7 Jurusan Kuliah yang Tidak Ada di Indonesia, tapi Menjanjikan di Luar Negeri. Ada Apa Saja?

Share

Jika kamu suka hal-hal lintas disiplin, tiga jurusan berikut ini layak banget masuk daftar tujuan kuliah. Tiap jurusan menggabungkan ilmu dari beberapa bidang, dosennya aktif riset, dan lulusannya dibutuhkan banyak sektor, mulai dari teknologi sampai pemerintahan.

Yuk, kupas satu per satu jurusannya, mulai dari apa yang dipelajari, kampus rujukan dunia, dan peluang kariernya.

  1. Cognitive Science

Cognitive Science adalah studi ilmiah tentang pikiran dan kecerdasan yang menggabungkan psikologi, ilmu komputer, linguistik, filsafat, dan neurosains. Tujuan besarnya adalah memahami bagaimana manusia (dan mesin) “berpikir”, belajar, berbahasa, mengambil keputusan, hingga berinteraksi dengan teknologi.

Di program ini kamu biasanya akan ketemu mata kuliah dasar lintas bidang, seperti psikologi kognitif, linguistik, filsafat pikiran, pemrograman/AI, hingga neurosains.

Kampus rujukan:

  • UC San Diego (USA) – Departemen Cognitive Science pertama di dunia
  • University of Edinburgh (UK) – Track Cognitive Science (Humanities) dengan struktur lintas PPLS (Philosophy, Psychology & Language Sciences) dan Informatics. 

Karir setelah lulus:

Spektrumnya luas, mulai dari UX/UI designer, product designer, user researcher, data analyst, machine learning engineer (untuk yang ambil track komputasi/AI), research assistant di lab neurosains/psikologi, sampai konsultan untuk riset pasar dan perilaku pengguna.

  1. Digital Policy

Digital Policy fokus ke kebijakan publik dan regulasi di era internet dan AI, seperti privasi dan perlindungan data, moderasi konten, kompetisi digital, keamanan siber, tata kelola platform, hingga etika AI. Pendekatannya biasanya interdisipliner, antara kebijakan publik, hukum, sosiologi, ekonomi, sampai sisi teknis teknologi.

Kampus rujukan:

  • UCL STEaPP (UK) – MPA Digital Technologies and Policy 
  • Oxford Internet Institute (UK) – MSc Social Science of the Internet
  • Sciences Po School of Public Affairs (France) – Master of Public Policy

Karir setelah lulus:

Pilihan karirnya antara lain analis atau peneliti kebijakan digital, policy officer, konsultan governance and compliance, privacy officer atau data protection specialist, manajer kebijakan publik di perusahaan teknologi, hingga peneliti think tank yang fokus isu internet.

  1. Innovation & Global Sustainable Development

Bidang ini menggabungkan ekonomi inovasi, geografi atau ekonomi wilayah, sejarah ekonomi, dan sustainability untuk menjawab pertanyaan mengenai cara inovasi mendorong pembangunan ekonomi–sosial yang berkelanjutan di berbagai negara atau daerah.

Kamu akan belajar hubungan inovasi–kapasitas teknologi–transisi energi–ketimpangan–kebijakan publik, plus metode analisis untuk merancang solusi.

Kampus rujukan:

  • Lund University (Sweden) – MSc Innovation & Global Sustainable Development

(Program sejenis dengan nama berbeda juga muncul di kampus Eropa lain, misalnya gabungan innovation policy, development studies, dan sustainability.)

Karir setelah lulus:

Kamu bisa masuk ke lembaga pembangunan seperti program SDGs atau ketahanan iklim, unit sustainability dan ESG di perusahaan, konsultan inovasi atau transisi energi, analis kebijakan inovasi di kementerian/lembaga, think tank atau NGO bidang lingkungan, sampai start-up impact.

  1. Astrobiology

Astrobiology adalah studi lintas disiplin tentang asal-usul, evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta, termasuk pencarian kehidupan di luar Bumi. Bidang ini menggabungkan biologi, astronomi, kimia, geologi, hingga ilmu kebumian.

NASA menjelaskan astrobiologi sebagai upaya memahami bagaimana kehidupan muncul, berkembang, dan di mana lagi mungkin ada. 

