Demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa sebenarnya bukan hal yang aneh. Termasuk di Indonesia, yang sejak awal 2025 ini mulai semakin banyak terjadi.
Salah satunya adalah demonstrasi bertajuk #IndonesiaGelap, yang salah satu tuntutan utamanya adalah menolak RUU TNI. Meskipun akhirnya pemerintah tetap mengesahkan RUU tersebut menjadi UU TNI.
Banyak masyarakat yang masih berpendapat bahwa mahasiswa tidak seharusnya berada di jalan untuk berdemonstrasi. Padahal, sudah banyak bukti yang memperlihatkan bahwa aksi yang dilakukan oleh mahasiswa bahkan bisa mengubah sejarah.
Berikut adalah daftar demonstrasi besar yang dilakukan oleh para mahasiswa di seluruh dunia.
- The Fisk University (1925)
Pada 1925, presiden universitas, Fayette McKenzie, membatasi banyak kegiatan mahasiswa. Setelah McKenzie menangkapi mahasiswa yang dianggap sebagai “penghasut”, lebih banyak protes dilakukan dan juga boikot terhadap universitas. Pada April 1925, McKenzie mengundurkan diri.
- The White Rose (1942 – 1943)
The White Rose adalah kelompok perlawanan damai di Jerman Nazi, yang didirikan oleh mahasiswa kedokteran. Kakak beradik Hans dan Sophie Scholl merupakan tokoh sentral dalam kelompok tersebut.
Saat kelompok ini ditangkap, Sophie menjalani eksekusi di usia 21 tahun. Sampai sekarang perlawanan The White Rose masih dihormati dan menjadi inspirasi bagi para aktivis muda.
- Aksi Duduk Damai The Greensboro (1960)
Aksi ini merupakan salah satu protes pertama selama gerakan Hak-hak Sipil di Amerika Serikat. Diawali oleh empat mahasiswa kulit hitam dari North Carolina Agricultural and Technical College yang tidak dilayani saat makan siang di kantin, mereka lalu menolak untuk pergi.
Seorang pengusaha kulit putih setempat, yang bekerja sama dengan para mahasiswa, memberitahu media, yang kemudian menyebarkan pesan protes tersebut. Protes semakin berkembang hingga ada 300 mahasiswa yang melakukan protes di Woolworth’s.
- Penembakan The Kent State University (1970)
Banyak protes yang menentang Perang Vietnam dipimpin oleh para mahasiswa, termasuk di Kent State University. Saat ketegangan meningkat antara polisi dan pengunjuk rasa, petugas Garda Nasional mulai melepaskan tembakan yang menewaskan empat mahasiswa dan melukai sembilan lainnya.
Setelah itu, kampus ditutup dan pemogokan mahasiswa secara nasional dengan hampir empat juta peserta terjadi. Protes anti-Perang Vietnam yang terjadi di Kent State ini mengubah aktivisme mahasiswa selamanya.
- Pembantaian Tlatelolco (1968)
Protes mahasiswa dimulai setelah polisi anti huru-hara dikirim untuk menangani perkelahian antar siswa sekolah menengah, yang membunuh beberapa siswa setelah meledakkan pintu kampus.
Pada 2 Oktober 1968, ribuan orang yang berkumpul di Alun-Alun Tiga Budaya di kompleks perumahan Tlatelolco, ditembaki oleh para tentara. Sumber pemerintah menyatakan hanya empat orang yang terbunuh, tetapi para saksi mata mengatakan ada ratusan korban tewas.
- Pemberontakan Soweto (1976)
Di Afrika Selatan, sistem apartheid memicu kekerasan dan diskriminasi terhadap warga kulit hitam. Pada Juni 1976, antara 3.000 – 10.000 mahasiswa berbaris untuk memprotes pendidikan yang tidak setara secara keseluruhan.
Namun, polisi bersenjata menyerang unjuk rasa tersebut, yang menewaskan antara 176 – 700 orang dan melukai sekitar 1.000 orang. Meski begitu, para mahasiswa terus melakukan demonstrasi dan protes anti-apartheid menyebar ke seluruh negeri.
- Revolusi Velvet(1989)
Pada 1989, sembilan hari setelah Tembok Berlin runtuh, para mahasiswa berkumpul di Praha untuk memperingati 50 tahun kematian seorang pemrotes. Demonstrasi tersebut berubah menjadi acara antipemerintah dan polisi merespons dengan kekerasan.
