Jurus Jitu Bimbel Sinotif Ubah Tantangan Belajar Online jadi Keunggulan

Jurus Jitu Bimbel Sinotif Ubah Tantangan Belajar Online jadi Keunggulan


Belajar online adalah potensi untuk masa depan, bukan hanya sekedar back up.

Sedang viral. Ribuan orang menandatangani petisi online untuk mengembalikan aktivitas work from home (WFH).

Sebagaimana kita ketahui, seiring dengan penurunan kasus Covid-19 di tanah air, para pekerja yang di masa pandemi bekerja dengan sistem work from home (WFH) kini kembali ke kantor. Kembali bekerja dengan sistem work from office (WFO).

Nah, kebijakan WFO itu rupanya mendapatkan protes dari masyarakat. Mereka menilai WFO tidak lebih baik dari WFH. Karenanya, muncul petisi agar kebijakan bekerja dari rumah kembali diberlakukan. 

Dilansir dari Kompas.com, petisi online ini awalnya dibuat warga bernama Riwaty Sidabutar di laman Change.org. Petisi itu dibuatnya karena menilai sejak aktivitas WFO kembali berlaku, jalanan jadi lebih macet, berpolusi, dan pekerja menjadi tidak produktif. 

"Dua tahun bisa kerja dari rumah, ketika harus ke kantor lagi rasanya malah bikin tambah stress," ujarnya dalam keterangan petisi tersebut.

 

"Dua tahun bisa kerja dari rumah, ketika harus ke kantor lagi rasanya malah bikin tambah stress,"

 

Dalam keterangannya, Riwaty menyampaikan sejumlah alasan. Seperti pegawai yang harus menempuh jarak 20 km dari rumah untuk berangkat ke kantor. Terlebih bila hujan dan terjebak kemacetan. Dia juga menilai WFO belum tentu membuat pekerja lebih produktif. Stres di perjalanan membuat pekerja lebih lelah sehingga hasil pekerjaan tidak maksimal. Benarkah begitu?

Yang jelas, hingga Kamis (4/1/2023) sore, petisi online tersebut telah ditandatangani oleh 15.169 orang sejak diterbitkan kurang lebih dua bulan yang lalu. 

Dari kabar viral ini, kita bisa menarik sebuah fakta. Bahwa setelah pandemi mereda dan banyak aktivitas kembali dilakukan secara offline seperti semula, kebiasaan beraktivitas online yang biasa dilakukan selama pandemi, tidak lantas ditinggalkan. 

Sebab, banyak orang sudah merasakan kemanfaatan online. Seperti WHF dan agenda rapat di dunia kerja yang kini dilakukan lewat zoom meeting tanpa harus bertemu di satu tempat. Inilah era disrupsi yang tidak bisa dihindari. Kita yang dulunya terbiasa beraktivitas secara offline, kini berubah dan beradaptasi dengan aktivitas serba online.  


Tantangan Belajar Online

Termasuk kegiatan belajar mengajar. Meski di sekolah sudah dilakukan secara offline, tetapi untuk kegiatan belajar tambahan di luar sekolah, ada banyak siswa yang menjadikan bimbingan belajar (bimbel) online sebagai pilihan terbaik. Ini karena bimbel online memiliki banyak keunggulan. 

Manfaat yang paling dirasakan siswa lewat bimbingan belajar online ini persis seperti alasan si membuat petisi online WFH yang viral tersebut. Yakni kemudahan dan efektifitas dalam belajar. Belajar jadi lebih mudah dan efektif. Nggak ribet. Nggak bikin capek.

Ini karena siswa untuk mengikuti kegiatan belajar di bimbel online, tidak perlu datang ke kantor atau tempat bimbel tersebut. Mereka bisa mengikuti bimbel dari rumah. Dengan begitu, siswa bisa menjaga kebugaran fisiknya. Sebab, mereka masih bisa beristirahat di rumah sepulang sekolah. Dan itu juga berdampak pada kondisi psikis siswa.

Memang, terlepas dari kelebihannya, belajar online juga memiliki sejumlah tantangan. Umumnya, tantangan dalam pembelajaran daring ini berupa keterbatasan perangkat, jaringan internet lambat, dan juga gangguan di rumah ketika belajar. Semisal bila situasi di rumah berisik sehingga kurang kondusif untuk belajar.

Selain itu, kendala utama dalam belajar online yang kerap kali dikhawatirkan orang tua adalah kurangnya interaksi antara siswa dan guru. Sebab, interaksi melalui layar laptop dirasa berbeda keakrabannya dibandingkan bila bertemu langsung.

Saya pernah merasakan langsung kendala interaksi ini ketika menjadi dosen pembantu di salah satu universitas di kota saya. Bila di tahun sebelumnya, mengajar di kelas bisa terasa seru karena bisa berdialog dan melakukan tanya jawab secara langsung dengan mahasiswa, saya lantas harus beradaptasi dengan cara baru.  

