Bermain Sambil Belajar di 8 Museum Bertema Sejarah di Indonesia

Share

Indonesia adalah negeri yang kaya akan sejarah dan budaya. Dari zaman prasejarah, masa kejayaan kerajaan Hindu-Buddha, era kolonial, hingga masa kemerdekaan, setiap periode menyimpan cerita penting yang membentuk identitas bangsa. Salah satu cara terbaik untuk menyelami semua jejak sejarah itu adalah dengan mengunjungi museum sejarah yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Berikut ini adalah daftar museum sejarah di Indonesia yang bisa kamu kunjungi sebagai bagian dari wisata edukatif selama liburan sekolah: 

1. Museum Nasional Indonesia (Jakarta)

Dikenal juga sebagai Museum Gajah karena patung gajah yang ada di halamannya, museum ini adalah salah satu yang paling lengkap di Indonesia. Museum Nasional menyimpan lebih dari 140.000 koleksi yang mencakup arkeologi, etnografi, geografi, dan numismatik.

Di sini, kamu bisa menemukan arca-arca Hindu-Buddha dari abad ke-8, prasasti kuno, keramik dari berbagai dinasti Tiongkok, hingga peralatan kehidupan masyarakat Nusantara tempo dulu. Museum ini cocok untuk kamu yang ingin memahami sejarah Indonesia secara kronologis dan menyeluruh.

2. Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah)

Terletak di jantung Kota Tua Jakarta, Museum Fatahillah dulunya adalah balai kota Batavia pada masa VOC. Bangunan kolonial ini kini menjadi tempat penyimpanan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perkembangan kota Jakarta. 

Koleksi di dalamnya mencakup mebel antik, peta-peta lama, lukisan tokoh sejarah, dan ruang penjara bawah tanah yang masih bisa dikunjungi. Di museum ini juga kamu bisa melihat replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, koleksi keramik, gerabah, batu prasasti, dan berbagai koleksi bertema kebudayaan Betawi. 

3. Museum Mandala Wangsit Siliwangi (Bandung)

Museum ini berada di pusat Kota Bandung dan menjadi saksi sejarah perjuangan prajurit Siliwangi bersama rakyat Jawa Barat dalam mempertahankan daerahnya. Di museum ini terdapat berbagai koleksi peralatan perang dari senjata tradisional sampai modern, seperti tombak, panah, keris, kujang, meriam, dan bom molotov.

Kamu juga bisa melihat koleksi uang dari masa penjajahan dan awal kemerdekaan dan berbagai kendaraan seperti ambulans militer dan tank. Selain itu, ada juga lukisan-lukisan yang menggambarkan romusha dan peristiwa Bandung Lautan Api. 

4. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang)

Berada di tepi Sungai Musi, museum ini menempati bangunan kolonial yang dulunya merupakan kediaman residen Belanda. Museum ini menunjukkan bahwa Palembang adalah kota dengan warisan budaya dan sejarah maritim yang sangat kuat.

Koleksinya mencakup peninggalan Kesultanan Palembang dan kerajaan Sriwijaya, seperti keris, manuskrip kuno, dan alat musik tradisional. Di museum ini juga terdapat koleksi tekstil, senjata, pakaian tradisional, kerajinan, koin Sumatra Selatan, dan berbagai artefak dari zaman Sriwijaya, termasuk patung Ganesha dan Buddha.

5.Museum Sriwijaya (Palembang)

Berlokasi di kawasan Karanganyar, museum ini secara khusus menyoroti kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang dikenal sebagai kerajaan maritim besar di Asia Tenggara. Koleksi di dalamnya termasuk arca Buddha, replika kapal, dan peta jalur perdagangan. Ada pula artefak, prasasti, arca, manik-manik, keramik, hingga pecahan kapal dan kemudinya. 

Dari ratusan artefak, ada tiga artefak utama berupa prasasti yang menandakan keberadaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang. Tiga artefak tersebut yaitu Prasasti Kedukan Bukit (1682 M),  Prasasti Telaga Batu, dan Prasasti Talang Tuo. 

6. Museum Sumpah Pemuda (Jakarta)

Museum ini menyimpan sejarah penting dari peristiwa Kongres Pemuda II tahun 1928, di mana lahir ikrar Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak persatuan bangsa Indonesia. 

Gedung ini dulunya adalah tempat tinggal dan aktivitas para pemuda dari berbagai daerah. 

Di dalamnya terdapat dokumen asli, foto, dan audio yang menggambarkan suasana perjuangan pemuda Indonesia. Museum ini menjadi simbol semangat nasionalisme dan persatuan.

Untuk koleksi di museum ini jumlahnya lebih dari 2ribu, yang terdiri dari berbagai foto kegiatan organisasi pemuda, biola Wage Rudolf Supratman, patung tokoh pemuda, lukisan, dokumen perjuangan, hingga atlas sekolah zaman Belanda. 

Terdapat juga ruang pertumbuhan organisasi kepemudaan yang memamerkan kegiatan pergerakan pemuda, seperti Perhimpunan Indonesia, Jong Java, Pemuda Kaum Betawi, dan Kepanduan atau INPO. 

7. Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Jakarta)

Museum ini berada di bekas kediaman Laksamana Maeda, tempat di mana naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia disusun pada malam 16 Agustus 1945. Di sini kamu bisa melihat langsung ruangan tempat para tokoh bangsa seperti Soekarno, Hatta, dan Achmad Subardjo berdiskusi. Nuansa ruangannya tetap dijaga seperti aslinya, memberikan pengalaman emosional tersendiri bagi pengunjung.

Kamu juga bisa melihat ruangan yang menggambarkan suasana menjelang proklamasi seperti pembentukan PPKI dan BPUPKI, Soekarno membuat draft pertama naskah proklamasi, hingga suasana saat Soekarno mengumandangkan proklamasi di Jl. Pegangsaan timur.

8.Museum Tsunami Aceh (Banda Aceh)

Meski tidak termasuk museum sejarah klasik, tempk, tempat ini menyiat ini menyiimpan dokumentasi sejarah salah satu peristiwa paling mengubah hidup bangsa Indonesia: tsunami Aceh 2004. 

Museum ini dirancang dengan arsitektur simbolik dan menyimpan foto, video, dan barang-barang peninggalan korban tsunami. Jumlah koleksi di museum ini sebanyak 6.038 termasuk koleksi etnografika, arkelogika, biologika, teknologika, keramonologika, seni rupa, numismatika dan heraldika, geologika, filologika, serta historika dan ruang audio visual. 

Salah satu ruangan ikonik di museum ini adalah The Light of God yang terdapat ratusan ribu nama korban dari bencana Tsunami Aceh.

~Afril

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.