Mengenal Istilah dan Jenis Ujian pada Kurikulum Internasional
Ilustrasi kelas (Dok. Pixabay) via Kompas.com
Halo, orang tua Sinotifers! Sebagaimana yang kita ketahui bahwa selain penerapan kurikulum nasional, kurikulum internasional sudah marak digunakan oleh sekolah-sekolah yang ada di Indonesia.
Tentu setiap sekolah baik swasta maupun negeri harus mengacu kepada sistem kurikulum nasional. Namun khusus untuk sekolah internasional, kurikulum yang digunakan tentu berbeda. Sekolah internasional menganut kurikulum internasional yang sesuai dengan sistem pendidikan internasional.
Kurikulum internasional yang diterapkan pada sekolah-sekolah internasional juga beragam. Seperti Kurikulum Montessori, Kurikulum Cambridge International, Kurikulum International Baccalaureate (IB), Kurikulum International Primary Curriculum (IPC), dan Singaporean Primary School Curriculum (SPC).
Nah, dari beragam kurikulum internasional tersebut di atas, yang umum dan populer di terapkan adalah Kurikulum Cambridge International.
Kurikulum Cambridge International memiliki kompetensi global dan juga menjamin siswa untuk fasih berbahasa Inggris, memiliki cara pandang internasional, mendapatkan pendidikan yang terbaru dan modern, serta kesempatan untuk kuliah di kampus terbaik dunia.
Contoh sekolah internasional yang menerapkan kurikulum internasional adalah Gandhi Memorial Intercontinental School, Sampoerna Academy, Beacon Academy International School Jakarta, National High School Jakarta, Global Sevilla, Raffles Christian School, dan Sekolah Universal BINUS Serpong.
Lalu, apa saja jenis ujian yang ada dan istilah yang digunakan pada Kurikulum Cambridge Internasional ini?
***
Orang tua Sinotifers, bagi orang tua yang anaknya bersekolah dengan kurikulum internasional bisa jadi sering mendengar istilah-istilah berbahasa asing dalam penyebutan ujiannya.
Seperti Daily test, Monthly test, Checkpoint, atau assessment lainnya. Namun terkadang kita belum paham dan menyadari kapan sebenarnya ujian tersebut berlangsung menurut aturan yang diterapkan pada kurikulum tersebut.
Tak perlu khawatir, para Sinotifers akan langsung paham tentang istilah-istilah tersebut setelah membaca artikel ini.
Cambridge Primary
Merupakan tahap dasar bagi grade 1-6 (kalau di kurikulum nasional seperti kelas 1 - 6 SD). Pada saat grade 6, para siswa melaksanakan ujian Checkpoint sebagai ujian kelulusan.
Umumnya subjek yang diujikan adalah English, Mathematics, dan Science. Grade (Rentang Nilai) yang disematkan pada hasil ujian adalah A*= 90–100; A = 80–89; B = 70–79; C = 60–69; D = 50–59; E = 40–49. Siswa dinyatakan lulus pada minimum grade C. Rentang nilai ini umum berlaku juga pada program berikutnya.
Cambridge Lower Secondary
Merupakan program lanjutan setelah tahap di atas, terdapat grade 1-2 saja (kalau di kurikulum nasional seperti kelas 7-8 SMP). Pada saat grade 2, siswa mengikuti Checkpoint sebagai ujian kelulusan, dengan subjek English, Mathematics, dan Combine Science (Biology, Physics, Chemistry).
Grade Pass pada program ini minimal grade C dengan rentang nilai yang sama seperti Cambridge Primary.
Cambridge Upper Secondary
Pada tahap lanjutan ini ada dua program yang bisa dipilih dan diterapkan oleh pihak sekolah internasional bagi para siswanya, yaitu:
1. Cambridge IGCSE, grade 1-2
Kalau di kurikulum nasional seperti kelas 9 SMP dan 10 SMA. Pada saat grade 2 (kelas 10 kalau di nas) ada ujian IGCSE sebagai ujian kelulusan. Mata pelajaran yang diujikan adalah English, Mathematics, dan Science, dengan memilih salah satu (wajib) atau lebih pada subjek Biology, Physics, Chemistry, ditambah dengan 2-11 mata pelajaran tambahan.
