Kuliah di Jurusan Peternakan, Bukan Sekadar Urus Sapi dan Ayam

Share

Jurusan Peternakan merupakan salah satu cabang ilmu yang fokus pada pengembangan produksi hewan ternak. Meski sering dianggap sebagai bidang yang tradisional, jurusan ini justru memiliki cakupan ilmu yang luas dan semakin relevan di era modern. Perannya sangat penting dalam mendukung ketahanan pangan, terutama dalam menyediakan sumber protein hewani seperti daging, susu, dan telur.

Kuliah di jurusan peternakan bukan hanya tentang merawat hewan di kandang, tetapi juga mencakup pemahaman ilmiah tentang fisiologi hewan, formulasi pakan, manajemen produksi, hingga inovasi teknologi. 

Bagi kamu yang penasaran tentang apa yang sebenarnya dipelajari di jurusan ini, berikut penjelasan lengkapnya.

Belajar Apa di Jurusan Peternakan?

Jurusan peternakan mencakup banyak jenis ternak, mulai dari hewan besar seperti sapi potong dan sapi perah, hingga hewan kecil seperti ayam, bebek, domba, kambing, dan puyuh. Mahasiswa akan belajar bagaimana setiap jenis ternak memiliki karakteristik biologis dan kebutuhan manajemen yang berbeda.

Misalnya, pemeliharaan ayam pedaging dilakukan secara intensif dalam waktu singkat untuk produksi daging, sedangkan ayam petelur dikelola secara jangka panjang untuk hasil telur harian. 

Hal serupa berlaku untuk perbedaan antara sapi potong yang dipelihara untuk produksi daging dan sapi perah untuk produksi susu. Mahasiswa diajarkan bagaimana mengatur semua itu secara sistematis.

Materi kuliah di jurusan peternakan dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan menyeluruh tentang seluruh rantai produksi ternak. Di awal masa studi, mahasiswa akan mempelajari ilmu dasar seperti biologi, kimia, zoologi, dan statistik, yang menjadi fondasi untuk memahami sistem tubuh hewan dan proses produksi hewan ternak.

Setelah itu, kamu akan masuk ke pembelajaran yang lebih spesifik, seperti:

  1. Fisiologi dan Anatomi Ternak
    Mahasiswa mempelajari bagaimana sistem tubuh hewan bekerja, mulai dari sistem pencernaan, reproduksi, pernapasan, hingga sistem endokrin. Pengetahuan ini sangat penting untuk mengoptimalkan produksi ternak dan menangani berbagai masalah kesehatan hewan.
  2. Nutrisi dan Formulasi Pakan
    Pakan merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi peternakan. Oleh karena itu, mahasiswa diajarkan cara menyusun formula pakan yang ekonomis namun tetap bergizi seimbang. Mereka belajar mengenali jenis-jenis bahan pakan, kandungan nutrisinya, cara pengolahan pakan, dan bagaimana nutrisi memengaruhi pertumbuhan dan produksi hewan.
  3. Genetika dan Pemuliaan Ternak
    Di sini mahasiswa mempelajari prinsip dasar genetika serta cara meningkatkan kualitas genetik ternak melalui seleksi dan persilangan. Tujuannya adalah menghasilkan ternak yang lebih produktif, tahan penyakit, dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
  4. Teknologi Reproduksi
    Materi ini mencakup inseminasi buatan, sinkronisasi estrus, serta transfer embrio. Mahasiswa belajar bagaimana mengelola siklus reproduksi hewan untuk meningkatkan efisiensi pembiakan, mempercepat perkembangbiakan ternak unggul, dan mengatur musim kawin secara terkontrol.
  5. Manajemen Produksi Ternak
    Tiap jenis hewan memiliki sistem produksi berbeda. Mahasiswa akan belajar manajemen peternakan ayam pedaging, ayam petelur, sapi perah, sapi potong, kambing, domba, dan jenis hewan lainnya. Materi mencakup pengelolaan kandang, jadwal pemberian pakan, teknik pemeliharaan, serta monitoring kesehatan dan produktivitas ternak.
  6. Kesehatan Hewan
    Penting bagi mahasiswa untuk mengenali gejala penyakit, melakukan diagnosis awal, serta merancang tindakan pencegahan dan pengobatan. Mereka diajarkan tentang vaksinasi, manajemen stres, serta pengendalian wabah penyakit pada hewan ternak, termasuk zoonosis (penyakit yang bisa menular ke manusia).
  7. Teknologi Pascapanen
    Jurusan peternakan tidak berhenti sampai proses pemeliharaan saja. Mahasiswa juga belajar tentang penanganan hasil ternak seperti daging, susu, telur, dan kulit. Mereka dikenalkan pada metode penyimpanan, pengolahan, hingga pengemasan produk hewani agar siap dipasarkan.
  8. Lingkungan dan Limbah Peternakan
    Dalam praktiknya, kegiatan peternakan menghasilkan limbah organik yang perlu dikelola dengan baik. Oleh karena itu, mahasiswa juga mempelajari cara menangani limbah ternak, seperti pengolahan kotoran menjadi pupuk, biogas, atau bahan pakan tambahan. Ini menjadi bagian penting dari pertanian berkelanjutan.
  9. Ekonomi dan Bisnis Peternakan
    Selain aspek teknis, mahasiswa juga dibekali pengetahuan manajemen dan ekonomi. Mereka belajar bagaimana membuat rencana usaha peternakan, menghitung biaya produksi, menetapkan harga jual, serta merancang strategi pemasaran. Dengan bekal ini, lulusan peternakan dapat menjadi pelaku agribisnis mandiri.
  10. Regulasi dan Kesejahteraan Hewan
    Mahasiswa dikenalkan pada berbagai regulasi yang mengatur peternakan, termasuk standar kualitas produk hewani, keamanan pangan, dan perlindungan hewan. Pengetahuan ini penting agar praktik peternakan tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga etis dan sesuai hukum.

Seluruh materi kuliah di atas tidak hanya diajarkan secara teori, tetapi juga dipraktikkan secara langsung melalui kegiatan laboratorium, praktikum di peternakan kampus, dan magang industri. Mahasiswa diajak langsung terlibat dalam berbagai proses produksi, dari memberi pakan hingga mencatat data pertumbuhan ternak. Bahkan, beberapa kampus memberikan tugas proyek berupa simulasi usaha peternakan mandiri.
~Afril

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.