Meski Menggemaskan, Gambar AI Bergaya Studio Ghibli Justru Menimbulkan Kontroversi. Ini Penjelasannya!

Share

Beberapa waktu lalu kamu mungkin melihat gambar bertemakan Ghibli, tetapi merupakan hasil teknologi AI, berseliweran di media sosial. Meskipun terlihat menyenangkan dan banyak yang ikut-ikutan melakukannya, tetapi ternyata ini menjadi tren yang kontroversial.

Tren ini menjadi bukti ketakutan para seniman gambar di seluruh dunia.

Di tengah perkembangan AI yang pesat dan diskusi yang terus berkembang tentang bagaimana pembelajaran mesin dapat mengubah kehidupan modern, banyak seniman mulai takut akan menjadi penggunaan gambar dan pencurian tanpa izin.

Apa yang Terjadi dengan OpenAI dan Studio Ghibli?

OpenAI, salah satu penggerak paling kuat dalam bidang pembelajaran mesin, merilis generator Gambar baru, yang didukung oleh GPT-4o.

Ketika para penggemar animator Hayao Miyazaki, salah satu pendiri Studio Ghibli, menyadari bahwa mereka dapat meminta teknologi ini untuk membuat ulang gambar apa pun dengan gaya Ghibli, media sosial pun dibanjiri gambar-gambar tersebut.

Pendiri OpenAI, Sam Altman, bahkan ikut serta dengan mengubah foto profilnya di X menjadi gambar dirinya dengan gaya Ghibli.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara OpenAI mengatakan bahwa tujuan perusahaan melakukan ini adalah untuk “memberikan kebebasan berkreasi sebanyak mungkin kepada pengguna”.

Menurut mereka, AI tentu saja tidak akan mengganggu kreativitas dan gaya seniman yang masih hidup, tetapi mereka mengizinkan gaya studio yang lebih luas. Mereka ingin banyak orang bisa menggunakan teknologi AI untuk menghasilkan dan berbagi beberapa kreasi yang terinspirasi dari banyak hal.

AI mengaku selalu belajar dari penggunaan teknologi tersebut dan juga umpan balik di dunia nyata sehingga bisa terus menyempurnakan kebijakan perusahaannya seiring berjalannya waktu.

Banyak Penggemar untuk Mendesak untuk Tak Menggunakan Ghibli

Animasi Studio Ghibli tidak hanya dicintai, tetapi juga mendefinisikan genre. Setiap filmnya, mulai dari “Spirited Away” hingga “My Neighbor Totoro”, dirancang dan digambar dengan susah payah.

Dengan teknologi AI, khususnya yang diciptakan oleh OpenAI, gambar-gambar yang beredar dianggap telah merendahkan estetika Studio Ghibli oleh para penggemar mereka yang vokal di internet.

Meski banyak orang yang marah dengan hal tersebut, proliferasi gambar gaya Studio Ghibli yang dihasilkan dengan menggunakan alat ini sebenarnya tidak melanggar hukum. Evan Brown, seorang pengacara kekayaan intelektual di Neal and McDevitt, mengatakan bahwa “gaya” tertentu tidak selalu dilindungi oleh hak cipta.

Pendapat Hayao Miyazaki dan Studio Ghibli

Miyazaki belum berkomentar secara terbuka tentang penggunaan OpenAI dengan gaya studionya, tetapi topik ini muncul dalam film dokumenter “Never-Ending Man: Hayao Miyazaki” pada 2016.

Dalam film tersebut, Miyazaki menanggapi model yang dibuat AI tentang visi zombie yang aneh dan tanggapan darinya benar-benar negatif. Menurutnya, ia benar-benar jijik dengan teknologi tersebut.

Meski Miyazaki mempersilakan orang-orang untuk menggunakannya, tetapi ia tidak ingin ingin dan tidak akan pernah memasukkan teknologi tersebut ke dalam karyanya. Ia bahkan merasa bahwa itu adalah penghinaan terhadap kehidupan.

