Bimbel Online Sinotif, Bimbel Pilihan Siswa Sekolah Internasional

Bimbel Online Sinotif, Bimbel Pilihan Siswa Sekolah Internasional

Siswa kelas internasional membutuhkan les IB
Ilustrasi suasana pembelajaran di kelas sekolah internasional | Foto: Klaus Vedfelt, Getty Images

Apa yang tergambar dalam benak kita saat mendengar istilah sekolah internasional? Pada umumnya kita akan langsung membayangkan sekolah dengan kurikulum berbeda, bahasa pengantarnya bahasa asing, juga beban belajar yang berbeda dengan sekolah nasional. Sebuah gambaran yang tidak sepenuhnya salah, namun juga perlu dilengkapi dengan beberapa hal yang lain.

Pada mulanya keberadaan sekolah internasional adalah diperuntukkan bagi warga negara asing yang tinggal di Indonesia, baik dari keluarga diplomat, investor, tenaga ahli, maupun sebagai pekerja pada berbagai bidang usaha.

Namun seiring berjalannya waktu, banyak juga warga Indonesia yang menginginkan anaknya bersekolah di sekolah internasional dengan harapan anak-anak akan mendapatkan fasilitas dan materi pembelajaran sesuai dengan standar internasional. Apalagi jika ke depannya orangtua ingin mereka melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.

Menyikapi hal tersebut maka pemerintah menerbitkan Permendikbud nomor 31 tahun 2014 yang tujuannya untuk menyediakan layanan pendidikan yang tak hanya sesuai dengan sistem pendidikan internasional, tetapi juga sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di Indonesia.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri khusus dari sekolah Internasional. Di antaranya adalah:


1. Kurikulum
Kurikulum sekolah internasional menganut kurikulum yang sesuai dengan sistem pendidikan internasional. Bermacam macam kurikulum yang terkenal di kalangan sekolah internasional adalah:

a. Kurikulum Cambridge
Kurikulum Cambridge adalah sebuah kurikulum sekolah internasional dari Inggris dan disupervisi langsung oleh universitas kenamaan Inggris dan dunia yaitu Universitas Cambridge. 
Kurikulum Cambridge ini mengajarkan anak untuk berpikir kritis dan analitis. Kemampuan public speaking juga sangat diasah sehingga anak lebih percaya diri untuk berbicara di depan umum.

b. International Baccalaureate (Kurikulum IB)
Kurikulum IB berasal dari Jenewa, Swiss. Kurikulum ini mengajarkan peserta didik untuk berpikir kreatif serta memiliki kecerdasan emosi, kemampuan intelektual, dan sosial yang baik. Karenanya, dalam kurikulum IB, siswa dilatih agar menjadi insan yang pintar namun tetap peduli terhadap lingkungan sekitar.

c. International Primary Curriculum (IPC)
Salah satu keunggulan IPC adalah sistem kurikulumnya yang berfokus terhadap peserta didik (student centered). Melalui penanaman kurikulum IPC, diharapkan siswa memiliki karakter dan kepribadian yang unggul sehingga dapat berkompetisi di ajang global.

d. Singaporean Primary School Curriculum (SPC)
Kurikulum ini dibuat oleh negara Singapura agar peserta didiknya memiliki daya saing yang baik di ranah internasional. SPC menitikberatkan kepada fleksibilitas belajar sesuai dengan potensi dan minat peserta didik itu sendiri. Akibatnya anak lebih bebas berekspresi dan menunjukkan bakat terpendamnya, sehingga mereka lebih percaya diri dan fokus untuk menentukan cita cita.

e. Kurikulum Montessori
Kurikulum ini hanya diterapkan di jenjang pra sekolah dan sekolah dasar. Fokus utama dari kurikulum Montessori adalah adalah aktivitas pengembangan karakter anak dan pengarahan diri anak.


2. Pembelajaran

Siswa sedang berdiskusi
Kelompok siswa sedang berdiskusi | Foto: dokumentasi GEMS World Academy

Dalam pembelajarannya, selain penjurusan, sekolah internasional memberikan pilihan-pilihan mata pelajaran yang bisa diambil siswa-siswi untuk pengembangan keterampilan mereka.

Kurikulum internasional lebih menuntut anak-anak menjadi lebih kreatif dan aktif. Selain itu, orientasi sekolah internasional juga lebih mengedepankan pada proses bukan hasil.


3. Bahasa Pengantar
Sekolah internasional menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantarnya. Bahasa asing yang dimaksud adalah bahasa Inggris, Mandarin, atau bahasa dari negara Eropa lainnya.


