Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan antara Gen Z dan Gen Alpha!
Banyak orang yang bilang anak-anak Generasi Alpha atau Gen Alpha mirip dengan pendahulunya, Generasi Z atau Gen Z. Meski ada benarnya, tetapi kedua generasi tersebut tetap memiliki perbedaan.
Generasi ini berbeda karena masing-masing dibentuk oleh konteks teknologi, sosial, dan global dari masa kecil mereka.
Jadi, apa sebenarnya yang membedakan Gen Z dan Gen Alpha? Berikut adalah penjelasan masing-masing generasi.
Generasi Z atau Gen Z
Anak-anak Gen Z lahir antara 1996 – 2010 atau ada yang bilang antara 1995 – 2009.
Meski sudah ada yang memasuki usia kerja, tetapi masih banyak anak-anak Gen Z yang bersekolah di bangku SMP dan SMA. Bahkan, pada 2028 nanti masih ada anak-anak Gen Z yang berusia 18 tahun.
Karakteristik Gen Z
-
Pengguna Media Sosial yang Luar Biasa
Faktanya, banyak anak Gen Z yang hampir tidak melewatkan satu hari tanpa menjalin hubungan melalui aplikasi media sosial. Sebuah studi di 2018 menemukan bahwa 45% remaja yang disurvei melaporkan bahwa mereka online “hampir setiap saat”.
-
Dunia digital sangat Berpengaruh dalam Kehidupannya
Gen Z sangat kolaboratif, sosial, dan menghargai keragaman. Ini antara lain disebabkan oleh pemahaman mereka tentang dunia secara signifikan dibentuk oleh “asuhan” masyarakat yang terhubung dengan internet.
Konektivitas Gen Z dengan dunia digital telah menumbuhkan rasa kemandirian, kolaborasi, dan keinginan untuk komunitas yang beragam.
-
Aktif tentang Isu-Isu Utama
Perspektif Gen Z selaras dengan generasi Milenial dalam beberapa isu utama, seperti peran pemerintah dalam menyelesaikan masalah, perubahan iklim, dan hubungan antar ras.
Mereka menunjukkan preferensi untuk intervensi pemerintah yang lebih aktif dan memiliki pandangan yang progresif terhadap perubahan iklim dan kesetaraan ras
Cara Belajar Gen Z
Saat Gen Z di dalam kelas, kemampuan digital adalah kunci utamanya. Mereka terbiasa dengan informasi di ujung jarinya.
Untuk itu, mereka lebih nyaman mendapatkan pelajaran yang mencakup keterampilan berpikir kritis sehingga mereka bisa memilah-milah informasi dan menentukan mana yang berharga.
Mereka juga lebih mudah belajar menggunakan aplikasi, platform berbasis web, dan sumber daya digital lainnya agar lebih terhubung dengan pelajaran.
Gen Z juga lebih mungkin untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya pada usia yang sama. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh peningkatan proporsi Gen Z yang hidup dengan orang tua berpendidikan tinggi.
Generasi Alpha atau Gen Alpha
Anak-anak yang lahir antara 2010 – 2025 masuk ke dalam Generasi Alpha atau Gen Alpha. Mereka adalah generasi pertama yang lahir sepenuhnya di abad ke-21.
Meski Gen Z adalah generasi pertama yang mengenal dunia digital, Gen Alpha akan menandai era digital baru karena mereka merasakan kemajuan teknologi yang begitu cepat.
Generasi ini telah tenggelam dalam teknologi sejak lahir. Berbagai perangkat digital memiliki peran penting dalam kehidupan mereka. Sebagian dari mereka juga telah mengalami pandemi COVID-19 dengan dampaknya yang besar terhadap pendidikan dan sosialisasinya.
Angkatan tertua di Gen Alpha baru masuk SMP dan yang terkecil adalah mereka yang baru lahir di 2024 ini.