2. Cambridge O Level, grade 1-2
Kalau di nasional seperti kelas 9 SMP dan 10 SMA. Pada saat grade 2 (kelas 10 kalau di nas) ada ujian O Level sebagai ujian kelulusan dengan mata pelajaran yang sama seperti IGCSE untuk bahan ujiannya. Kedua level ini memiliki rentang nilai yang sama untuk kelulusannya, minimal pada grade C sebagai syarat lulus.
Cambridge Advanced
Merupakan jenjang tertinggi yang dikhususkan untuk anak berumur 16-19 tahun pada Kurikulum Cambridge Internasional. Ada tiga pilihan yang ditawarkan oleh pihak sekolah agar siswa bisa fokus menjalani proses ini dan menentukan kelak akan melanjutkan jenjang pendidikan tinggi sesuai yang diinginkan, yaitu:
1. Cambridge International A Levels
yaitu program belajar selama dua tahun untuk mempersiapkan diri langsung bisa ke universitas. Program ini seperti kelas 11 dan 12 di kurikulum nasional.
Pada saat grade 2 (kelas 12 kalau di nas) ada ujian A Level sebagai ujian kelulusan. Mata pelajaran yang diujikan adalah English dan Mathematics. Sedangkan penjurusan yang bisa diambil salah satu diantaranya adalah Science, Business, ICT (Information, Computer, and Technology), dan Arts.
Untuk grade (rentang nilai) yang digunakan adalah sama seperti level program-program sebelumnya. Siswa dinyatakan lulus dengan rentang nilai minimal grade C.
2. Cambridge International AS Levels
merupakan program level hanya 1 tahun saja seperti kelas 11 dalam kurikulum nasional. Setelah lulus ujian AS Level, siswa harus ikut 1 tahun college sebelum nantinya bisa melanjutkan pendidikan ke universitas.
Pada saat grade 2 (seperti kelas 12 di kurikulum nasional) ada ujian AS Level sebagai syarat ujian kelulusan, dengan mata pelajaran wajib yaitu English dan Mathematics. Penjurusan yang bisa diambil bisa salah satu dari Science, Business, ICT (Information, Computer, and Technology), dan Arts. Syarat kelulusan level ini juga sama yaitu minimal berada pada grade C.
3. Cambridge Pre-U College (Pra-Universitas)
merupakan program level 2 tahun persiapan sebelum masuk ke Universitas.
Pada program ini tidak ada ujian kelulusan menggunakan sertifikat IGCSE atau O level untuk ke universitas. Mata pelajaran pun menyesuaikan dengan jurusan yang mau diambil di universitas.
Nah, Bapak dan Ibu tidak perlu khawatir lagi tentang kurikulum internasional, karena Sinotif hadir dengan pengalaman lebih dari 20 tahun guna membantu siswa, termasuk yang membutuhkan les Cambridge.
Sejak maraknya sekolah-sekolah internasional di tahun 2000-an, Sinotif telah ada dan membersamai siswa serta orangtua dalam memenuhi kebutuhan les anak-anak internasional, khususnya untuk les Cambridge.
Tidak hanya membimbing para siswa yang ada di Indonesia, tetapi juga siswa yang melakukan pendidikan di luar negeri dengan bimbingan dari peran pengajar profesional di ketiga bidang mata pelajaran tersebut. Baik itu untuk layanan les Cambridge, maupun untuk les inter dengan kurikulum lain seperti yang sudah dituliskan di atas.
Bahkan siswa yang menggunakan kurikulum nasional pun mendapatkan pembimbingan yang sama agar kelak dapat mempersiapkan diri untuk masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi sejak dari usia dini. Agar makin percaya diri dengan nilai memuaskan untuk menghadapi persaingan pendidikan global. ~ Siska Artati