Setiap hari kamu mungkin sudah mengikuti pelajaran di kelas, mencatat, menghafal, lalu menghadapi ulangan atau ujian. Namun, setelah semua itu selesai, kamu merasa lupa lagi dengan apa yang sudah dipelajari. Kenapa hal ini bisa terjadi? Salah satu penyebabnya adalah cara belajar yang belum efektif, terutama jika hanya mengandalkan hafalan.
Nah, meaningful learning atau belajar bermakna bisa menjadi solusinya. Belajar bermakna adalah proses belajar di mana kamu benar-benar memahami materi dan bisa menghubungkannya dengan hal-hal yang sudah kamu ketahui sebelumnya atau kehidupan sehari-hari. Cara ini membuat kamu lebih mudah mengingat, mengerti lebih dalam, dan mampu menggunakan ilmu tersebut di berbagai situasi.
Memahami Meaningful Learning
Meaningful learning tidak hanya membuatmu memahami pelajaran, tetapi juga menumbuhkan rasa ingin tahu. Kamu jadi lebih aktif, kreatif, dan tidak cepat bosan selama belajar.
Dengan menerapkan konsep belajar ini, kamu akan merasakan beberapa manfaat. Di antaranya, ilmu lebih mudah diingat jangka panjang, pelajaran terasa relevan dengan kehidupan aslimu, kamu akan terbiasa berpikir kritis, dan proses belajar pun jadi terasa leih menyenangkan.
Contohnya, saat belajar tentang sistem pernapasan, kamu tidak sekadar tahu nama-nama organ, tapi kamu juga mengerti bagaimana paru-paru bekerja saat kamu berlari atau apa yang terjadi saat seseorang sesak napas. Kamu melihat kaitan langsung antara pelajaran dan pengalaman sehari-hari.
Berbeda dengan rote learning atau belajar hafalan, meaningful learning membuatmu benar-benar menguasai ilmu, bukan sekadar menyimpannya sementara.
Cara Mempraktikkan Meaningful Learning
Berikut beberapa cara sederhana dan bisa langsung kamu terapkan agar proses belajarmu menjadi lebih bermakna:
1. Hubungkan Materi Baru dengan Pengalaman atau Pengetahuan Sebelumnya
Cobalah untuk selalu menghubungkan materi baru dengan hal yang sudah kamu ketahui sebelumnya. Misalnya, ketika kamu belajar tentang konsep persentase di pelajaran matematika, kamu bisa langsung mengingat saat kamu melihat label diskon 20% di toko.
Kamu bisa mencoba menghitung sendiri berapa harga akhir dari barang tersebut. Ini membuat pelajaran jadi terasa lebih berguna dan masuk akal.
2. Ubah Informasi Menjadi Visual
Kedua, kamu bisa mengubah materi pelajaran menjadi gambar atau diagram sederhana. Jika kamu belajar tentang perbedaan antara sampah organik dan anorganik, kamu bisa menggambarnya dengan dua kotak: satu berisi sisa makanan, daun, dan kulit buah, dan satu lagi berisi plastik, kaleng, dan kaca. Dengan melihat perbedaannya secara visual, kamu lebih mudah mengingat jenis-jenis sampah.
3. Jelaskan dengan Kata-Kata Sendiri
Setelah mempelajari suatu materi, coba jelaskan dengan bahasamu sendiri. Misalnya, setelah belajar tentang cuaca dan iklim, kamu bisa menjelaskan bahwa cuaca itu seperti kondisi hari ini, misalnya panas atau hujan. Nah, kalau iklim itu lebih luas lagi, misalnya di Indonesia ada musim hujan dan kemarau, tapi kalau di negara lain itu ada musim semi, panas, gugur, dan dingin.
Saat kamu bisa menjelaskan seperti ini, tandanya kamu sudah memahami isinya, bukan hanya menghafalnya.
4. Buat Contoh dari Kehidupan Sehari-hari
Kamu juga bisa mencari contoh nyata dari materi yang kamu pelajari. Misalnya, setelah belajar tentang pentingnya hemat energi, kamu langsung teringat bahwa di rumah kamu sering diminta mematikan lampu kalau siang hari.
Bisa juga saat kamu belajar tentang air bersih, kamu bisa melihat sendiri bagaimana di lingkungan rumahmu air digunakan dan dibuang. Semakin sering kamu melatih kebiasaan ini, makin mudah kamu memahami pelajaran dan merasa bahwa ilmu yang kamu pelajari itu benar-benar berguna.
5. Belajar Lewat Diskusi dan Tanya Jawab
Selain belajar sendirian, kamu juga bisa mengajak temanmu berdiskusi, saling bertanya, atau bahkan menyusun soal kuis untuk satu sama lain. Jika ada bagian yang belum dipahami, kamu bisa mengajukan pertanyaan ke guru atau mencari tahu lewat video pembelajaran.
Kamu dan teman-teman bisa saling bertanya misalnya, kenapa kita harus makan sayur atau apa yang terjadi jika kita buang sampah sembarangan. Pertanyaan-pertanyaan sederhana ini bisa membantu kalian saling menguatkan pemahaman.
6. Gunakan Teknologi untuk Memperdalam Materi
Kamu bisa memanfaatkan internet, aplikasi belajar, atau video edukatif untuk memahami materi dari berbagai sumber. Misalnya, cari video animasi yang menjelaskan sistem pencernaan atau video yang menjelaskan bagaimana siklus air bekerja atau kenapa makanan harus disimpan di kulkas.
Dengan melihat materi dalam berbagai bentuk, kamu tidak hanya membaca, tapi juga melihat dan mendengar yang bisa memperkuat pemahamanmu.
7. Refleksi Setelah Belajar
Luangkan waktu 5–10 menit setelah belajar untuk merenungkan apa saja yang sudah kamu pelajari hari ini, bagian mana saja yang sudah atau belum kamu pahami, dan di mana kamu bisa mempraktikkan ilmu tersebut.
Refleksi seperti ini membantu kamu menyadari bahwa pelajaran bukan cuma untuk nilai, tapi juga untuk kehidupan sehari-hari.
~Afril