Belakangan ini, media sosial diramaikan oleh kabar pencekalan terhadap band lokal, Sukatani, karena sikapnya yang vokal terhadap pemerintah.
Keberanian mereka menuai pro dan kontra di kalangan netizen.
Namun, fenomena seperti ini bukan hal baru, mengingat banyak musisi dan band luar negeri yang juga pernah menghadapi kontroversi serupa.
Ini karena musik kerap digunakan menjadi medium perlawanan dan ekspresi bagi seniman yang ingin menyuarakan ketidakadilan, menentang sistem, atau sekadar menyampaikan aspirasi politik.
Tak sedikit dari mereka yang mengalami sensor, larangan tampil, hingga tekanan dari pemerintah karena lirik atau aksi panggung yang dianggap terlalu berani.
Berikut adalah beberapa musisi dan band yang dikenal vokal dalam menyuarakan isu-isu politik dan sosial.
- Bob MarleyÂ
Sebagai ikon budaya Jamaika dan duta besar global untuk gerakan Rastafarian, Bob Marley menjadikan musik sebagai alat untuk menyuarakan perdamaian, persatuan, dan perlawanan terhadap penindasan.
Lirik lagunya kerap membahas isu-isu seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan perjuangan hak sipil, menjadikannya salah satu musisi paling berpengaruh dalam ranah musik yang sadar politik.
Lagu-lagu seperti Get Up, Stand Up dan Redemption Song menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dalam memperjuangkan hak-hak mereka.
Selain itu, Marley juga dikenal sebagai sosok yang vokal dalam mengkritik pemerintahan Jamaika yang dianggapnya tidak berpihak pada rakyat kecil.
Karena pandangan politiknya yang kuat, ia pernah menjadi target percobaan pembunuhan pada tahun 1976, tetapi tetap teguh memperjuangkan misinya melalui musik.
- Bob DylanÂ
Sebagai salah satu penulis lagu paling berpengaruh di abad ke-20, Bob Dylan menggunakan musiknya untuk menyuarakan berbagai isu sosial dan politik.
Lagu-lagu seperti Blowin’ in the Wind dan The Times They Are a-Changin’ menjadi himne bagi gerakan hak sipil dan protes anti-perang di Amerika Serikat pada era 1960-an.
Gaya liriknya yang puitis dan penuh makna menjadikannya simbol perlawanan terhadap ketidakadilan. Dalam beberapa karyanya, ia juga menyoroti dampak perang dan eksploitasi kekuasaan.
Meski kerap bersikap ambigu terkait afiliasi politiknya, pengaruh Dylan dalam dunia musik protes tak dapat disangkal.
- John LennonÂ
Selain dikenal sebagai anggota The Beatles, John Lennon juga memainkan peran besar dalam gerakan aktivisme perdamaian dunia, terutama setelah ia meninggalkan band tersebut.
Lagu seperti Imagine menjadi simbol impian tentang dunia tanpa batas dan konflik, mencerminkan bagaimana ia semakin vokal dalam menyuarakan kritik terhadap perang dan ketidakadilan sosial.
Sementara itu, Give Peace a Chance sering digunakan sebagai lagu tema dalam demonstrasi anti-perang di berbagai belahan dunia.
Sikap kritisnya terhadap kebijakan luar negeri Amerika, terutama terkait Perang Vietnam, bahkan membuatnya menjadi target pengawasan pemerintah AS.
- Pink FloydÂ
Pink Floyd dikenal sebagai band yang kerap mengangkat isu-isu politik dan sosial dalam lagu-lagunya.
Album The Wall, misalnya, menggambarkan dampak kehancuran psikologis akibat perang serta sistem pendidikan yang menekan.
Sementara itu, Animals menyajikan kritik terhadap ketimpangan sosial dengan menggunakan analogi hewan sebagai simbol kelas dalam masyarakat.
Dengan musik progresif dan lirik yang tajam, Pink Floyd berhasil menggambarkan realitas yang penuh ketidakadilan, menjadikannya salah satu band yang paling vokal dalam menyuarakan kritik sosial dan politik.
- Green DayÂ
Green Day telah lama dikenal sebagai band punk rock yang vokal dalam mengkritik kebijakan politik Amerika.
Album American Idiot, yang dirilis pada 2004, secara langsung mengkritik pemerintahan Presiden George W. Bush dan Perang Irak.
Lagu-lagu seperti Holiday dan Wake Me Up When September Ends tidak hanya menyentuh aspek personal, tetapi juga menyampaikan kritik sosial yang tajam.
Melalui musiknya, Green Day kerap mengajak generasi muda untuk lebih sadar terhadap isu-isu politik dan sosial yang sedang terjadi.
- N.W.AÂ
Sebagai pionir gangsta rap, N.W.A menggunakan musik mereka untuk menyuarakan realitas pahit yang dihadapi komunitas kulit hitam di Amerika Serikat, terutama di lingkungan yang penuh kekerasan dan diskriminasi.
Album Straight Outta Compton yang dirilis pada 1988 langsung menuai kontroversi karena liriknya yang blak-blakan menyoroti kebrutalan polisi dan ketidakadilan sistem hukum.
Lagu F*** tha Police bahkan sampai dilarang di berbagai tempat karena dianggap terlalu provokatif. Meski mendapat banyak tekanan, N.W.A tetap konsisten dalam menyuarakan realitas yang mereka alami.
- Kendrick LamarÂ
Rapper yang belakangan ramai diperbincangkan karena penampilannya di halftime show Super Bowl ini juga merupakan salah satu musisi paling berpengaruh dalam pergerakan sosial kontemporer.
Sebagai salah satu rapper terbesar dalam musik hip-hop modern, Kendrick Lamar dikenal tak ragu membahas isu-isu sensitif seperti rasisme, ketidakadilan sosial, dan tantangan yang dihadapi komunitas kulit hitam di Amerika.
Album To Pimp a Butterfly dipenuhi dengan narasi politik yang kuat, sementara lagu Alright menjadi anthem bagi gerakan Black Lives Matter.
- EminemÂ
Eminem bukan hanya dikenal karena gaya rapnya yang agresif, tetapi juga karena kritik politik yang disampaikannya dalam beberapa lagunya.
Salah satu yang paling mencolok adalah Mosh yang secara terang-terangan menyerang pemerintahan George W. Bush dan kebijakan perang di Timur Tengah.
Eminem juga beberapa kali menyindir kebijakan pemerintah dalam berbagai lagunya, termasuk dalam freestyle kontroversial yang menargetkan Donald Trump pada 2017.
Keberaniannya dalam menyuarakan pandangan politik di tengah industri musik rap yang kompetitif membuatnya tetap relevan hingga kini.
~Febria