Bisakah Anak Speech Delay Bersekolah di Sekolah Umum? Perhatikan Dulu Hal-Hal Ini!

Speech delay atau keterlambatan bicara merupakan salah satu masalah perkembangan komunikasi (bicara dan bahasa) pada anak. Saat anak menderita kondisi ini, dampak yang dirasakannya adalah tidak bisa menyampaikan apa yang ada di pikirannya.
Masalah ini tentu saja akan memperburuk masa depan anak karena secara umum dapat mempengaruhi akademiknya. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa jika speech delay pada anak dibiarkan, maka dapat mengakibatkan anak mengalami kesulitan dalam belajar membaca, menulis, dan mengikuti proses belajar.
Jika anak speech delay bersekolah di sekolah biasa, dia kemungkinan besar akan mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan, mengungkapkan pendapat, membaca, memahami pembicaraan guru atau teman di kelasnya, dan bersosialisasi.
Akhirnya, prestasi akademik anak menjadi terganggu karena tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Itulah sebabnya anak dengan speech delay memiliki kebutuhan yang berbeda, dalam hal pembelajaran di sekolah.
Daripada sekolah umum, anak speech delay lebih baik bersekolah di sekolah inklusi karena dapat mengakomodasi kebutuhan belajarnya yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Lalu, saat memilih sekolah inklusi untuk anak dengan kebutuhan khusus ini juga tidak boleh sembarangan. Berikut beberapa pertimbangannya.
1. Kenali Karakteristik dan Kebutuhan Anak
Meskipun sama-sama mengalami keterlambatan bicara, tetapi karakteristik dan kebutuhan anak speech delay tentu saja berbeda. Sebagai orang tua yang paling dekat dengan keseharian anak, seharusnya bisa lebih memahami hal ini.
Dengan mengetahui karakteristik dan kebutuhan belajar anak, maka orang tua bisa menentukan apa saja kekuatan dan kebutuhannya.
Lalu, latihlah kemampuan dasar anak di rumah. Dengan begitu, anak menjadi lebih siap untuk bersekolah dan mampu mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan baik.
2. Kenali Lembaga Sekolahnya
Faktor penting lainnya dalam memilih sekolah untuk anak speech delay adalah mengenali lembaga sekolah tempat anak akan belajar.
Bukan hanya biayanya, orang tua juga harus mengetahui metode lembaga sekolah tersebut dalam menerapkan kurikulum, kegiatan, dan kondisi lingkungan sekolah anak. Meskipun pastinya lebih merepotkan, tetapi ini lebih baik dilakukan daripada salah memilih lembaga sekolah untuk anak speech delay.
“Dalam memilih sekolah, orang tua dapat mencari tahu tentang lembaga yang dipilih apakah sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan anak kita setelah memahami karakteristik dan kebutuhan anak kita,” jelas Program Manager Pendidikan Inklusi Cikal Surabaya, Muthia Devita.
3. Cari Tahun tentang Pengajarnya
Ini tidak kalah penting untuk diperhatikan karena guru bukan hanya sebatas mengajar anak, tetapi juga dapat memberikan dampak yang besar untuk perkembangan emosi dan sosialnya selama berada di sekolah.
Selain memilih sekolah dengan pengajar yang komunikatif dan interaktif terhadap anak, pastikan orang-orang yang akan menjadi guru bagi anak dapat diajak bekerja sama dengan baik.
Jika tidak, orang tua akan kesulitan untuk bekerja sama dengan pengajar untuk menangani emosi maupun kelebihan dan kekurangan anak selama sekolah. Lalu, penjelasan perkembangan anak selama mengikuti kegiatan belajar di sekolah juga mungkin akan sulit didapatkan dengan maksimal.
Muthia memberikan contoh, “Di Pendidikan Inklusi Cikal, terdapat akomodasi belajar dan modifikasi kurikulum. Akomodasi belajar, dalam pemberian instruksi dalam pelaksanaannya pada murid yang masih terbatas kemampuan bahasa ekspresifnya dapat dibantu melalui media visual atau gambar untuk membantu murid mengkomunikasikan keinginannya.”
4. Pahami Program Belajar Anak di Sekolah
Setelah yakin (dan merasa aman) dengan pilihan sekolah terbaik untuk anak speech delay, orang tua juga tetap harus memahami program yang dimiliki sekolah dan lihat apakah program tersebut sudah mampu untuk memfasilitasi kebutuhan belajar anak atau belum.
Di Pendidikan Inklusi Cikal, misalnya. Setiap murid akan memiliki Personalize Curriculum Circle (PCC),yang dirancang sesuai kebutuhannya. Jadi masing-masing anak memiliki tujuan berbeda-beda yang disesuaikan dengan kebutuhan si anak.
Untuk mencapai tujuan tersebut, buatlah program-program yang direkomendasikan sesuai tujuan dan kebutuhan murid. Dalam menentukan target dan tujuan program, bukan hanya guru yang berperan, tetapi juga murid dan orang tua dengan melakukan diskusi bersama.
Kesimpulannya, jika anak masih mengalami speech delay saat memasuki usia sekolah, maka dia membutuhkan perlakuan yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Termasuk soal kebutuhan pembelajarannya di sekolah.
Memang, tidak ada yang melarang menyekolahkan anak speech delay di sekolah umum. Namun, karena anak dengan kebutuhan khusus ini membutuhkan akomodasi khusus untuk menunjang proses belajarnya, maka sekolah khusus atau sekolah inklusi lebih direkomendasikan.
~Febria