Karakteristik Gen Alpha
-
Memiliki Kecerdasan Digital yang Unik
Ini menjadi ciri khas Gen Alpha. Mereka tidak akan terkesan dengan kemajuan teknologi dalam perangkat “pintar” seperti asisten digital karena menganggapnya sebagai hal yang biasa.
Mereka diantisipasi sebagai generasi yang paling terintegrasi secara teknologi. Ini karena mereka memiliki lebih banyak paparan terhadap layar dan lingkungan digital sejak usia dini.
Paparan ini membuat Gen Alpha berpotensi melampaui Generasi Z dalam hal kefasihan teknologi dan integrasi kehidupan sehari-hari.
-
Perilaku Digital dan Sosial yang Terkait
Gen Alpha yang dibesarkan di tengah kemajuan teknologi yang pesat, menunjukkan bahwa perilaku sosial dan preferensi komunikasi mereka akan sangat terkait dengan platform digital.
Mereka diperkirakan akan lebih tertarik pada platform game untuk interaksi sosial daripada situs media sosial tradisional, seperti Facebook dan Instagram.
Ini mencerminkan pergeseran ke arah dunia digital seperti metaverse untuk interaksi sosial dan hiburan.
-
Mendapatkan Pengaruh dari Gen Z dan Generasi Milenial
Sebagai anak-anak dari generasi Milenial dan adik-adik dari Gen Z, nilai-nilai dan perilaku Gen Alpha dibentuk oleh generasi-generasi sebelumnya.
Termasuk pendekatan mereka terhadap teknologi, pendidikan, dan isu-isu sosial, dengan harapan bahwa preferensi konsumen Gen Alpha juga akan dipengaruhi oleh preferensi dari orang tua atau kakak-kakak mereka.
-
Merasakan Dampak dari Pandemi
Pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu kemungkinan besar akan berdampak pada Gen Alpha, meskipun masih terlalu dini untuk mengetahui dampaknya.
Namun, menghabiskan sebagian besar waktu selama satu tahun untuk belajar di sekolah secara virtual, pasti akan berdampak pada perkembangan mereka. Terutama jika dipasangkan dengan berkurangnya kegiatan ekstrakurikuler tatap muka.
Cara Belajar Gen Alpha
Seperti halnya Gen Z, Gen Alpha akan sangat nyaman dengan teknologi dan terbiasa untuk dapat mengakses informasi dalam waktu singkat.
Namun, kemajuan teknologi yang pesat dapat memberikan dampak jangka panjang pada rentang perhatian anak-anak Gen Alpha. Itulah sebabnya fokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis sangat penting bagi mereka.
Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan juga secara signifikan mempengaruhi generasi ini. Mirip dengan dampak ponsel dan internet pada generasi sebelumnya.
Integrasi AI ke dalam pendidikan dan mainan akan mendorong kecerdasan emosional, memberikan pembelajaran yang dipersonalisasi, dan pertumbuhan diri mereka.
Jadi, Gen Z lebih menyukai pembelajaran dengan konten interaktif dan edukatif yang lebih menstimulasi otak mereka.
Jadi, Apa Kesimpulannya?
Hal utama yang membedakan Gen Z dan Gen Alpha melibatkan pola asuh dan paparan teknologi.
Gen Z, yang lahir antara 1995 – 2009, mengalami kemunculan platform media sosial tradisional seperti Facebook dan Instagram. Sementara Gen Alpha tumbuh di dunia saat teknologi sudah ada di mana-mana.
Tidak seperti Generasi Milenial, yang harus beradaptasi dengan teknologi, Gen Z dan Gen Alpha telah bersentuhan dengan teknologi sejak lahir.
Kedua generasi ini menunjukkan kenyamanan yang hampir sama dengan platform digital. Namun, Gen Alpha tumbuh dengan teknologi yang lebih maju sejak awal sehingga pengalaman digital mereka sebagai menjadi bagian integral dari perkembangannya..
Sumber:
https://greenlight.com/learning-center/fun-facts/gen-z-vs-gen-alpha
https://www.generationzalpha.com/blog/difference-between-gen-z-and-gen-alpha
~Febria