Sejak awal 2025 ini, anak sekolah di Indonesia mulai mendapatkan Makan Bergizi Gratis (MBG), meskipun belum berlaku di seluruh wilayah. Ada siswa yang menyambut gembira kebijakan ini, tetapi banyak juga yang merasakan dampak buruknya.
Salah satu masalah yang muncul setelah program MBG ini diadakan adalah keracunan massal. Dari Januari hingga Mei 2025, paling tidak sudah ada lima daerah yang para siswanya mengalami keracunan. Bahkan, ada daerah yang sampai menjadikan ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena banyak jumlah siswa yang menjadi korban.
Kelima daerah yang menjadi korban adalah Bogor, Jawa Barat, sebanyak 210 siswa dari TK hingga SMP; Cianjur, Jawa Barat, sebanyak 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur; Bombana, Sulawesi Tenggara, di SDN 33 Kasipute; Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, sebanyak 29 siswa dari SD Katolik Andaluri; dan Sukoharjo, Jawa Tengah sebanyak 10 siswa SDN Dukuh 03.
Akibat kejadian ini, banyak pihak yang menyarankan untuk menghentikan program ini. Namun, pemerintah bertekad untuk tetap melanjutkannya karena disebut memiliki banyak manfaat untuk anak-anak.
Lalu, sebenarnya apa manfaat anak sekolah mendapatkan makan siang yang bergizi, khususnya untuk pendidikannya? Ini penjelasannya.
Manfaat Makan Siang untuk Anak Sekolah
Bukan rahasia lagi bahwa siswa membutuhkan nutrisi yang baik agar dapat belajar dan berprestasi dengan baik di sekolah. Pola makan yang seimbang sangat penting untuk perkembangan fisik dan mental mereka.
Ketika berbicara tentang makan siang, baik yang disediakan oleh sekolah atau bekal yang dibawa dari rumah, ini sangat penting untuk menyediakan makanan sehat bagi siswa. Berikut beberapa manfaatnya.
1. Untuk Kesehatan Fisik
Makan siang yang sehat sangat penting bagi kesehatan fisik siswa. Nutrisi dalam makan siang membantu siswa untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu, makan siang membantu mencegah obesitas dan kondisi kesehatan kronis lainnya.
Ketika siswa makan makan siang dengan menu yang bergizi, mereka cenderung aktif secara fisik dan memiliki sikap positif terhadap aktivitas fisik. Selain itu, makan siang yang sehat menyediakan vitamin dan mineral penting yang diperlukan untuk membantu tubuh berfungsi dengan baik dan membantu mencegah penyakit.
- Untuk Kesehatan Mental
Makan siang yang sehat penting bagi kesehatan mental siswa karena beberapa alasan.
Pertama, makanan bergizi membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus, yang sangat penting untuk keberhasilan akademis. Kedua, kebiasaan makan yang sehat dapat meningkatkan tingkat energi dan memperbaiki suasana hati.
Terakhir, makanan bergizi membantu meningkatkan kesehatan fisik secara keseluruhan, yang dapat meningkatkan kesehatan mental.
Ketika siswa merasa nyaman dengan diri sendiri secara fisik, mereka cenderung merasa nyaman dengan dirinya secara mental. Dengan makan siang yang sehat, ini dapat membantu siswa untuk berkembang secara akademis, emosional, dan fisik.
- Untuk Kinerja Kelas
Ketika berbicara tentang kinerja sekolah, ada banyak faktor yang berperan. Namun, salah satu yang terpenting adalah nutrisi.
Ketika siswa makan siang yang sehat, mereka cenderung memiliki energi dan fokus yang mereka butuhkan untuk berhasil di kelas. Jadi, makanan yang bergizi memberi siswa bahan bakar yang dibutuhkan tubuh mereka untuk tumbuh dan belajar.
- Untuk Kebiasaan Makan Sehat
Program makan siang sekolah yang lengkap merupakan bagian penting dalam mengembangkan kebiasaan makan yang sehat pada anak-anak. Tidak hanya menyediakan bahan bakar yang dibutuhkan untuk fokus di kelas, tetapi juga menawarkan kesempatan untuk mengembangkan kebiasaan makan yang sehat.
Selain itu, makan siang memberikan kesempatan penting bagi anak-anak untuk mencoba makanan baru dan memperluas wawasan. Dengan menawarkan berbagai pilihan makanan sehat, sekolah dapat mendorong anak-anak untuk bereksperimen dengan rasa dan bahan makanan baru.
Lalu, dengan mengajarkan anak-anak tentang pentingnya nutrisi, sekolah dapat membantu mereka membuat pilihan yang tepat tentang apa yang mereka makan sekarang dan di masa depan.
- Untuk Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh
Makan siang yang sehat juga dapat membantu siswa tetap sehat dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tidak perlu bolos sekolah. Meskipun ada banyak faktor yang berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh yang kuat, pola makan adalah salah satu faktor terpenting.
Nutrisi dalam buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian membantu mendukung pertahanan alami tubuh. Penelitian bahkan telah menunjukkan bahwa vitamin C dapat membantu mencegah infeksi saluran pernapasan.
Dengan menyediakan makan siang yang sehat bagi para siswa, sekolah dapat membantu mereka membangun sistem kekebalan tubuh dan tetap sehat sepanjang tahun.
Menu Makanan yang Sehat Jadi Kuncinya
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa makanan sehat yang berkualitas tinggi dan baru disiapkan menjadi bagian yang sangat penting saat memberikan makan siang untuk anak sekolah.
Menu makan siang untuk anak sekolah harus dirancang dan diuji secara khusus untuk memastikan mereka mendapatkan semua nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan, serta cermat mengontrol jumlah lemak, gula, dan garam.
Untuk itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana berjanji untuk lebih menjamin pengetatan dan peningkatan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam suplai MBG.
Setelah melakukan evaluasi terhadap kasus keracunan yang terjadi, terungkap bahwa salah satu penyebabnya adalah waktu memasak di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan waktu pengiriman yang terlalu lama, serta bahan baku harus yang kurang bagus dan tidak segar.
Setelah paket makanan tiba, pihak sekolah atau pengawas wajib mengecek ulang kesegaran dan kelayakan paket makanan yang akan diberikan kepada siswa. Pastikan untuk membuka, mencium, dan merasakannya terlebih dahulu.
BGN berjanji setiap dua bulan sekali akan melakukan pelatihan kepada tenaga kerja di dapur SPPG, yang bekerja sama dengan pemerintah daerah, dinas kesehatan, dinas lingkungan hidup, dan lainnya.
MBG memang ditujukan untuk kebaikan anak sekolah, tetapi jangan sampai program ini justru merugikan mereka atau bahkan membahayakan. Jika memang diperlukan, tidak ada salahnya program ini diberhentikan sementara untuk dilakukan evaluasi mendalam terlebih dahulu.
~Febria