Namun, protes terus berkembang dan menyebar ke kota-kota lain. Pada 20 November, 500.000 pengunjuk rasa berkumpul di Lapangan Wenceslas. Delapan hari kemudian, pimpinan Partai Komunis mengundurkan diri sehingga membuka jalan bagi pemerintahan anti-komunis yang baru.
- Lapangan Tiananmen (1989)
Pada musim semi 1989, para mahasiswa Tiongkok bersemangat menuntut reformasi politik dan ekonomi. Ketika seorang pejabat yang mendukung reformasi demokratis meninggal dunia, sejumlah besar demonstran mahasiswa berkumpul. Di Lapangan Tiananmen, demonstrasi berkembang menjadi satu juta orang.
Untuk membubarkan kerumunan massa, Tentara Pembebasan Rakyat tiba dengan tank dan gas air mata. Tidak diketahui berapa banyak yang terbunuh atau terluka, tetapi ribuan orang ditangkap dan beberapa dieksekusi.
- Gerakan Mahasiswa 1998 (1998)
Ini adalah puncak gerakan mahasiswa dan gerakan rakyat yang saat itu berhasil masuk dan menduduki Gedung MPR/DPR di Jakarta. Gerakan ini juga menjadi monumental karena memaksa Soeharto berhenti dari jabatan Presiden Indonesia pada 21 Mei 1998 setelah menjabat selama 32 tahun.
Gerakan mahasiswa 1998 ini mencakup Tragedi Trisakti yang menewaskan empat orang mahasiswa, yang dianggap sebagai “Pahlawan Reformasi”. Gerakan masih berlangsung setelah Soeharto mundur, yang mengakibatkan terjadinya Tragedi Semanggi hingga dua kali.
- March for Our Lives (2018)
Pada Hari Valentine 2018, seorang pria bersenjata membunuh 17 siswa di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida. Para siswa dari sekolah tersebut lalu mulai mengorganisir aksi unjuk rasa yang disebut “March For Our Lives.”
Pawai ini berlangsung pada 24 Maret dengan ratusan demonstrasi di seluruh AS. Antara 1-2 juta orang berpartisipasi, menjadikannya salah satu protes terbesar yang dipimpin oleh siswa sejak Perang Vietnam.
- The Global Climate Strikes (2019)
Pada 2018, Greta Thunberg mulai melakukan protes di luar gedung parlemen Swedia dengan membawa papan bertuliskan, “Mogok sekolah untuk iklim.” Protesnya mendapat perhatian internasional dan pada 2019, aksi mogok global diorganisir.
Dikenal sebagai Aksi Mogok Iklim Global, kegiatan ini dijadwalkan di lebih dari 163 negara di tujuh benua. Jutaan orang berpartisipasi dalam aksi yang saat itu menjadi protes perubahan iklim terbesar yang dipimpin oleh kaum muda.
- Protes Terbesar di Serbia (2024)
Selama lebih dari tiga bulan, para mahasiswa di Serbia telah memprotes keadilan, kebebasan, dan demokrasi. Awalnya dimulai sebagai demonstrasi diam-diam, ini lalu berkembang menjadi gerakan mahasiswa terbesar dalam sejarah modern Balkan dan terus meluas.
Para pengunjuk rasa memperjuangkan akuntabilitas, supremasi hukum, keadilan, dan pendidikan. Salah satu tuntutannya adalah peningkatan anggaran yang dialokasikan untuk pendidikan tinggi.
- Protes Pro-Palestina di Kampus Seluruh Dunia (2024-2025)
Protes ini tercatat di lebih dari 130 universitas, dengan lebih dari 2.900 orang ditangkap di setidaknya 61 kampus. Saat Israel mulai menyerang Palestina dan melakukan tindakan genosida pada 7 Oktober 2023, banyak universitas di seluruh dunia menjadi pusat aksi protes.
Asal-usul gerakan mahasiswa besar-besaran ini berasal dari Universitas Columbia di AS, saat para mahasiswanya mendirikan perkemahan untuk mengutuk serangan mematikan Israel ke Gaza. Sejak saat itu, universitas di seluruh AS dan dunia mulai mengikutinya.
~Febria