Pernah lihat buku catatan temanmu yang penuh dengan warna-warna-warni stabilo, pulpen merah, hijau, biru, sampai ungu? Atau mungkin kamu sendiri hobi menghias catatan dengan warna-warna menarik supaya lebih semangat belajar. Tapi, apakah benar catatan yang berwarna-warni memang bisa membantu pelajar lebih mudah mengingat materi?
Kebiasaan menulis catatan berwarna memang semakin populer, terutama sejak tren belajar estetik banyak muncul di media sosial seperti TikTok dan Instagram.
Banyak pelajar kini meluangkan waktu ekstra untuk menghias buku catatan mereka dengan pulpen warna-warni, sticky notes, sampai doodle kecil yang lucu. Namun di balik tampilannya yang menarik, ada pertanyaan penting yang perlu dijawab: apakah metode ini hanya soal estetika, atau memang berdampak pada daya ingat dan pemahaman?
Warna dan Daya Ingat: Apa Kata Penelitian?
Secara psikologis, warna memang berpengaruh terhadap cara otak memproses informasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa warna bisa meningkatkan perhatian dan daya ingat.
Warna-warna tertentu bahkan dapat memicu emosi atau respons kognitif tertentu. Misalnya, warna merah sering diasosiasikan dengan peringatan atau hal penting, sehingga ketika kamu menandai poin penting dengan warna merah, otak secara otomatis memberi perhatian lebih.
Warna juga membantu otak dalam proses pengelompokan informasi. Ketika kamu menggunakan warna berbeda untuk kategori informasi yang berbeda, otak akan lebih mudah membedakan dan mengingatnya.Â
Misalnya, kamu pakai warna kuning untuk definisi, hijau untuk rumus, dan biru untuk contoh. Ini menciptakan visual code yang memperkuat ingatan karena informasi tidak hanya diingat berdasarkan kata-kata, tapi juga berdasarkan visual dan warna.
Namun penting untuk diingat bahwa efek warna terhadap daya ingat juga tergantung pada cara penggunaannya. Jika penggunaan warna terlalu berlebihan dan tidak terstruktur, justru bisa menimbulkan kebingungan dan membuat otak bekerja lebih keras untuk memahami isi catatan.
Tips Menggunakan Warna dalam Catatan agar Lebih Efektif
Kalau kamu tertarik membuat catatan berwarna untuk membantu proses belajar, berikut beberapa tips agar penggunaannya tidak hanya cantik secara tampilan, tapi juga benar-benar membantu meningkatkan pemahaman:
- Gunakan warna secara konsisten
Tentukan sistem warna sendiri. Misalnya, semua definisi selalu kamu tandai dengan warna oranye, poin penting dengan merah, dan contoh soal dengan biru. Konsistensi ini membuat otak lebih mudah mengingat karena ada pola yang dikenali. - Hindari terlalu banyak warna dalam satu halaman
Meski tergoda memakai semua warna yang kamu punya, terlalu banyak warna justru bisa mengganggu fokus. Batasi penggunaan warna maksimal 3–4 dalam satu halaman untuk menjaga keterbacaan dan fokus. - Gunakan warna untuk menandai, bukan untuk menulis semua isi
Menulis seluruh catatan dengan pulpen warna-warni memang terlihat estetik, tapi jika semua teks penuh warna, fungsinya sebagai penekanan jadi hilang. Gunakan warna untuk menyoroti kata kunci atau hal-hal yang benar-benar penting. - Manfaatkan highlighter dengan bijak
Highlight seperti stabilo bisa sangat efektif jika digunakan untuk menandai poin inti. Tapi, jika kamu menyorot seluruh paragraf, maka tidak ada lagi yang benar-benar menonjol. Pilih kalimat atau frasa inti saja. - Gabungkan dengan gambar atau simbol visual
Selain warna, simbol atau ilustrasi kecil juga bisa membantu memori visual. Misalnya, gambar kecil untuk menggambarkan proses atau diagram sederhana untuk materi yang kompleks.
Warna Dalam Catatan Bukan Segalanya
Meskipun catatan berwarna bisa membantu, penting untuk diingat bahwa metode ini tidak bekerja sama untuk semua orang. Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda. Ada yang lebih mudah mengingat dengan mendengar (auditori), ada yang lebih suka membaca (visual), ada juga yang memahami dengan cara praktik langsung (kinestetik).
Jika kamu termasuk tipe visual learner, maka catatan berwarna bisa sangat membantumu. Tapi jika kamu tipe auditori, mungkin merekam suara penjelasan guru atau membaca keras-keras justru lebih efektif.Â
Catatan warna-warni bisa tetap digunakan sebagai pelengkap, tapi jangan sampai kamu menghabiskan waktu hanya untuk membuat catatan estetik tanpa benar-benar memahami isinya.
Selain itu, ingat juga bahwa belajar bukan hanya soal menghafal, tapi juga memahami. Catatan yang bagus adalah catatan yang kamu pahami, bukan hanya yang terlihat menarik. Jadi, jangan hanya fokus membuatnya cantik, tapi pastikan kamu juga mengerti apa yang kamu tulis.
Pada akhirnya, catatan berwarna-warni memang bisa membantu pelajar dalam mengingat materi, terutama bagi mereka yang memiliki gaya belajar visual. Penggunaan warna yang konsisten dan terstruktur bisa memperkuat daya ingat, meningkatkan fokus, dan membuat proses belajar jadi lebih menyenangkan.
Namun, penggunaan warna bukan jaminan otomatis untuk meningkatkan nilai. Teknik ini perlu didukung dengan pemahaman yang baik terhadap materi, strategi belajar yang tepat, dan konsistensi dalam belajar.Â
Gunakan warna sebagai alat bantu, bukan sebagai tujuan utama. Yang terpenting, pastikan setiap warna yang kamu pakai punya makna, bukan sekadar hiasan.
Jadi, jika kamu merasa catatan berwarna bikin belajar lebih semangat dan mudah diingat—lanjutkan! Tapi tetap seimbangkan antara keindahan dan fungsi. Belajar itu bukan soal catatan paling cantik, tapi catatan yang paling kamu pahami.
~Afril