama empat tahun dan pendidikan profesi selama dua tahun. Jadi, total waktu menyelesaikan studi di FKG adalah sekitar 6 tahun.
Perbedaan Kuliah di FK dan FKG
1. Fokus Studinya
Kuliah di FK, kamu diharuskan untuk menguasai dan memahami anatomi, fungsinya, serta interaksinya di dalam tubuh manusia. Jadi, kamu akan belajar tentang saraf, otot, tulang, sampai pancaindera.
Selain itu, kamu juga akan belajar mengenai cara memeriksa pasien hingga ilmu obat-obatan yang berhubungan dengan suatu penyakit.
Sementara kuliah di FKG, kamu diharuskan menguasai ilmu kedokteran gigi dasar, ilmu biologi oral, konservasi gigi, periodonsia, endodontik, ilmu kedokteran gigi anak, ilmu kedokteran gigi mulut, hingga radiologi.
Kamu juga akan belajar cara memeriksa kondisi gigi hingga mencabut, mencetak, dan memasang kawat gigi, serta mendiagnosis penyakit pada gigi, gusi, dan mulut.
2. Spesialisasinya
Jika kuliah di FK, setelah lulus kamu bisa melanjutkan ke spesialisasi di berbagai bidang kedokteran, mulai dari bedah, kardiologi, neurologi, atau psikiatri, bahkan hingga bidang yang langka, tergantung pada minat dan pilihan.
Meskipun tidak ada keharusan bagi lulusan FK yang sudah menjadi dokter untuk mengambil spesialisasi. Ada banyak dokter umum yang sudah puas dengan profesinya saat ini dan tidak menjadi dokter spesialis.
Sementara lulusan FKG, spesialisasinya hanya yang berhubungan dengan gigi dan mulut, seperti ortodonti, endodontik, periodonti, atau bedah mulut. Namun, banyak lulusan FKG yang sudah menjadi dokter dan memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan.
3. Prospek Kerjanya
Lulus dari FK dan menjadi dokter, prospek kerjanya cukup banyak, yaitu:
-
Menjadi dokter umum di puskesmas, klinik, atau rumah sakit
-
Membuka praktik dokter umum mandiri
-
Konsultan kesehatan atau staf perusahaan kesehatan
Jika kamu mengambil pendidikan spesialis, maka setelah lulus kamu akan menjadi dokter spesialis dan biasanya akan memiliki klinik sendiri saat praktik di rumah sakit. Kamu juga bahkan bisa membuka klinik sendiri di rumah.
Sementara setelah lulus dari FKG dan menjadi seorang dokter gigi, kamu bisa memiliki karir sebagai berikut:
-
Menjadi dokter gigi di puskesmas, klinik, atau rumah sakit
-
Membuka praktik dokter gigi mandiri
-
Peneliti
-
Dosen ahli
Jika sudah mengambil pendidikan spesialis, kamu juga bisa menjadi dokter gigi spesialis bedah atau spesialis ortodonsia yang bisa memberikan perawatan pemasangan kawat gigi pada pasien.
4. Biaya Kuliahnya
Meski biaya kuliahnya sama-sama cukup mahal, dengan kisaran antara puluhan hingga ratusan juta rupiah per semester, tetapi mahasiswa FKG bisa mengeluarkan biaya yang lebih banyak lagi.
Selama kuliah, mahasiswa FKG masih harus mengeluarkan biaya sekitar Rp1 juta tiap materinya untuk membeli alat-alat Skill Lab. Meski mahasiswa FK juga harus membeli alat-alat Skill Lab, tetapi yang harus dibeli oleh mahasiswa FKG jauh lebih banyak.
Meskipun sebenarnya semua peralatan tersebut memang akan dibutuhkan dan digunakan hingga nanti resmi menjadi dokter gigi, tetapi tetap saja biaya yang dikeluarkan lebih besar dai FK.
5. Durasi Prakteknya
Kuliah di FKG lebih banyak menghabiskan waktu dengan praktek di Skill Lab. Jadi, kuliah di sini sangat bergantung dengan keterampilan tangan yang dimiliki. Jadi, FKG mungkin lebih cocok untuk kamu yang lebih menyukai praktik atau crafting.
Hal ini akan membuat masa-masa kuliah di Skill Lab lebih seperti petualangan yang menyenangkan, bukan beban. Hanya saja, pertimbangkan biaya alat-alatnya yang cukup mahal.
Jika kamu tidak terlalu menyukai praktek dan memilih untuk tidak terus-menerus mengeluarkan biaya selama kuliah, maka FK bisa menjadi pilihan. Lagipula, FK memiliki bidang spesialis yang jauh lebih banyak sehingga lebih banyak pilihan.
Itulah perbedaan antara Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Apa pun pilihan kamu, pastikan ini jurusan yang kamu sukai sehingga kamu tak akan merasa terbebani selama kuliah.
Sumber:
https://almasoem.sch.id/perbedaan-fakultas-kedokteran-gigi-dengan-kedokteran-umum/
https://nurinakhansa.wixsite.com/kblog/single-post/2018/01/10/kedokteran-vs-kedokteran-gigi
~Febria