4. Fasilitas
Fasilitas yang tersedia di sekolah internasional sangat lengkap, meliputi sarana olah raga dan kesenian, laboratorium, kantin, serta perpustakaan.


5. Tenaga pengajar
Guru-guru di sekolah internasional umumnya memiliki kompetensi yang menyesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan sekolah. 

Tidak semua guru  berasal dari luar negeri. Ada sekolah internasional yang hanya ada beberapa guru asing, selebihnya guru asal Indonesia. Namun, di sekolah internasional lain ada juga yang mempekerjakan banyak guru dari luar negeri seperti Filipina, China, Singapura, Eropa, dan Amerika.


6.  Tugas dan ujian
Ujian di sekolah internasional tidak hanya Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Para siswa juga harus mengikuti ujian resmi dari CIE atau IB. Ujian ini biasanya dilakukan sekali saat siswa berada di kelas akhir.

Siswa di sekolah internasional lebih banyak diberikan tugas praktik atau eksperimen. Tugas praktik ini misalnya untuk mata pelajaran sains seperti Kimia  dan Fisika.

Ujian di sekolah internasional kebanyakan menerapkan model ujian berupa makalah yang dijawab secara esai.

Kalista, alumni Global Jaya School, sekolah internasional yang ada di Tangerang Selatan, menceritakan bahwa pelajaran yang harus diserap si sekolahnya yang menggunakan kurikulum IB cukuplah berat. Soalnya, ujian tiap mata pelajaran ada dua bentuk, satu berupa teori, satunya lagi studi kasus. Itulah yang membuatnya berpikir bahwa ia harus mengambil les IB.

Ditambah lagi para siswa harus membuat esai bernama extended essay dan theory of knowledge. Dikutip dari situs resmi IB, extended essay dibuat sepanjang 4000 kata, sedangkan theory of knowledge dibuat sepanjang 1600 kata dan harus dipresentasikan.


Dari uraian tersebut bisa digambarkan betapa berat tantangan siswa yang bersekolah di sekolah internasional. Karenanya tak jarang siswa memerlukan mentor belajar yang kompeten agar mereka bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Jauh sebelum menjamurnya sekolah internasional di Indonesia, Sinotif mengambil peran sebagai bimbel internasional sebagai solusi untuk siswa Indonesia yang bersekolah di luar negeri, salah satunya dengan memberikan layanan les IB.

Biasanya siswa ini sekolah di luar negeri dikarenakan tugas orangtua. Di saat liburan, mereka pulang ke Indonesia dan mencari pendamping belajar, sehingga saat kembali masuk sekolah mereka sudah siap untuk mengikuti ujian. Nah, di saat seperti itu lah bimbel Sinotif banyak dijadikan pilihan.

Seiring berjalannya waktu di mana kehadiran sekolah internasional di Indonesia semakin menjamur, animo pada bimbel Sinotif semakin meningkat.

 

Pengalaman dan continuous improvement lebih dari 20 tahun membuat bimbel online Sinotif menjadi pilihan orang tua untuk meningkatkan kompetensi putera-puterinya terutama dalam pembelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia.

 

Adapun keunggulan metode yang selalu digunakan bimbel online Sinotif adalah:

1.  SPECIALIZED 
Bimbel online Sinotif memfasilitasi siswa untuk belajar dengan guru-guru yang ahli di bidangnya. Siswa dibimbing oleh guru-guru spesialis dalam bidang Matematika, Fisika, dan Kimia yang ahli serta tersertifikasi khusus.

2. PERSONALIZED
Siswa mendapatkan layanan personal dari bimbel online Sinotif sesuai kebutuhan dan target belajar yang diinginkan. Catatan dan laporan belajar dikirimkan setiap selesai sesi belajar.

3. SYSTEMIZED
Siswa mendapatkan modul soal yang sistematis dengan kombinasi gaya belajar liniar dan global untuk memudahkan pemahaman konsep. Belajar jadi lebih mudah dan efektif

4. LIMITLESS
Bimbel online Sinotif memberikan layanan 24 jam nonstop. Akses website e-learning untuk belajar mandiri melalui seratusinstitute.com dan tanya soal secara instan dengan aplikasi Tanya Jawab Soal, kapan pun, di mana pun.

Melihat berbagai keunggulan tersebut, kiranya tidak salah jika orangtua yang anaknya bersekolah di sekolah inter memilih bimbel online Sinotif sebagai tujuan utama tempat les IB dan juga Cambridge. ~ Yuli Anita