Awalnya kaku. Apalagi di masa semester baru yang belum mengenal mahasiswanya. Tapi setelah dua pertemuan, sudah terbiasa. Sudah terasa seperti mengajar di kelas. Bahkan lebih nyaman karena tidak perlu berangkat ke kampus pagi-pagi. Cukup mengajar dari rumah. 

Intinya, untuk mengatasi tantangan belajar online, terutama dalam hal interaksi antara pengajar dan siswa, harus ada formula mengajar yang disiapkan. Sistem belajarnya berbeda, tentu gaya mengajar/belajarnya juga harus berbeda.  

Sukses tidaknya mengatasi tantangan belajar online ini banyak bergantung pada kreativitas masing-masing pengajarnya. 

Semakin kreatif para pengajarnya, dalam hal ini guru di bimbingan online-nya, tentu belajar online akan menjadi menyenangkan. Barrier alias penghalang berupa interaksi yang menjadi tantangan dalam belajar online, bisa diatasi. 


Sinotif Punya Jurus Jitu Mengatasi Tantangan Belajar Online

Kreativitas dalam mengatasi tantangan belajar online itulah yang menurut saya telah dilakukan oleh bimbingan belajar Sinotif selama bertahun-tahun. Bimbel Sinotif terbukti punya jurus jitu untuk mengubah tantangan belajar online menjadi kelebihan. 

Sebagai informasi yang patut diperhatikan, sinotif.com/bimbel merupakan bimbel online terbaik spesialis eksakta, yang secara khusus bergerak di bidang matematika, fisika, dan kimia.

Selama lebih dari dua dekade alias 20 tahun, Sinotif terus berkembang dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa-siswi mulai tingkat sekolah dasar hingga menengah atas.

Di bimbel Sinotif, siswa dibimbing untuk bisa mengatasi kesulitan dalam pelajaran eksakta. Siswa bisa mengikuti les bimbel fisika sinotif, les bimbel matematika sinotif, dan les bimbel kimia sinotif. 

Bimbel Sinotif ini meski merupakan bimbel online, tetapi memiliki kelebihan seperti ketika siswa belajar offline. Di antaranya dalam interaksi antara guru dan siswa, kenyamanan, dan juga personal. Jadi, Sinotif sudah punya solusi dari tantangan belajar online yang menjadi kekhawatiran siswa dan orang tua.

Sebagai solusi, Sinotif membuat metode pengajaran online bernama Sinotif Learning Method yang dalam penerapannya mampu melampaui harapan para siswa dan orangtua. 

Dengan metode ini, siswa dibimbing oleh guru spesialis eksakta melalui layanan belajar online yang modern, live, dan interaktif. Itu tentu menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa.

Diulik dari sinotif.com/bimbel-online, Sinotif Learning Method yang digagas para inisiator di Sinotif ini didukung oleh empat pilar.

Keempat pilar itu yakni, pertama, siswa akan belajar dengan guru-guru yang memang ahli di bidangnya. Siswa dibimbing tiga guru spesialis matematika, fisika dan kimia yang ahli dan tersertifikasi khusus. Ini yang dinamakan specialized.

Kedua, belajar jadi mudah dan efektif. Siswa mendapatkan modul soal yang sistematis dengan kombinasi gaya belajar linear dan global untuk memudahkan pemahaman konsep. Ini yang disebut systemized.

Ketiga, pengajaran disesuaikan dengan kondisi anak dan fokus pada kebutuhan. Siswa mendapatkan layanan personal sesuai kebutuhan dan target belajar yang diinginkan.

Inilah yang dinamakan personalize. Artinya, siswa akan diajari satu persatu sesuai kebutuhan dan yang mereka inginkan. Contohnya siswa yang butuh pendalaman materi Fisika, akan lebih banyak mendapatkan materi yang diharapkannya. 

Dan keempat, layanan pengajaran 24 jam nonstop alias limitless. Ada akses website e-learning untuk belajar mandiri dimana siswa bisa menanyakan soal-soal susah secara instan dengan aplikasi tanya jawab soal, kapanpun dimanapun.

Saya menamakan specialized, systemized, personalize, limitless ini sebagai jurus ampuh Bimbel Sinotif dalam menjawab tantangan belajar online yang selama ini dikeluhkan. 

Sinotif tidak hanya mengedepankan belajar daring menggunakan media online. Tidak sekadar memakai media pengajaran berupa rekaman video berisi guru yang menjelaskan materi. Tapi, Sinotif menekankan ada interaksi antara pengajar dan siswa. 

Sehingga, meski belajar online, tetapi siswa merasakan seperti sedang belajar secara tatap muka di kelas, sesuai dengan kalimat yang beredar, Sinotif, Bimbel Online Rasa Tatap Muka. Ada interaksi. Ada komunikasi dua arah. Bimbel Sinotif paham bagaimana mewujudkan keinginan siswa agar belajar online itu terasa mudah dan fun, tetapi tidak kehilangan ruh belajar, yakni interaksi. ~ Hadi Santoso