Studio Ghibli juga menolak berkomentar mengenai kontroversi AI. Selain itu, mereka juga tidak mengisyaratkan adanya tindakan hukum yang akan diambil.

Secara kebetulan, di saat tren gambar Ai bergaya Ghibli sedang merajalela di media sosial, salah satu film Miyazaki dan Ghibli yang paling terkenal, “Princess Mononoke”, kembali diputar di bioskop untuk rilis terbatas.

Chance Huskey, wakil presiden distribusi untuk GKids, perusahaan di balik perilisan ulang film ini, mengambil kesempatan tersebut untuk membela studio dan penciptanya.

Menurutnya, di masa ketika teknologi mencoba meniru manusia, mereka kami sangat senang para penonton menghargai, menghormati, dan merayakan mahakarya Hayao Miyazaki dan Studio Ghibli dengan segala kemuliaan sinematik yang digambar dengan tangan.

Risiko Gambar AI Bergaya Ghibli  

Setelah memahami risiko gambar AI bergaya Ghibli, dengan fokus pada pelanggaran hak cipta, masalah privasi data, dan dilema etika, apakah gambar tersebut aman untuk digunakan atau tidak? Ini penjelasannya.

  1. Masalah Hak Cipta dengan Seni Anime AI

Apa pun alasannya, AI telah menyalin seni Ghibli tanpa izin. Padahal, Studio Ghibli sangat melindungi kekayaan intelektualnya, yang berarti karakter, latar belakang, dan gaya seninya tidak dapat ditiru secara legal tanpa izin.

Meskipun AI memungkinkan kamu membuat gambar estetika yang tampak serupa, tetapi gambar tersebut berada di area abu-abu secara hukum. Ini merupakan salah satu risiko terbesar dari gambar AI bergaya Ghibli. Meski begitu, AI tetap melakukannya. 

Gambar Ghibli yang dihasilkan oleh AI bukan seni penggemar. Gambar-gambar tersebut merupakan eksploitasi komersial yang tidak sah atas karya yang dilindungi.

  1. Masalah Privasi

Banyak yang tidak menyadari bahwa membuat gambar yang dihasilkan oleh AI dapat melibatkan risiko keamanan data. Ini Karena AI tidak hanya menyalin karya seni, tetapi juga mengumpulkan data.

Ada potensi risiko keamanan data seni AI dengan layanan berbasis cloud. Artinya, meskipun kamu menghapus sebuah gambar, perusahaan AI mungkin akan tetap menyimpannya dalam kumpulan data mereka.

  1. Dilema Etis dari Filter AI Bergaya Ghibli  

Meskipun filter AI gaya Studio Ghibli memang menyenangkan, tetapi ini menimbulkan pertanyaan etika. Ini karena risiko gambar AI Ghibli lebih dari sekadar legalitas.

Apakah ada cara untuk menciptakan seni AI Ghibli? Jawaban untuk pertanyaan ini adalah tidak, setidaknya untuk saat ini. Sampai AI menghormati hak cipta, tidak ada cara yang benar-benar etis untuk menghasilkan gambar AI gaya Ghibli. 

Haruskah Kamu Menggunakan AI untuk Seni Bergaya Ghibli? 

Jawabannya rumit. Meskipun AI memudahkan untuk membuat gambar estetika yang menyerupai karya Ghibli, masalah hak cipta, risiko privasi, dan masalah etika tidak dapat diabaikan.

Meski AI dapat membantu menciptakan gambar estetika yang indah dengan gaya Studio Ghibli yang dicintai, tetapi penting bagi kamu untuk melakukan beberapa hal di bawah ini.  

  • Menghormati hak cipta dan seniman asli.  
  • Berhati-hatilah dengan privasi saat menggunakan alat AI karena memposting atau menjualnya dapat menimbulkan konsekuensi hukum. 
  • Hargai seni manusia di balik karya-karya Ghibli yang asli. Jangan biarkan AI menggantikan kreativitas. 

Ingatlah bahwa keajaiban Ghibli berasal dari kreativitas dan kepedulian manusia, sesuatu yang tidak akan dapat ditiru oleh AI.

~Febria

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.