Pilih Bimbel Jangan Asal! Gunakan Nilai Rapor sebagai Panduan Cerdas bagi Para Orang Tua

Share

Memilih bimbingan belajar (bimbel) untuk anak tidak boleh asal ikut teman atau tergiur promosi besar-besaran. Setiap anak punya kebutuhan belajar yang berbeda, dan cara paling mudah untuk mengetahuinya adalah dengan melihat rapor sekolah mereka.

Dari rapor, orang tua bisa mengetahui mata pelajaran mana yang sudah dikuasai anak dan mana yang masih perlu dibantu. Agar tidak salah pilih, berikut beberapa tips memilih bimbel yang tepat berdasarkan hasil evaluasi rapor anak.

  1. Kenali Kebutuhan Anak dari Nilai Rapor

Perhatikan baik-baik nilai rapor anak. Apakah ada mata pelajaran yang nilainya konsisten turun? Atau ada pelajaran tertentu yang selalu di bawah KKM?

Jika hanya 1-2 mata pelajaran yang lemah, pilih bimbel yang menyediakan kelas per mata pelajaran agar fokus dan tidak membuang waktu.

Namun, jika hampir semua nilai turun, mungkin yang dibutuhkan bukan hanya bimbel pelajaran, tetapi bimbel motivasi belajar atau pembentukan kebiasaan belajar (study habit coaching).

Jangan lupa tanyakan juga ke anak, pelajaran mana yang menurut mereka paling sulit. Pendapat anak juga penting agar mereka tidak merasa dipaksa.

  1. Pilih Sistem Belajar yang Cocok dengan Gaya Belajar Anak

Beda anak, beda pula gaya belajarnya. Jadi, pastikan beberapa hal berikut pada anak: 

  • Jika anak mudah terdistraksi, mereka lebih cocok bimbel privat atau kelas kecil
  • Jika anak suka bersaing, mereka akan lebih maksimal belajar di kelas besar atau kelompok
  • Jika anak tipe yang malu bertanya, maka paling cocok di kelas privat atau kelas semiprivat
  • Jika anak suka teknologi, pilihan yang paling tepat adalah bimbel online interaktif

Dengan begitu, bimbel yang dipilihkan untuk anak tidak hanya bagus di atas kertas, tetapi juga benar-benar cocok dengan karakternya.

  1. Cek Kurikulum dan Metode Pengajarannya

Sekarang banyak bimbel yang menawarkan berbagai metode, seperti latihan soal intensif, pendekatan fun learning, sampai pembahasan konsep mendalam. Sesuaikan saja dengan kondisi anak.

Jika anak sudah paham konsep, tetapi kurang latihan, pilih bimbel yang fokus pada try out dan pembahasan soal. Sementara untuk anak yang masih bingung dasar materinya, pilih bimbel konsep dan pendampingan bertahap.

Jangan ragu minta contoh materi atau modul sebelum mendaftar. Orang tua juga berhak tanya berapa rasio jumlah siswa per kelas dan bagaimana sistem penilaian hasil belajar di bimbel tersebut.

  1. Pertimbangkan Lokasi, Jadwal, dan Durasi Belajar

Bimbel yang bagus, tetapi terlalu jauh atau jadwalnya tabrakan dengan kegiatan sekolah bisa bikin anak mudah lelah dan kehilangan motivasi. Jadi, pastikan jadwal bimbel tidak terlalu dekat dengan jam pulang sekolah agar anak tidak kelelahan.

Lalu, pilih bimbel dengan jadwal fleksibel atau bisa diganti jika berhalangan. Jika anak sudah padat kegiatan, bimbel online bisa jadi solusi hemat waktu.

  1. Lihat Review atau Rekomendasi dari Orang Tua Lain

Testimoni dari orang tua lain adalah sumber informasi paling jujur. Ini bisa dicek di WhatsApp Group wali murid, forum parenting, review Google, atau media sosial resmi bimbel.

Jangan hanya percaya testimoni dari brosur atau iklan, tetapi pastikan cari tahu pengalaman nyata orang lain!

  1. Libatkan Anak dalam Pengambilan Keputusan

Banyak anak merasa “terpaksa” ikut bimbel karena tidak dilibatkan dalam memilih. Padahal, jika mereka merasa dilibatkan, mereka akan lebih bersemangat mengikuti prosesnya.

Ajak anak survei bareng, coba trial class jika tersedia, dan tanyakan pendapat mereka sebelum daftar.

Intinya, evaluasi rapor bukan hanya untuk tahu nilai, tetapi juga alat untuk menentukan strategi belajar anak ke depannya. Dengan memilih bimbel berdasarkan kebutuhan nyata anak, hasilnya akan jauh lebih efektif dibanding sekadar ikut-ikutan.

 

~Febri

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.