7 Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia untuk Belajar Tentang Lingkungan

Share

Liburan sekolah bukan hanya waktu yang tepat untuk bersantai, tetapi juga kesempatan emas bagi pelajar untuk memperluas wawasan di luar ruang kelas. Salah satu cara terbaik untuk mengisi waktu libur dengan kegiatan bermanfaat adalah melalui wisata edukatif yang juga mengedepankan nilai keberlanjutan. 

Destinasi wisata berbasis sustainable tourism di Indonesia menawarkan lebih dari sekadar hiburan. Tempat-tempat ini memberikan ruang belajar nyata bagi pelajar untuk memahami pentingnya menjaga lingkungan, budaya, dan masyarakat lokal. 

Melalui interaksi langsung dengan alam dan penduduk setempat, pelajar bisa tumbuh menjadi seseorang yang tidak hanya berwawasan luas, tetapi juga peduli terhadap keberlangsungan bumi. Berikut beberapa destinasi wisata berkelanjutan di Indonesia yang cocok dijadikan pilihan liburan sekolah bagi para pelajar: 

1. Desa Penglipuran, Bali

Desa Penglipuran di Bangli, Bali, merupakan contoh nyata desa wisata berkelanjutan yang sukses menjaga tradisi, budaya, dan kebersihan lingkungan. Dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia, desa ini sangat cocok dikunjungi oleh pelajar karena memberikan pembelajaran langsung tentang nilai-nilai hidup harmonis antara manusia, alam, dan budaya. 

Saat berkunjung, pelajar dapat menyusuri jalan-jalan desa yang bebas kendaraan bermotor, menikmati arsitektur rumah tradisional Bali, serta mengunjungi pura dan taman bambu yang asri. 

Masyarakat setempat juga kerap mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dan canang sari, yang dapat diikuti oleh pelajar untuk memperkaya wawasan mereka terhadap budaya lokal. Pengalaman ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan dan budaya.

2. Desa Pentingsari, Yogyakarta

Terletak di lereng Gunung Merapi, Desa Pentingsari adalah desa wisata edukatif yang cocok bagi pelajar yang ingin mengisi liburan dengan kegiatan positif. Desa ini mengusung konsep pariwisata berkelanjutan dengan memberdayakan masyarakat lokal. 

Pengunjung dapat belajar cara bertani secara organik, memelihara ikan, membuat tempe, dan berpartisipasi dalam kegiatan budaya seperti menari Jawa atau memainkan alat musik tradisional. Tak hanya itu, suasana alami dengan latar belakang Merapi memberikan ketenangan sekaligus pelajaran tentang pentingnya hidup berdampingan dengan alam. 

Desa ini juga telah mendapat pengakuan dari organisasi pariwisata global sebagai salah satu dari 100 destinasi berkelanjutan terbaik, menjadikannya destinasi yang patut dikunjungi.

3. Kampung Blekok, Situbondo

Kampung Blekok di Situbondo, Jawa Timur, merupakan destinasi unik yang menggabungkan wisata alam dan edukasi lingkungan. Wilayah ini menjadi habitat burung blekok dan burung air lainnya, sekaligus lokasi konservasi mangrove. 

Para pelajar bisa belajar langsung tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir melalui kegiatan penanaman pohon mangrove, observasi burung, hingga mengikuti tur edukasi tentang siklus air dan manfaat tanaman bakau bagi lingkungan. 

Kampung Blekok juga menyediakan pusat edukasi lingkungan dan workshop kerajinan tangan dari bahan alam yang dapat memperluas wawasan pelajar tentang konservasi. Selain memperkaya ilmu pengetahuan, kunjungan ke kampung ini membentuk rasa empati dan tanggung jawab pelajar terhadap kelestarian alam.

4. Desa Wisata Pujon Kidul, Malang

Desa Pujon Kidul di Kabupaten Malang adalah pilihan wisata edukatif yang menawarkan pengalaman hidup di pedesaan sambil mengenal pertanian berkelanjutan. Desa ini menjadi terkenal berkat keberhasilan komunitasnya dalam mengembangkan desa mandiri yang ramah lingkungan. 

Di sini, pelajar bisa belajar bertani, menanam sayuran, memerah susu sapi, dan berinteraksi langsung dengan petani lokal. Ada juga kegiatan outbond yang cocok untuk pelajar, seperti edukasi tentang pengelolaan sampah dan ekowisata di ladang bunga. 

Kafe Sawah, ikon wisata di desa ini, menyuguhkan pemandangan sawah hijau yang menenangkan sekaligus menjadi tempat diskusi ringan tentang pertanian organik. Desa Pujon Kidul memberikan pengalaman belajar di luar kelas yang menyenangkan sekaligus membangun kepedulian terhadap alam dan kerja keras petani Indonesia.

5. Ciletuh-Palabuhanratu Geopark, Sukabumi

Ciletuh-Palabuhanratu Geopark merupakan taman bumi berstatus UNESCO Global Geopark yang terletak di Sukabumi, Jawa Barat. Kawasan ini menyimpan kekayaan geologi dan hayati yang sangat luar biasa. 

Dengan pemandangan dramatis berupa tebing batu raksasa, air terjun Curug Cimarinjung, dan pantai Palangpang, geopark ini menjadi tempat ideal bagi pelajar untuk belajar tentang evolusi bumi, pelapukan batuan, hingga sejarah geologis Indonesia. 

Selain itu, pelajar juga bisa mengikuti kegiatan konservasi lingkungan seperti membersihkan pantai, mengenali flora dan fauna khas, serta mendengarkan pemaparan edukatif dari pengelola setempat. Geopark ini mengajarkan pelajar untuk mencintai dan menjaga alam sambil menikmati petualangan yang seru.

6. Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Wakatobi adalah surga bawah laut di Sulawesi Tenggara yang terkenal di dunia karena memiliki salah satu sistem terumbu karang terindah dan terkaya di bumi. Destinasi ini sangat ideal untuk pelajar yang ingin mengenal lebih jauh tentang konservasi laut dan biodiversitas. 

Melalui kegiatan snorkeling atau diving bersama pemandu lokal, pelajar dapat mengamati langsung kehidupan bawah laut seperti ikan hias, koral, dan biota laut lainnya. Tidak hanya itu, beberapa komunitas di Wakatobi juga mengadakan pelatihan dan diskusi tentang pentingnya menjaga ekosistem laut dari ancaman seperti pencemaran dan overfishing. 

Selain belajar tentang laut, pelajar juga akan mengenal budaya maritim masyarakat Bajo yang tinggal di atas laut. Wakatobi adalah kombinasi sempurna antara rekreasi dan edukasi berbasis kelestarian alam.

7.Taman Nasional Baluran, Jawa Timur

Dikenal sebagai “Africa van Java”, Taman Nasional Baluran di Situbondo menawarkan pengalaman safari alam yang edukatif dan menarik. Dengan padang savana luas, pelajar bisa menyaksikan langsung kehidupan satwa liar seperti banteng, rusa, monyet, dan burung merak dalam habitat aslinya. 

Di Baluran, pelajar diajak untuk mengenal konsep konservasi satwa, menjaga ekosistem savana, serta memahami peran taman nasional dalam pelestarian spesies langka. Ada juga kegiatan pengamatan burung dan trekking di sekitar hutan kering. 

Dengan pendampingan dari petugas konservasi, pelajar akan mendapatkan pelajaran langsung tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam dan tidak mengganggu satwa liar. Baluran tidak hanya menawarkan petualangan, tetapi juga menanamkan kesadaran ekologis pada generasi muda.

~Afril

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.