Ikuti 7 Cara Efektif Ini untuk Meningkatkan Skor TOEFL Listening Kamu!

Share

“Listening” sering jadi bagian yang bikin deg-degan saat menjalani TOEFL. Apalagi untuk anak SMA yang belum terbiasa mendengar Bahasa Inggris akademik.

Di bagian “Listening” TOEFL, kamu akan mendengar percakapan singkat, seperti mahasiswa yang sedang mengobrol dengan staf kampus, dan juga kuliah singkat atau lecture yang membahas topik akademik.

Rekaman biasanya singkat, yaitu selama 2 – 5 menit, dan setiap klip hanya diputar sekali. Jadi, kalau kamu melewatkan poin penting, kesempatan untuk mendengar ulang tidak ada. Apalagi soal yang diberikan bisa menanyakan ide utama, detail spesifik, sikap pembicara, atau fungsi ucapan, yang semuanya harus didapatkan cepat dari satu kali dengar. 

Namun, kamu tidak perlu panik. Bagi kamu yang akan menjalani TEOFL, berikut adalah penjelasan langkah demi langkah, lengkap dengan contoh dan sumber terpercaya, supaya kamu bisa menaikkan skor “Listening” dengan cara yang terukur dan realistis.

  1. Pahami Format dan Tipe Soal

Sebelum latihan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu struktur dasarnya.

Pada TOEFL iBT, umumnya ada 3 lecture yang masing-masing 3 – 5 menit dengan sekitar 6 pertanyaan per lecture dan 2 conversation selama sekitar 3 menit dan 5 pertanyaan tiap conversation.

Kamu diperbolehkan untuk mencatat selama audio berjalan, yang sebenarnya sangat  penting dilakukan. Dengan mengetahui strukturnya, kamu bisa memiliki strategi berbeda untuk tiap tipe soal.

Contoh penerapannya seperti ini:

Kalau soal sebelumnya adalah dialog singkat antar dua mahasiswa, bersiaplah bahwa pertanyaannya sering tentang detail praktis, seperti siapa, kapan, di mana. Jadi, saat mendengar, segera cari informasi seperti nama, waktu, dan alasan.

  1. Latih Active Listening, Bukan Sekadar “Dengar”

Active listening berarti kamu fokus untuk menemukan:

  • Ide utama
  • Struktur,  mulai dari bagian pengantar → contoh → kesimpulan
  • Kata kunci, seperti angka, nama, dan alasan
  • Nada atau sikap pembicara, misalnya setuju atau ragu-ragu

Latihan yang sistematis ini jauh lebih efektif daripada jam latihan acak. Sumber resmi pun menyarankan untuk mendengar bermacam sumber, seperti podcast, kuliah, dan berita, untuk melatih kemampuan memahami berbagai aksen dan gaya bicara. 

Contoh latihan harian yang bisa dilakukan selama 20 – 30 menit:

  • 5 menit: Dengarkan cuplikan kuliah 3 menit tanpa subtitle atau terjemahan.
  • 10 menit: Catat poin penting, seperti siapa, topik, dan intisarinya.
  • 5 – 10 menit: Cek transkrip, tandai kosakata yang belum paham, dan ulangi bagian yang sulit.
  1. Catat dengan Strategi

Catatan di TOEFL bukan untuk menulis kalimat penuh, melainkan untuk menangkap signal words dan hubungan antar gagasan. Gunakan singkatan, panah, dan simbol agar lebih cepat saat mencatat.

Strategi yang harus ditekankan adalah melatih cara mencatat yang cepat dan fokus pada hal penting. Mengapa? Karena kalau terlalu detail kamu akan kehilangan alur pembicaraan. 

Contoh format catatan singkat:

  • Topik: Climate change lecture
  • Struktur: Intro → penyebab → contoh studi kasus → solusi
  • Kata kunci: Temperature ↑ (naik), glacier melt, farmer lost crops
  1. Cari Konteks, Jangan Panik Kalau Melewatkan Kata

Banyak orang sering terjebak ingin menangkap setiap kata. Saran praktis dari pakar adalah kalau kamu melewatkan satu kata, jangan berhenti. Fokus pada apa yang masih kamu dengar dan gunakan konteks untuk menebak makna.

Teknik ini penting karena rekaman hanya diputar sekali. Contohnya sebagai berikut:

Jika terdengar pembicara mengatakan, “The experiment resulted in a significant …”, lalu kamu tidak jelas kata terakhir, langsung lihat opsi jawaban. Jika ada kata decline atau drop atau increase, perhatikan kata “resulted in a significant” dan nada pembicara—apakah positif atau negatif, untuk mendapatkan jawaban yang paling logis.

  1. Perbanyak Dengar Variasi Aksen dan Materi Akademik

TOEFL memakai bahasa akademik dan penutur beraksen berbeda, yang umumnya aksen Amerika, tetapi sebenarnya tidak terbatas. Jadi, dengarkan kuliah universitas, seperti TED Talks atau OpenCourseWare, podcast dengan topik sains atau sosial, dan materi kampus.

Dengan mendengarkan beragam bahan audio, ini bermanfaat untuk membiasakan telinga kamu mendengar berbagai jenis aksen. 

Contoh latihan yang bisa dilakukan adalah mendengarkan TED Talk dengan topik sains di minggu pertama, percakapan mahasiswa tentang layanan kampus di minggu kedua, dan seterusnya.

  1. Gunakan Bahan Latihan Resmi dan  Simulasi Waktu Tes

Latihan dengan materi resmi (ETS practice tests) atau bank soal yang mendekati format asli sangat membantu supaya kamu terbiasa dengan durasi, jenis pertanyaan, dan tekanan waktu.

Pastikan untuk mengerjakan latihan dengan aturan audio yang diputar sekali, seperti dalam tes sungguhan, agar refleks kamu terlatih.

  1. Belajar Teknik Task-Based dan Peer Practice

Penelitian menunjukkan bahwa task-based learning, atau kegiatan yang menuntut untuk melakukan tugas seperti presentasi, role-play, atau diskusi berdasarkan audio, dapat meningkatkan skor listening secara signifikan. Ini karena kamu akan dilatih memahami fungsi bahasa, bukan sekadar kata-kata.

Jadi, gabungkan latihan soal dengan tugas nyata, yaitu dengan melakukan ringkasan lisan dan menjelaskan kembali isinya.

Kamu juga bisa melakukan diskusi kelompok. Misalnya dengan mendengarkan satu kuliah selama 4 menit, lalu setiap orang menulis satu kalimat inti, kemudian bandingkan dan diskusikan perbedaannya.

Kesalahan Umum  Cara Memperbaikinya

Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang banyak dilakukan saat melakukan TOEFL dan cara untuk memperbaikinya.

  • Menulis terlalu banyak detail, solusinya berlatih menulis kata kunci saja. 
  • Mudah panik bila melewatkan kata, solusinya melatih fokus pada konteks dan inferensi. 
  • Latihan menggunakan audio yang bisa diulang, solusinya lakukan latihan sekali dengar seperti kondisi tes sesungguhnya.

Jika kamu konsisten latihan dan menggunakan teknik yang tepat, maka skor “Listening” TOEFL kamu bisa meningkat nyata.

Jangan lupa, kualitas latihan lebih kuantitas. Jadi, pastikan kamu semangat latihan tiap hari, meskipun hanya sebentar, yang lebih kuat efeknya daripada belajar marathon satu hari sebelum tes.

~Febria

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.