Bukan Cuma Pendidikan, Inilah 10 Negara yang Utamakan Kebahagiaan Anak!

Share

Setiap anak berhak punya masa kecil yang aman, sehat, dan penuh kebahagiaan. Sayangnya, tidak semua anak di dunia bisa merasakannya.

Di beberapa negara, anak-anak masih harus berjuang dengan masalah kesehatan, pendidikan, bahkan keamanan. Namun, kabar baiknya, ada juga negara-negara yang berhasil menciptakan lingkungan terbaik untuk tumbuh kembang anak. 

Laporan terbaru dari UNICEF menunjukkan daftar negara dengan anak-anak paling bahagia di dunia. Penilaian ini tidak hanya melihat soal kesehatan fisik saja, tetapi juga mencakup enam aspek penting, yaitu kesehatan mental, kesehatan fisik, pendidikan, persahabatan, keamanan, hingga lingkungan tempat tinggal.

Dari hasil laporan ini, muncul daftar 10 negara dengan anak-anak paling bahagia. Yuk, kita bahas satu per satu!

  1. Belanda: Juara dalam Kesehatan Mental

Belanda menempati posisi pertama sebagai negara dengan anak-anak paling bahagia. Kunci utamanya ada pada kesehatan mental. Anak-anak di Belanda dikenal punya tingkat kepuasan hidup yang tinggi, risiko depresi rendah, dan angka bunuh diri yang sangat kecil.

Mengapa bisa begitu? Salah satunya karena sistem pendidikan di Belanda lebih santai dan tidak terlalu menekan anak-anak dengan ujian berat. Hubungan keluarga juga erat, orang tua di sana terkenal lebih terbuka membicarakan perasaan dengan anak. Anak-anak juga banyak diberi kebebasan untuk bermain dan mengeksplorasi diri.

  1. Denmark: Pendidikan Bebas Stres

Denmark selalu masuk daftar negara dengan masyarakat paling bahagia dan hal ini juga berlaku untuk anak-anaknya. Anak-anak di Denmark tumbuh dalam lingkungan yang ramah, aman, dan penuh dukungan.

Salah satu alasannya karena pendidikan di Denmark lebih menekankan pada kebahagiaan dan keterampilan sosial daripada sekadar nilai akademik. Anak-anak diajarkan pentingnya kerja sama, saling menghargai, dan punya waktu bermain yang cukup.

Tak heran kalau kesejahteraan emosional anak-anak di sana sangat tinggi.

  1. Prancis: Seimbang antara Belajar dan Hidup Sosial

Prancis berhasil duduk di posisi ketiga. Meski negara ini punya sistem pendidikan yang cukup ketat, tetapi anak-anaknya tetap bisa menikmati kehidupan sosial yang sehat.

Anak-anak di Prancis biasanya diajarkan disiplin sejak kecil, tetapi di sisi lain mereka juga mendapat banyak dukungan dari keluarga. Budaya makan bersama keluarga, misalnya, jadi salah satu cara menjaga ikatan emosional. Ini membuat anak-anak merasa diperhatikan dan punya tempat untuk berbagi cerita.

  1. Portugal: Mental Oke, Fisik Perlu Ditingkatkan

Portugal jadi negara kejutan dalam daftar ini. Mereka ada di peringkat keempat dengan nilai tinggi dalam kesehatan mental. Artinya, anak-anak di sana cukup puas dengan hidup mereka dan jarang mengalami masalah serius terkait depresi.

Namun, Portugal masih punya PR di bidang kesehatan fisik dan pendidikan. Dari sisi kesehatan, mereka ada di peringkat ke-10, sedangkan untuk keterampilan pendidikan dan sosial, ada di posisi ke-22.

Jadi, meskipun mental anak-anaknya bagus, masih ada hal yang perlu diperbaiki.

  1. Irlandia: Hubungan Keluarga yang Hangat

Irlandia terkenal dengan masyarakatnya yang ramah dan hal ini juga dirasakan oleh anak-anak. Mereka tumbuh dalam lingkungan keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang.

Anak-anak di Irlandia punya banyak kesempatan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan dan kegiatan sosial. Selain itu, budaya musik, seni, dan olahraga yang kuat juga membantu anak-anak lebih percaya diri dan bahagia.

