6 Orang Indonesia yang Sukses Menjadi Tentara di Indonesia, Ada yang Mantan Miss Indonesia, Lho!

Share

Menjadi tentara mungkin menjadi salah satu profesi yang dicita-citakan oleh banyak anak-anak. Sayangnya, banyak yang tidak berhasil menjadi tentara di Indonesia karena persyaratan yang kadang sulit untuk ditembus.

Namun, tahukah kamu kalau ternyata ada beberapa orang Indonesia yang justru berhasil menjadi tentara di Amerika Serikat (AS)? Bahkan, ada perempuan Indonesia yang ditolak menjadi tentara di negaranya sendiri, tetapi justru lolos menjadi tentara di Negeri Paman Sam tersebut, bahkan mendapatkan pangkat yang cukup tinggi.

Berikut adalah profil orang-orang Indonesia yang berkarir di bidang militer di AS dan memutuskan untuk menjadi tentara di sana.

  1. Kristania Virginia Besouw

Siapa sangka pemenang Miss Indonesia 2006 dan kontestan Miss World 2006 justru berakhir menjadi seorang tentara? Namun, itulah jalan hidup yang dipilih oleh Kristy.

Setelah mengikuti kontes tersebut, ia memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan membangun hidup baru di AS. Salah satu keputusan paling mengejutkan keluarga dan teman-temannya adalah keputusannya bergabung dengan militer AS. Ia saat itu mengikuti program Military Accessions Vital to the National Interest (MAFNI) atau “Aksesi Militer yang Vital bagi Kepentingan Nasional”.

Program tersebut memungkinkan pemegang green card atau visa pelajar tertentu untuk bergabung dengan militer. Ia lalu masuk angkatan darat sebagai E-3 (Prajurit Kelas Satu/Private First Class/PFC) berkat pengetahuannya dari LVN School (sekolah kejuruan keperawatan berlisensi).

Setelah pelatihan selesai, ia ditempatkan di Fort Hood, pangkalan militer terbesar di AS dan bertugas selama empat tahun sebagai personel medis. Berawal dengan pangkat E-3 (PFC) dan naik ke E-4 (Specialist/SPC atau Kopral), Kristy kemudian memutuskan keluar dari Angkatan Darat AS dengan pangkat E-5 (Sersan).

Kini, ia menjalani babak baru dalam hidupnya sebagai pengusaha. Bersama suaminya, ia membuka bisnis assisted living, yaitu tempat tinggal bagi lansia yang membutuhkan perawatan khusus.

  1. Rosita Aruan Orchid Baptiste

Saat di Indonesia, Rosita mengalami kegagalan jadi anggota TNI karena terhalang persyaratan tinggi badan. Namun, Di AS ia justru berhasil bergabung menjadi tentara karena tidak memiliki syarat tersebut.

Setelah lulus dari Fakultas Hukum di Universitas Sumatera Utara, Rosita awalnya menjadi jurnalis untuk majalah Warta Ekonomi di Jakarta pada 1997. Namun, pada 2000 ia pindah ke AS setelah menikah dengan suaminya. Saat itu, ambisinya untuk melanjutkan karir sebagai jurnalis menemui tantangan karena para calon pemberi kerja mempertanyakan kurangnya pengalaman kerjanya di sana.

Setelah sempat bekerja sebagai kasir di Burger King, suami Rosita menyarankan agar ia bergabung dengan militer karena di sana tidak mempermasalahkan kurangnya pengalaman. Dengan tekad bulat, Rosita mendatangi kantor perekrutan. Meskipun hasil tes pertamanya tidak mencapai nilai yang disyaratkan, ia lalu mengulang tes dan lulus dengan nilai yang memuaskan.

Meskipun tingginya hanya 149 cm, tetapi ia unggul dalam latihan fisik, lari, dan rintangan, sama seperti rekan-rekan prianya. Rosita lalu ditugaskan untuk berlatih di Fort Jackson, South Carolina, dan kemudian dikirim ke Jerman serta ditempatkan di Irak dan Kuwait.

