Kereta Hidrogen Pertama di Dunia
T Kereta Api Indonesia (PT KAI) akan menjajaki kerja sama kereta api berbahan bakar hidrogen dengan ALSTOM Jerman. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut kunjungan Direktur Utama PT KAI pada Maret lalu. Dalam pertemuan tersebut, PT KAI telah menyampaikan draft Nota Kesepahaman (MoU) kepada pihak ALSTOM. Draft ini merupakan titik awal untuk menyiapkan implementasi dari kerja sama kedua pihak.
Dari pertemuan tersebut, pihak ALSTOM juga menyampaikan keinginan untuk berkunjung ke Indonesia. Menurut dia, RI merupakan negara Asia pertama yang secara serius menunjukkan ketertarikan terhadap kereta hidrogen. Kereta hidrogen yang akan dikerjasamakan antara PT KAI dan ALSTOM merupakan teknologi ramah lingkungan. Pengoperasian kereta ini menggunakan elektrifikasi dari proses kombinasi hidrogen dan oksigen.[1]
Kereta Hidrogen Pertama di Dunia Ada di Jerman
Para komuter di Jerman kini bisa naik kereta hidrogen pertama di dunia. Jerman terus mencari alternatif untuk mengganti mesin-mesin diesel tua. Kereta api hidrogen lebih ramah lingkungan. Kereta hidrogen buatan Perancis ini menempuh rute perjalanan pertamanya dari stasiun Bremervrde di Niedersachsen. Ini terobosan pertama di dunia teknologi transportasi.
Dua mesin Coradia iLint akan menggantikan kereta diesel pada rute 100 kilometer yang menghubungkan kota Cuxhaven dan Buxtehude, dengan 14 kereta hidrogen lainnya yang akan diterapkan di seluruh negara bagian pada tahun 2021. Mesin tipe baru diproduksi oleh perusahaan Perancis Alstom.
Kereta api baru membawa tangki hidrogen dan sel bahan bakar di atas atap, dan menghasilkan listrik dengan menggabungkan hidrogen dan oksigen. Kelebihan energi disimpan dalam baterai ion lithium. Mesin dapat menempuh jarak sekitar 1.000 kilometer tanpa pengisian bahan bakar dan mencapai kecepatan maksimum 140 kilometer per jam, mirip dengan kereta diesel.[2]