Jangan Takut Dulu! Ini Strategi yang Bisa Dilakukan untuk Menaklukkan IELTS Writing Task 2

Share

Bagi kamu yang sedang bersiap untuk IELTS Writing Task 2, bagian ini memang sering membuat deg-degan karena tingkat kesulitannya yang lebih tinggi. Namun, kamu tidak boleh panik! Tetap tenang dan dengan melakukan strategi yang tepat, kamu pasti bisa menjalaninya.

Berikut adalah strategi simpel dan efektif yang akan membantu kamu menaklukan IELTS Writing Task 2.

  1. Pahami Apa Itu Writing Task 2

Writing Task 2 adalah bagian kedua dari tes Writing IELTS dengan bobot nilai dua kali lebih besar daripada Task 1. Kamu harus menulis esai diskusi tentang opini, masalah, atau argumen dengan panjang minimal 250 kata dalam waktu sekitar 40 menit.

Penilaian dilakukan menggunakan empat kriteria penting:

  • Task response: Apakah kamu sudah menjawab sepenuhnya apa yang diminta, menuliskannya dengan jelas, dan dikembangkan dengan baik?
  • Coherence and cohesion: Apakah ide kamu tersusun logis, mudah diikuti, dengan penghubung yang tepat?
  • Lexical resource: Seberapa banyak ragam kosa kata yang kamu gunakan secara akurat.
  • Grammatical range and accuracy: Ragam struktur kalimat dan ketepatan grammar kamu.
  1. Rencanakan dengan Matang: “Planning is Key”

Sebelum mulai menulis, luangkan waktu selama 5 – 10 menit untuk membaca soal dengan cermat, memetakan poin penting, dan buat kerangka esai atau outline. Barulah setelah itu kamu bisa mulai menulis selama 20 – 25 menit, lalu sisakan 5 menit untuk proofreading.

Contoh soal:

“Some people think that young people should focus on academic study; others believe they should also learn life skills. Discuss both views and give your opinion.”

Outline yang bisa dibuat:

  • Intro: Parafrase soal + posisi kamu.
  • Paragraf 1: Alasan fokus belajar akademik, misalnya tuntutan ujian dan masa depan.
  • Paragraf 2: Alasan pentingnya life skills, seperti adaptasi dan soft skills.
  • Kesimpulan: Simpulkan dengan pendapat jelas.
  1. Struktur Esai yang Jelas

Penting untuk menulis esai dengan struktur yang mudah diikuti, seperti tips di bawah ini.

  • Pendahuluan: Parafrase soal dan tuliskan pendapatmu atau thesis statement.
  • Paragraf isi 1: Poin pertama + penjelasan + contoh.
  • Paragraf isi 2: Poin kedua + penjelasan + contoh.
  • Kesimpulan: Ringkas kembali poin penting dan ulangi posisi kamu, tanpa ide baru.
  1. Perjelas Ide dengan Contoh Relevan

Pastikan setiap argumen kamu didukung contoh yang jelas dan relevan. Contohnya seperti ini:

“Misalnya, saya pernah mengikuti ekstrakurikuler debat di sekolah. Kegiatan itu membantu saya percaya diri dan bisa berbicara di depan publik dengan baik.”

Contoh tersebut akan membuat tulisan kamu lebih hidup dan meyakinkan! Hindari juga statistik palsu atau data yang tidak perlu karena yang penting adalah contoh nyata yang bisa kamu jelaskan baik.

  1. Gunakan Linking Words dan Variasi Kalimat

Supaya tulisan kamu mengalir nyaman, jangan lupa gunakan penghubung seperti “Firstly”, “However”, “Therefore”, atau “On the other hand” secara natural.

Kalimat yang kamu gunakan juga idealnya bervariasi, yaitu antara kalimat sederhana, kalimat majemuk, dan kalimat kompleks. Contohnya seperti ini:

“Although many argue that academic studies are the most important, I believe developing life skills like teamwork is equally vital.”

Contoh tersebut menunjukkan mampu variasi grammar yang kamu miliki dan alur berpikir yang baik.

  1. Kosakata yang Tepat dan Variatif

Jangan hanya mengandalkan kata-kata umum. Lebih baik gunakan sinonim dan kosakata yang sedikit lebih canggih tapi tetap tepat konteks. Misalnya:

  • Daripada menggunakan kata “important”, kamu lebih baik memilih kata “crucial” atau “vital”.
  • Phrasal verbs ringan seperti “carry out” dan “look into” bisa dipakai selama kamu yakin penggunaan dan maknanya tepat.

Namun, pastikan kamu hati-hati saat menggunakannya karena jika kata sulit itu salah makna atau salah struktur, bisa merugikan nilai kamu.

  1. Latihan Terstruktur dan Feedback

Terus latihan adalah kunci utama. Teruslah berlatih untuk menulis esai dalam waktu 40 menit, dengan menggunakan soal-soal umum seperti “Discuss both views and give your opinion”.

Setelah itu, kamu bisa membandingkan dengan contoh esai di situs terpercaya seperti IELTS Liz atau IELTS Advantage. Selain itu kamu bisa mendapatkan feedback dari guru, tutor, atau teman.

Pastikan kamu memfokus pada struktur, grammar, kohesi, dan pemilihan kata yang digunakan.

  1. Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Selama menulis esai, ada beberapa jebakan umum yang mungkin akan kamu lakukan, yaitu:

  • Tidak menjawab seluruh bagian soal.
  • Tulisan tidak terstruktur rapi.
  • Terus mengulang kata yang sama tanpa variasi.
  • Grammar dan ejaan ceroboh.

Untuk menghindarinya, pastikan kamu sudah siap memiliki banyak ide dalam menulis, rapi dalam struktur, dan akurat dalam bahasa.

  1. Contoh Singkat Esai Mini (Kurang dari 100 kata)

Berikut adalah contoh esai singkat yang bisa kamu tulis dengan soal:

“Do the advantages of studying abroad outweigh the disadvantages?”

Contoh jawaban:

“Studying abroad offers tremendous benefits such as exposure to new cultures and improved language skills. For example, I have a friend who went to Japan and became fluent in Japanese while learning to adapt to a different lifestyle, which is an invaluable experience. However, it also comes with challenges like homesickness and high expenses, which can be stressful. On balance, the advantages of personal growth and academic opportunities usually outweigh the disadvantages when students are well-prepared financially and emotionally.”

Meski pendek, tetapi esai ini cukup lengkap karena mampu menunjukkan struktur, opini jelas, dan contoh pribadi kamu yang relevan.

Itulah strategi lengkap buat menghadapi IELTS Writing Task 2. Semoga dengan penjelasan ini, kamu bisa lebih percaya diri dan siap menghadapi ujian!

~Febria

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.