Metode Leitner: Cara Asik Belajar Hafalan yang Tidak Bikin Pusing, Malah Serasa Main Game

Share

Pernah tidak kamu merasa belajar itu membosankan karena harus menghafal banyak materi? Nah, metode belajar Leitner bisa jadi “cheat code” kamu. Intinya, kamu menggunakan kartu tanya–jawab atau flashcard dan mengatur waktunya supaya diulang dengan jeda yang pas.

Rasanya mirip naik level di game. Jadi, kartu yang sudah kamu kuasai naik ke “level” lebih tinggi dan muncul lebih jarang, sedangkan yang masih susah tetap “grind” lebih sering sampai jago.

Metode ini dipopulerkan Sebastian Leitner sejak tahun 1970-an dan sampai sekarang dipakai di mana-mana karena sederhana dan efektif. Bagi kamu yang susah belajar menghafal, bisa mencoba metode belajar yang satu ini, ya.

Mengapa Metode Belajar Leitner Efektif?

Ini karena ada dua “jurus” utama di balik metode belajar ini, yaitu:

  1. Spaced Repetition atau Pengulangan Berjeda

Faktanya, otak kamu lebih kuat mengingat kalau belajar dipisah-pisah dalam beberapa kali pertemuan, bukan sekali dalam waktu lama alias SKS atau Sistem Kebut Semalam. Ini bukan sekadar mitos karena ada meta-analisis besar yang menunjukkan “spacing effect” benar-benar meningkatkan daya ingat jangka panjang. 

  1. Active Recall atau Mengambil Kembali dari Ingatan

Daripada membaca catatan berulang-ulang, jauh lebih ampuh kalau kamu menguji diri sendiri. Saat melihat pertanyaan, coba jawab dari ingatan dulu, baru cek apakah jawaban kamu benar atau tidak. Jangan lakukan sebaliknya.

Psikolog pendidikan menekankan bahwa pengulangan berjeda dan latihan mengambil kembali informasi adalah strategi yang paling didukung riset. Dengan kata lain, Leitner menjadi cara praktis menggabungkan dua strategi ilmiah tadi lewat flashcard.

Cara Kerja Sistem Kotak atau Leitner Box

Bayangkan kamu memiliki 5 kotak, atau bisa juga disebut dengan 5 level, dengan aturan sebagai berikut:

  • Kotak 1 (Level 1) berisi semua kartu baru.
  • Kalau kamu menjawab benar, kartu naik ke kotak berikutnya.
  • Kalau kamu menjawab salah, kartu turun lagi. Bisa kembali ke Level 1 atau turun satu level, tergantung aturan yang kamu suka, asalkan konsisten. 

Lalu, setiap kotak punya jadwal review yang semakin jarang seiring level naik. Contoh jadwal praktis yang sering dipakai adalah:

  • Kotak 1: Setiap hari
  • Kotak 2: Setiap 2 hari sekali
  • Kotak 3: Setiap 4 hari sekali
  • Kotak 4: Setiap 9 hari
  • Kotak 5: Setiap 14 hari

Skema semacam ini direkomendasikan oleh panduan belajar kampus dan lembaga pendidikan. Kamu boleh menyesuaikannya, tetapi yang penting adalah jika kamu semakin bisa, maka kartu tersebut semakin jarang diulang. 

Langkah Praktis Belajar dengan Metode Leitner

  1. Tentukan Materi dan Buat Kartu

Saat membuat kartu, pastikan saja satu kartu = satu ide. Di bagian depan, kamu bisa menulis pertanyaan atau petunjuk, misalnya “Rumus luas segitiga?”. Lalu, di bagian belakang tulis jawaban singkat dan contoh kecil.

Berikut tips untuk membuat kartu yang ampuh.

