Sebagai manusia, kamu mengalami berbagai macam emosi sepanjang hidup, baik yang positif maupun negatif.
Itulah sebabnya kesehatan emosional sangat penting bagi kesejahteraan diri secara keseluruhan karena melibatkan kesadaran akan perasaan, mengelolanya secara efektif, dan mengembangkan hubungan yang kuat dengan orang lain.
Sayangnya, kecerdasan emosional atau sering disebut dengan emotional quotient (EQ) sering diabaikan dalam dunia pendidikan karena sebagian besar sekolah cenderung memprioritaskan kecerdasan intelektual atau intelligent quotient (IQ).
Ini mengakibatkan sistem akademis sering mengabaikan kebutuhan emosional siswa, yang mengarah pada konsekuensi negatif seperti kecemasan, depresi, dan kelelahan.
Sebenarnya, manakah yang lebih penting: IQ atau EQ? Berikut penjelasannya.
Perbedaan IQ dan EQ
- Pengertian IQ
IQ mengukur kapasitas kamu belajar, memahami, dan menerapkan pengetahuan pada tugas sehari-hari. Ini melibatkan beberapa keterampilan, seperti logika dan komunikasi verbal.
Mengembangkan IQ melibatkan pembelajaran mengenai cara menyaring informasi yang tidak relevan, mempertahankan detail penting, dan memecahkan masalah yang kompleks.
IQ adalah ukuran kemampuan kognitif, yang mencakup pemecahan masalah, penalaran, memahami ide-ide kompleks, dan berpikir abstrak.
Sebagai perbandingan, beberapa fungsi dan keterampilan utama IQ meliputi:
- Prestasi akademik. IQ membantu siswa belajar, menyimpan informasi, dan menerapkan pengetahuan.
- Pemikiran abstrak. Orang dengan IQ tinggi cenderung lebih baik dalam memecahkan masalah baru, menyimpulkan hubungan, mengenali pola, dan berpikir secara konseptual.
- Belajar cepat. IQ yang lebih tinggi dikaitkan dengan perolehan pengetahuan dan keterampilan yang lebih cepat sehingga cenderung lebih cepat menangkap informasi dan memahami konsep-konsep baru.
- Memori. IQ mengukur rentang dan kemampuan memori jangka pendek dan memori kerja, yang terkait dengan daya ingat dan penerapan materi yang dipelajari.
- Kemampuan spasial. IQ mengukur kemampuan visual-spasial seperti rotasi mental dan persepsi spasial, yang memungkinkan manipulasi gambar dan bentuk.
- Logika. Orang dengan IQ tinggi mampu menilai kapasitas penalaran logis, termasuk penalaran induktif dan deduktif, untuk membedakan aturan dan membuat kesimpulan yang valid.
- Pengertian EQ
EQ mengukur kecerdasan emosional, serta menilai kemampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengekspresikan emosi. Keterampilan kecerdasan emosional misalnya kesadaran, empati, dan motivasi diri.
EQ juga mengacu pada kemampuan untuk mengenali dan mengatur emosi, serta kemampuan untuk memahami dan berhubungan dengan emosi orang lain.
Beberapa fungsi dan keterampilan utama EQ meliputi:
- Kesadaran diri. Menyadari dan memahami emosi diri sehingga mampu mengenali bagaimana perasaan orang lain memengaruhi tindakannya, memiliki kepercayaan diri, dan terbuka terhadap umpan balik.
- Pengaturan diri secara emosional. Mengelola emosi dengan tepat dan bukan menekannya sehingga memiliki fleksibilitas, manajemen stres, dan kemampuan mengambil tanggung jawab.
- Empati sosial. Merasakan dan memahami emosi orang lain sehingga mampu mengambil perspektif, mendengarkan, dan berbagi emosi.
- Keterampilan sosial. Menggunakan kesadaran emosional untuk berkomunikasi secara efektif sehingga memiliki kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal yang baik, kepemimpinan, persuasif, dan manajemen konflik.
Perbandingan antara IQ dan EQ
Berikut ini adalah empat perbedaan penting antara EQ dan IQ.
- Jenis Kemampuan
EQ mengacu pada kemampuan emosional dan keterampilan sosial, termasuk empati kognitif, regulasi emosi, dan motivasi. Sebaliknya, IQ mengukur kemampuan kognitif dan intelektual, seperti memori, pemikiran analitis, dan retensi pengetahuan.
- Pemrosesan Informasi
EQ adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami emosi diri dan orang lain berdasarkan informasi seperti isyarat verbal dan nonverbal.
Sementara IQ kemampuan untuk belajar, menafsirkan, dan memproses informasi untuk mengembangkan hard skill dan soft skill.
- Pengetahuan internal vs eksternal
Meningkatkan EQ melibatkan kesadaran diri yang luar biasa untuk mengidentifikasi emosi diri dan perilaku selanjutnya.
Namun, meningkatkan IQ berarti memperoleh pengetahuan yang nyata dan mempraktikkan keterampilan konkret, seperti memecahkan teka-teki logika dan mengerjakan ujian verbal dengan baik.
- Resolusi Konflik
Kecerdasan emosional dan intelektual bekerja sama untuk menyelesaikan konflik.
Kecerdasan intelektual membantu memahami perspektif orang lain dan mengendalikan respons emosional, sedangkan kecerdasan emosional menentukan seberapa logis dan efisien kamu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Mana yang lebih penting?
Sebelumnya, IQ dianggap sebagai penentu utama kesuksesan dalam hidup. Namun, buku “Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ” yang ditulis oleh Daniel Goleman pada 1995, mulai mempopulerkan konsep kecerdasan emosional.
Sejak saat itu, EQ telah banyak diteliti dan dikaitkan dengan hasil kehidupan yang positif, termasuk kesuksesan dalam pekerjaan, kepuasan dalam hubungan, dan toleransi terhadap stres.
Namun, pada dasarnya baik EQ maupun IQ tidak ada yang lebih baik.
Ini karena kecerdasan emosional yang baik membantu kamu menavigasi situasi sosial dan emosional dengan baik, sedangkan kecerdasan intelektual yang baik membekali diri dengan perangkat kognitif untuk memahami dan mengatasi tantangan dalam rutinitas sehari-hari.
Penelitian terbaru menunjukkan hubungan yang lebih kompleks antara IQ dan EQ. Kepercayaan diri, manajemen stres, dan motivasi adalah kemampuan nonkognitif yang secara signifikan memengaruhi kemampuan diri dalam menjalani kehidupan.
Belajar untuk meningkatkan keduanya menjadi bagian penting untuk menjalani kehidupan yang sukses dan memuaskan, baik secara akademis maupun keseluruhan.
Jadi, jangan mementingkan salah satu antara IQ dan EQ, ya. Jika kamu bisa memiliki skor yang tinggi untuk keduanya, itu akan jauh lebih baik.
~Febria