Di program S1 Astrobiology, kurikulumnya menggabungkan biologi dan kimia (mikrobiologi, biokimia), fisika dan matematika, serta astronomi atau planetary science (eksoplanet, habitabilitas, geokimia planet). Kamu juga akan belajar metode penelitian, analisis data ilmiah, dan sering terlibat dalam proyek riset sejak awal. 

Kampus rujukan:

  • Florida Institute of Technology (USA) – B.S. in Astrobiology

Prospek karier:

Lulusan dapat bekerja sebagai research assistant atau scientist-in-training di laboratorium universitas atau lembaga penelitian, observatorium, hingga industri antariksa. Karena sifatnya lintas disiplin, skill analisis data, instrumentasi, dan pemodelan yang kamu kuasai juga relevan untuk pekerjaan lain di sains kebumian atau lingkungan.

  1. Quantum Engineering

Quantum Engineering adalah bidang rekayasa yang memanfaatkan prinsip mekanika kuantum untuk merancang perangkat dan sistem baru. Misalnya, komputer kuantum, sensor kuantum ultra-sensitif, dan komunikasi kuantum yang sangat aman.

Selama kuliah, kamu memadukan elektronika atau telekomunikasi tingkat lanjut, nanoelektronika, microwave engineering, pemrosesan sinyal, serta fisika kuantum. Ada juga praktik industri atau kerja praktik.

Kampus rujukan:

  • UNSW Sydney (Australia) – Bachelor of Engineering (Honours) in Quantum Engineering

Prospek karir:

Ekosistem teknologi kuantum menunjukkan momentum kuat secara global. Update 2025 menyoroti pergeseran fokus ke stabilisasi qubit dan bertumbuhnya talenta di perusahaan kuantum. Artinya, kebutuhan insinyur dengan fondasi kuantum akan terus meningkat untuk R&D, hardware engineering, quantum algorithms, dan komersialisasi produk. 

  1. Astronautical Engineering

Berbeda dari “aerospace” yang mencakup pesawat dan wahana ruang, astronautical engineering fokus murni pada sistem ruang angkasa. Mulai dari perancangan, pembuatan, pengujian, dan operasi satelit, roket, wahana antariksa, serta infrastruktur ground segment.

Selama kuliah, kamu belajar mekanika orbit, sistem pendorong, dinamika penerbangan ruang angkasa, spacecraft design, telemetri dan telekomando, hingga lingkungan ruang serta integrasi dan uji wahana.

Kampus rujukan:

  • University of Southern California – Viterbi School of Engineering (USA) – B.S. in Astronautical Engineering

Prospek karir:

Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) memproyeksikan pekerjaan aerospace engineers tumbuh sekitar 6% pada 2023 – 2033. Teknisi operasi dan teknologi kerekayasaan kedirgantaraan juga diproyeksikan tumbuh sekitar 8%.

Ini memberi sinyal pasar kerja yang sehat bagi lulusan astronautika untuk pekerjaan di produsen roket atau satelit, operator, lembaga riset, dan startup New Space.

  1. Sport Analytics

Sport Analytics memadukan statistik, ilmu data, ekonomi, dan manajemen olahraga untuk mengambil keputusan berbasis data. Mulai dari rekrutmen pemain, strategi pertandingan, pencegahan cedera, penjualan tiket dan merchandise, hingga optimasi konten digital klub. Program S1 khusus ini masih jarang secara global.

Kurikulum Syracuse mencakup statistik terapan, ekonomika olahraga, database and programming, R dan Python untuk analitik, research methods, serta proyek tesis akhir. Mahasiswa dilatih memodelkan performa, membangun dashboard, dan menyampaikan pemikiran yang bisa ditindaklanjuti tim atau organisasi olahraga. 

Kampus rujukan:

  • Syracuse University – Falk College (USA) – B.S. in Sport Analytics

Prospek karier:

Lulusan bisa menjadi sport data analyst, performance analyst, data engineer untuk klub atau pro liga, analis fan engagement di departemen komersial, konsultan media atau penyiaran olahraga, hingga peran di sport tech.

Jadi, apakah kamu tertarik kuliah di salah satu jurusan yang tidak ada di Indonesia ini?

~Febria

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.