  • Satu fakta per kartu. Jangan tumpuk banyak info di satu kartu, biar fokus.
  • Pertanyaan tajam, jawaban ringkas. Tambahkan contoh mini kalau perlu.
  • Campur topik atau interleaving. Misalnya campur Bangun Datar dan Aljabar agar otak jadi lebih waspada.
  • Gambar atau teks secukupnya, jangan sampai jadi poster.
  1. Siapkan “Kotak”

Bisa pakai kotak sepatu dibagi 5 sekat, map terpisah, atau aplikasi seperti Anki yang sudah otomatis mengatur jarak review.

Kelebihan menggunakan kertas adalah seru, terasa “fisik”, mudah dipindah-pindah kotak. Sementara kelebihan aplikasi adalah praktis dan otomatis karena umumnya memakai algoritma yang mengatur kapan kartu muncul lagi. Kamu cukup konsisten review sesuai jadwal aplikasi. 

Seperti yang dijelaskan di atas, mulailah dari Level 1 dan coba menjawab tanpa mengintip. Jika benar, pindah ke Level 2. Jika salah, tetap atau diturunkan ke level sebelumnya.

  1. Ikuti Jadwal

Di hari-hari berikutnya, review Kotak 2 sesuai jadwalnya, begitu juga Kotak 3 – 5. Kartu yang terus-menerus benar akan semakin jarang muncul, yang artinya kamu bisa hemat waktu untuk fokus ke kartu yang susah.

  1. Evaluasi dan Perbarui

Kalau suatu kartu terasa terlalu mudah, mungkin pertanyaannya kepanjangan atau terlalu “ngasih bocoran”. Perbaiki supaya tetap menantang, tetapi tetap jelas.

Ide agar Belajar Serasa Main Game

  1. Level and Boss Fight

Anggap tiap kotak itu level. Setiap selesai menaklukkan sekian kartu dari Kotak 1 ke 2, kamu “naik level”. Simpan 5 – 10 kartu yang paling sulit sebagai “boss”. Kalau bisa jawab semua dengan benar, kamu unlock reward.

  1. XP and Streak

Berikan poin atau XP untuk setiap jawaban benar dan streak harian kalau kamu review minimal 10 – 15 menit. Catat di papan kecil atau spreadsheet sederhana.

  1. Time Attack Mode

Setel timer untuk belajar selama 25 menit, sesuai dengan teknik Pomodoro. Targetkan “combo” jika kamu memberikan jawaban benar berturut-turut. Jika gagal, setel ulang timer. Ini akan membuat ritme belajar menjadi lebih seru.

  1. Loot atau Reward

Tetapkan reward kecil, misalnya boleh menonton 1 episode serial favorit, jajan es krim, atau 15 menit gaming, jika XP harian atau target kotak yang kamu tentukan tercapai.

  1. Quest Harian dan Mingguan

Contoh quest yang bisa kamu lakukan adalah:

  • Pindahkan 20 kartu dari Kotak 1 ke 2
  • Buat 15 kartu baru Biologi
  • Review Kotak 3 & 4
  1. Co-Op Mode

Jika kamu lebih nyaman belajar bersama teman, lakukanlah. Saat belajar, kamu dan teman bisa saling jadi “Game Master”, yaitu salah satu yang membacakan pertanyaan, yang lainnya menjawab. Tentukan hukuman ringan jikan kalah.

  1. Leaderboard Pribadi

Buat papan skor sederhana yang berisi informasi mengenai banyaknya kartu “naik level” per minggu yang sudah kamu capai. Bandingkan dengan pencapaian yang kamu lakukan sebelumnya, jangan bandingkan dengan orang lain.

Kapan Sebaiknya Tidak Mengandalkan Leitner?

Metode belajar Leitner ini cocok untuk menghafal konsep, istilah, rumus, kosa kata, dan sejenisnya. Namun, untuk pemahaman mendalam, seperti menulis esai, analisis eksperimen, atau step-by-step pemecahan soal panjang, tetap perlu latihan jenis lain.

Jadi, jadikan metode belajar Leitner ini sebagai salah satu senjata, bukan satu-satunya cara kamu untuk belajar, ya.

 

~Febria

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.