Ingin Anak Masuk Sekolah Dasar Islam Terpadu atau SDIT? Cek Dulu Kelebihan dan Kekurangannya!

Ingin Anak Masuk Sekolah Dasar Islam Terpadu atau SDIT? Cek Dulu Kelebihan dan Kekurangannya!

Saat akan memasukkan anak ke sekolah dasar (SD), orang tua mungkin akan mempertimbangkan apakah anaknya harus masuk ke SD negeri atau SD swasta.

Bagi yang beragama Islam, sebenarnya ada pilihan lainnya, yaitu Sekolah Dasar Islam Terpadu atau SDIT.

Apa Itu SDIT?

Seperti namanya, SDIT merupakan sekolah yang memberikan pendidikan dasar pada anak-anak menggunakan pendekatan Islami.

Namun, pendekatan Islami yang digunakan oleh setiap SDIT tentu saja tidak sembarangan. Melainkan sudah melalui integrasi antara pendidikan Islam dan pendidikan umum antar sekolah, orang tua, dan masyarakat.

Selain pelajaran umum, murid SDIT juga akan mendapatkan pelajaran yang didasarkan pada nilai-nilai Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman yang shahih.

Selain itu, anak juga akan diajarkan adab-adab islami, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Termasuk salah satunya dalam hal seragam sekolah yang lebih sopan dan sesuai dengan tuntutan syariat.

Kelebihan SDIT

Berikut adalah beberapa kelebihan yang anak dirasakan anak jika dia bersekolah di SDIT.

1. Anak Lebih Dibekali dengan Ilmu Agama

Berbeda dengan SD konvensional yang pelajaran agamanya tak begitu banyak, yaitu hanya seminggu sekali selama dua jam pelajaran, berbeda dengan SDIT.

Di sini anak akan mendapatkan bekal ilmu agama Islam yang lengkap. Pelajaran juga sangat beragam dan lebih mendalam dibandingkan dengan yang diberikan di SD konvensional.

Setiap minggunya anak akan mendapatkan pelajaran mengaji, hafalan doa dan surat Al-Qur’an, menulis Arab, sejarah agama, sholat berjamaah, dan sebagainya.

2. Lebih Baik dalam Membentuk Karakter Anak

Karena SDIT juga mengutamakan pendidikan akhlak, maka murid-murid akan dibekali pendidikan akhlak sejak masuk sekolah. Dengan begitu, karakter baik mereka akan terbentuk sejak dini.

Bersekolah di SDIT membuat anak lebih terbiasa untuk menjalani kehidupannya berdasarkan nilai-nilai dalam ilmu agama Islam dan berperilaku sesuai dengan tuntunan agama.

3. Lebih Banyak Kegiatan Positif

Selain kegiatan yang berhubungan dengan agama, SDIT juga memiliki lebih banyak kegiatan ekstrakurikuler—atau ekskul—dibandingkan dengan SD konvensional. Misalnya saja, ekskul pencak silat, memanah, marching band, dan masih banyak lagi.

Selain itu, kegiatan belajar mengajar di SDIT juga sering dilakukan di luar kelas sehingga anak tidak mudah bosan saat belajar. Gur juga biasanya memberikan waktu bebas untuk murid-muridnya membaca buku yang disukai atau melakukan hal positif lainnya.

4. Fasilitas Lebih Lengkap

Dibandingkan dengan SD konvensional, SDIT memiliki fasilitas sekolah dan pendidikan yang jauh lebih lengkap. Kelengkapan fasilitas sekolah tentu saja dibarengi dengan uang sekolah yang jauh lebih mahal dibandingkan SD negeri.

Sementara untuk fasilitas pendidikan, yayasan SDIT biasanya juga sudah memiliki pendidikan di jenjang lainnya, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA.

Jadi, jika orang tua ingin anaknya tetap bersekolah di sekolah Islam, maka bisa langsung meneruskan ke jenjang SMP dan SMA di sana.

5. Guru yang Lebih Berkualitas

Berbeda dengan guru SD negeri yang umumnya berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) atau honorer, guru-guru SDIT statusnya merupakan karyawan swasta yang gajinya tentu saja berbeda.

Dengan begitu, guru-guru SDIT bisa lebih berkualitas dan memiliki pengalaman dalam mengajar anak-anak. Jadi, anak akan mendapatkan bimbingan yang lebih baik dalam hal pelajaran dan juga akhlaknya.

Kekurangan SDIT

1. Jadwal Sekolah Lebih Padat

Jika di SD negeri, anak kelas 1 – 3 sekolah hanya beberapa jam dan pulang sekitar pukul 12.00 siang untuk anak kelas 4 – 6, berbeda dengan murid SDIT.

Sejak kelas 1, SDIT sudah menerapkan aturan sekolah full day hingga pukul 12.00 siang. Saat anak berada di kelas 3 atau 4, bahkan murid-murid SDIT bersekolah hingga pukul 14.00 – 15.00.

2. Anak Merasa Lelah

Dengan jadwal sekolah yang padat, bahkan hingga sore hari, wajar jika anak lebih mudah merasa lelah bersekolah di SDIT.

Belum lagi jika anak harus mengikuti kegiatan ekskul di sekolah atau les di luar sekolah. Tentu saja itu bisa membuat anak semakin merasa kelelahan.

Namun, jika sejak kelas 1 SD anak sudah “sibuk” seperti ini, kemungkinan dia akan semakin terbiasa dengan jadwal sekolah yang padat saat sudah lebih besar.

3. Pergaulan Anak Terbatas

Karena semua teman-temannya beragama Islam, maka ruang lingkup pergaulan dan sosialisasi anak menjadi lebih terbatas. Berbeda dengan murid SD konvensional yang berasal dari berbagai agama.

Namun, sebenarnya hal ini bisa diakali dengan memasukkan anak ke tempat les umum sehingga dia bisa berkenalan dengan teman-teman dari bermacam latar belakang.

4. Biaya Sekolah Lebih Mahal

Berbeda dengan SD negeri yang tidak dikenakan biaya masuk dan uang sekolah bulanan, SDIT mematok yang pangkal dan bulanan yang cukup besar. Bahkan, ada SDIT yang memiliki SPP hingga jutaan rupiah per bulannya.

Namun, jika orang tua memiliki kemampuan finansial yang mumpuni, hal ini tentu saja tidak menjadi masalah. Hanya saja, berarti orang tua harus sudah menyiapkan dana sekolah anak yang lebih besar sejak jauh-jauh hari.

Itulah penjelasan mengenai SDIT beserta beberapa kekurangan dan kelebihannya. Jadi, lebih baik memasukkan anak ke SD konvensional atau SDIT? Tentu saja tergantung dari preferensi masing-masing orang tua dan kebutuhan si anak, ya.

~Febria