Tak dapat dimungkiri bahwa proses belajar bisa terasa jenuh. Maka dari itu, sebagian pelajar memanfaatkan musik untuk menemani mereka belajar. Banyak yang merasa bahwa musik bisa membantu mereka lebih fokus, mengurangi stres, bahkan mempercepat proses belajar. Namun, tidak sedikit juga yang beranggapan bahwa musik justru mengganggu konsentrasi dan memperlambat penyerapan informasi.
Lantas, apakah sebenarnya belajar sambil mendengarkan musik itu benar-benar efektif? Simak penjelasan berikut ya.
Pengaruh Musik terhadap Otak Saat Belajar
Musik memiliki dampak langsung terhadap fungsi otak manusia. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa musik dapat mempengaruhi emosi, konsentrasi, dan memori seseorang.
Saat mendengarkan musik, otak melepaskan dopamin, yaitu senyawa kimia yang membuat kita merasa senang. Perasaan positif ini bisa membantu mengurangi stres dan menciptakan kondisi mental yang lebih siap untuk menerima informasi baru.
Pada tahun 1990-an, sebuah studi populer menunjukkan bahwa mendengarkan musik klasik, khususnya karya Mozart, dapat meningkatkan kemampuan spasial dan logika. Inilah yang kemudian dikenal sebagai Mozart Effect. Namun, penelitian lanjutan membantah bahwa efek tersebut bersifat sementara dan lebih berhubungan dengan peningkatan mood daripada kecerdasan.
Di sisi lain, pengaruh musik terhadap konsentrasi tidak selalu positif. Otak manusia bekerja secara selektif saat memproses informasi. Ketika kita membaca atau mempelajari sesuatu, otak membutuhkan ruang untuk fokus.
Jika di saat yang sama otak juga harus memproses lirik lagu atau perubahan nada yang kompleks, perhatian bisa terbagi. Ini terutama berlaku untuk tugas-tugas yang memerlukan konsentrasi tinggi seperti memahami konsep matematika, membaca teks berat, atau menulis esai.
Beberapa studi, termasuk yang dilakukan oleh University of Wales, menunjukkan bahwa peserta yang belajar sambil mendengarkan musik dengan lirik memiliki performa lebih rendah dalam tes memori dibandingkan dengan mereka yang belajar dalam keheningan.
Artinya, musik bisa mengganggu fokus jika jenisnya tidak sesuai dengan jenis tugas yang dikerjakan. Sebaliknya, dalam tugas-tugas kreatif atau pekerjaan berulang seperti mengetik ulang catatan atau menggambar, musik bisa menjadi alat bantu yang meningkatkan ritme kerja dan mengurangi rasa bosan.
Faktor-Faktor yang Menentukan Efektivitas Musik dalam Belajar
Efektivitas belajar sambil mendengarkan musik sangat bergantung pada konteks dan karakter pribadi. Musik tidak bisa memiliki efek yang sama untuk semua orang, karena setiap otak memproses suara dan informasi secara berbeda.
Salah satu faktor utama adalah jenis tugas yang sedang dikerjakan. Untuk pekerjaan yang memerlukan konsentrasi tinggi seperti membaca, menulis, atau menghitung, musik, cenderung menjadi gangguan, terutama yang mengandung lirik.
Otak harus membagi perhatian antara memahami kata-kata dalam teks dan memproses lirik lagu. Sebaliknya, untuk aktivitas yang sifatnya lebih kreatif, seperti menggambar, menyusun presentasi, atau pekerjaan rutin, musik bisa justru membantu menjaga mood dan ritme kerja.
Faktor lainnya adalah preferensi dan kebiasaan. Ada pelajar yang merasa musik membantu mereka merasa rileks dan lebih fokus, sementara yang lain merasa musik mengganggu. Ini sangat tergantung pada pengalaman pribadi dan gaya belajar masing-masing.
Selain itu, lingkungan belajar juga memengaruhi. Bila suasana sekitar bising atau penuh distraksi, musik dapat berfungsi sebagai latar penenang yang membantu menjaga fokus. Namu, di tempat yang sudah tenang, kehadiran musik justru bisa terasa tidak perlu.
Kesimpulannya, tidak ada jawaban mutlak. Musik bisa sangat membantu dalam proses belajar, tapi hanya jika disesuaikan dengan jenis tugas, suasana hati, dan lingkungan belajar. Hal yang terpenting adalah mengenali diri sendiri dan bereksperimen untuk menemukan metode yang paling efektif.
Tips Mendengarkan Musik untuk Menemani Belajar
Jika kamu ingin mencoba belajar sambil mendengarkan musik, berikut beberapa tips agar tetap produktif:
- Pilih musik tanpa lirik
Musik instrumental seperti piano, gitar akustik, jazz, musik klasik, musik bertempo pelan atau instrumental seperti suara alam atau sangat cocok untuk menemani belajar. Jika terasa tidak nyaman, hindari musik dengan lirik karena bisa membuat otak terdistraksi, terutama saat membaca atau menulis.
- Gunakan volume yang rendah
Musik sebaiknya menjadi latar belakang, bukan pusat perhatian. Volume yang terlalu keras akan mengalihkan fokus dari tugas utama.
- Coba playlist khusus untuk belajar
Banyak platform seperti Spotify atau YouTube menyediakan playlist bertema “study music” atau “focus music”. Playlist ini sudah dirancang dengan tempo dan nada yang mendukung konsentrasi.
Jadi, apakah belajar sambil mendengarkan musik itu efektif? Jawabannya bisa berbeda untuk setiap orang. Musik bisa menjadi alat bantu belajar yang luar biasa jika digunakan dengan bijak dan disesuaikan dengan jenis tugas, lingkungan, dan preferensi pribadi. Namun, musik juga bisa menjadi sumber gangguan bila tidak dipilih dengan tepat.
Cobaah belajar dengan berbagai jenis musik dalam situasi yang berbeda, lalu perhatikan bagaimana produktivitasmu berubah. Jika ternyata, kamu lebih produktif saat mendengarkan musik, maka kamu bisa memanfaatkan musik untuk menemani belajar. Namun, jika kamu lebih terganggu saat ada musik, mungkin kamu lebih cocok untuk belajar dengan suasana yang lebih tenang tanpa suara-suara.
~Afril