  1. Swiss: Kesehatan Fisik yang Mantap

Swiss sudah lama dikenal dengan sistem kesehatan dan kualitas hidupnya yang tinggi. Anak-anak di sana mendapatkan layanan kesehatan yang sangat baik sehingga pertumbuhan fisik mereka sangat terjaga.

Selain itu, pemandangan alam yang indah dan akses ke ruang terbuka membuat anak-anak bisa banyak beraktivitas di luar rumah. Olahraga outdoor seperti hiking dan ski jadi bagian dari gaya hidup sehat mereka sejak kecil.

  1. Spanyol: Kehidupan Sosial yang Kaya

Spanyol berada di posisi ketujuh dengan keunggulan di bidang kehidupan sosial. Anak-anak di sana tumbuh dalam budaya yang sangat menghargai kebersamaan, baik dengan keluarga maupun teman-teman.

Waktu makan bersama keluarga sangat penting dan kegiatan sosial di sekolah juga aktif. Anak-anak punya banyak kesempatan untuk membangun persahabatan dan mengembangkan keterampilan sosial.

  1. Kroasia: Keamanan dan Dukungan Sosial

Kroasia mungkin terdengar mengejutkan masuk daftar ini, tetapi ternyata negara ini berhasil menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.

Selain keamanan, anak-anak di Kroasia juga tumbuh dengan dukungan keluarga besar. Budaya keluarga yang erat membantu mereka merasa terlindungi dan diperhatikan. Pendidikan di sana juga cukup baik, meskipun masih bisa ditingkatkan.

  1. Italia: Kehidupan Keluarga yang Kuat

Italia terkenal dengan budaya kekeluargaan yang sangat kental. Anak-anak di Italia tumbuh dalam keluarga besar yang selalu siap mendukung.

Selain itu, pendidikan di Italia terus berkembang dan anak-anak diberi ruang untuk menyalurkan bakat, terutama dalam bidang seni dan budaya. Makanan sehat khas Mediterania juga membantu menjaga kesehatan fisik anak-anak.

  1. Swedia: Lingkungan yang Sehat dan Aman

Swedia menutup daftar 10 besar dengan kombinasi antara kesehatan, keamanan, dan lingkungan yang bersih. Anak-anak di Swedia punya akses ke ruang terbuka hijau, pendidikan gratis, serta layanan kesehatan berkualitas.

Selain itu, Swedia juga punya sistem perlindungan anak yang kuat sehingga anak-anak tumbuh dengan rasa aman. Dukungan pemerintah dalam bentuk fasilitas umum dan program sosial membuat anak-anak bisa berkembang dengan baik.

Namun, Tidak Ada Negara yang Sempurna

Menariknya, laporan UNICEF ini juga menunjukkan bahwa tidak ada negara yang benar-benar sempurna dalam semua aspek. Misalnya, negara-negara Eropa Timur seperti Bulgaria, Rumania, dan Hongaria punya skor tinggi dalam kesehatan mental, tetapi tertinggal di kesehatan fisik.

Sebaliknya, Jepang, Korea Selatan, dan Slovenia punya nilai bagus dalam pendidikan, tetapi masih kesulitan dalam hal kesehatan mental anak. Hal ini menunjukkan bahwa setiap negara punya tantangan berbeda dalam mendukung kebahagiaan anak-anaknya.

UNICEF juga menyoroti bagaimana pandemi COVID-19 masih berdampak panjang pada anak-anak di seluruh dunia. Masalah kesehatan mental dan gangguan belajar menjadi tantangan besar.

Oleh karena itu, UNICEF menekankan pentingnya investasi berkelanjutan dalam pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak. Tujuannya jelas, yaitu memastikan anak-anak bisa pulih, berkembang, dan tetap bahagia di masa depan.

Dari Belanda hingga Swedia, daftar 10 negara dengan anak-anak paling bahagia ini memberi kita pelajaran penting bahwa kebahagiaan anak bukan hanya soal materi, tetapi juga tentang kesehatan mental, pendidikan yang ramah, keamanan, dan dukungan keluarga.

~Febria

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.