Di usianya yang ke-41, Rosita mendapat bantuan dari Angkatan Darat untuk pengobatan fertilitas dan akhirnya melahirkan putranya pada 2009, Caleb. Ia lalu memutuskan untuk beralih dari tugas aktif ke cadangan agar dapat mengasuh putranya.

  1. Bill Kadarusman

Awalnya, Bill datang ke Hawaii sebagai mahasiswa untuk belajar akuntansi. Namun, setelah lulus dan sempat bekerja di bidang tersebut, ia justru ingin menjalani karir di bidang yang lebih banyak bersentuhan dengan kemanusiaan.

Laki-laki asal Malang itu lalu kembali berkuliah di fakultas hukum di Utah. Saat memulai karir di bidang hukum, ia kemudian mendapat panggilan untuk bergabung dengan Angkatan Darat AS. Pada 2005, meskipun belum menjadi warga negara di sana, iia mendaftar dan mulai dari pangkat terendah.

Lambat laun, karir Bill di militer terus menanjak sampai ia mencapai pangkat Letnan Kolonel. Selain tetap menjadi perwira di Garda Nasional, Bill juga berdinas paruh waktu di AD Garda Nasional. Ini yang memungkinkannya untuk mengabdi pada negara sambil mengejar karir sipil.

Saat ini, ia menekuni karirnya sebagai pengacara dengan bekal pelajaran perang ke dalam kehidupan sehari-harinya. Sebagai pengacara, Bill banyak membantu imigran dari berbagai penjuru dunia.

  1. Benaia Manasye Lintjewas

Selain tiga orang Indonesia di atas, ada anak muda yang berasal dari Kendari, Sulawesi Tenggara, yang juga lulus menjadi tentara AS dengan nilai tertinggi di angkatannya.

Menurut sang kakak ipar, pria yang akrab dipanggil Beni ini sebelumnya masih berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) sebelum menjadi anggota tentara Amerika Serikat. Namun, setelah lulus seleksi, ia dipastikan akan beralih kewarganegaraan AS setelah sebelumnya berstatus sebagai pemegang green card.

  1. Gabriel Bawono

Saat memutuskan masuk ke militer, Gabriel ingin masuk U.S. Air Force atau Angkatan Udara. Pertimbangannya adalah karena ada sepupunya yang ada di sana. Selain itu, jika ingin melanjutkan pendidikan, lebih mudah berkarir di Air Force. Terakhir adalah karena work-life balance di sana lebih mudah dijalani dibanding cabang lain.

Sayangnya , ia ternyata kelebihan berat badan. Meski masih ada harapan untuk masuk ke Air Force. rekruternya tidak responsif saat mengetahui ia pemegang Green Card. Setelah itu, ia memutuskan untuk mencari bidang lainnya di militer.

Akhirnya, ia memilih mencoba masuk ke U.S. Navy atau Angkatan Laut. Untungnya, rekruter di sana tidak mempermasalahkan statusnya sebagai pemegang Green Card.

  1. Tania Sunti

Sebenarnya, Tania bukan satu-satunya orang di keluarganya yang menjadi tentara di AS. Wanita asal Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menjadi berkarir di militer bersama sang adik, Kevin Sunti.

Meski sama-sama menjadi tentara, tetapi keduanya berbeda korps. Kevin diketahui berada di korps Angkatan Udara. Sementara itu, Tania menjadi tentara di korps Angkatan Laut Amerika Serikat (U.S Navy).

Itulah beberapa orang Indonesia yang berhasil menjadi tentara di AS. Apakah kamu ada yang berminat untuk mengikuti jejak mereka?

~Febria

Lihat Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
1
Ingin tahu lebih banyak tentang program yang ditawarkan Sinotif? Kami siap membantu! Klik tombol di bawah untuk menghubungi kami.