Struktur dan Fungsi Sel Hewan

Struktur dan Fungsi Sel Hewan

Di video sebelumnya, kita sudah jabarkan tentang 3 bagian Pada SEL, yaitu membran, dinding, dan protoplasma. Nah, di video ini kita akan bedah mengenai ada apa saja sih di bagian yang disebut dengan protoplasma itu.

Kalau membran dan dinding ini kita bisa ibaratkan sebagai wadah, maka protoplasma ini adalah isinya. Protoplasma merupakan bagian hidup dari sel yang dikelilingi dengan membran plasma. Protoplasma ini sendiri terdiri dari campuran mikromolekul seperti asam amino, ion, air, monosakarida, dan juga makromolekul seperti protein, asam nukleat, lipid, dan juga polisakarida. Nah kalau kita lihat jumlahnya, di sini air menjadi yang paling dominan. Jumlahnya bahkan mencapai 70% dari total berat protoplasma itu sendiri.

Lalu gunanya protoplasma apa? Banyak sekali. Bisa untuk melindungi organel, penyedia cadangan energi, trasnsportasi oksigen, mengatur suhu, serta sebagi tempat terjadinya banyak reaksi kimia. Agar lebih detil dan spesifik, yuk kita bagi protoplasma ini menjadi 3 pembahasan. Pertama dari yang paling dalam, kita akan bahas tentang inti sel atau nukleus, kedua ada sitoskeleton, dan yang ketiga ada sitoplasma.

A. NUKLEUS (INTI)
Jika diibaratkan tubuh manusia, nukleus ini perannya hampir mirip dengan otak. Jadi dia adalah pusat dari semua organel dan bertugas untuk mengontrol aktivitas di dalam sel. Hal-hal yang sangat penting seperti pembentukan enzim, pertumbuhan sel, pembelahan sel, semuanya dikontrol dari sini. Di nukleus, aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan genetik sel juga dikendalikan. Nukleus menyimpan DNA dan RNA yang merupakan unsur genetika yang sangat penting. Selain itu dia juga berperan dalam membentuk ribosom, salah satu organel yang ada di sitoplasma yang akan kita bahas di artikel ini juga.

Nukleus umumnya terletak di tengah-tengah sel dan ukurannya cukup besar, kurang lebih sekitar 10% dari ukuran total sel. Kalau di tubuh manusia, setiap sel hanya memiliki satu inti, tapi ada juga makhluk hidup yang selnya bisa memiliki lebih dari satu inti. Nukleus kalau jumlahnya lebih dari satu kita sebut dengan nuclei. Nah bagian-bagiannya ada apa saja? Di sini ada selaput inti (karioteka), nukleoplasma (kariolimfa), kromatin (kromosom), dan nukleolus (anak inti).

B. SITOSKELETON
Bagian kedua yang ada di dalam protoplasma adalah sitoskeleton. Sitoskeleton merupakan jejaring serat yang mengorganisasi struktur dan aktivitas dalam sel dan berfungsi sebagai penguat atau rangka sebuah sel. Sitoskeleton yang memainkan peran penting dalam pengorganisasian struktur dan aktivitas sel. Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh, meskipun di kondisi tertentu sel juga bisa bersifat fleksibel.

Ada tiga tipe dasar sitoskeleton pada sel, antara lain mikrofilamen (diameter paling kecil), mikrotubulus (diameter paling besar), dan filamen intermediat (ukuran berkisar antara mikrofilamen dan mikrotubulus). Dengan adanya 3 jenis sitoskeleton ini, sangat memungkinkan bagi sel untuk mampu mengatur posisi organel di dalamnya.

C. SITOPLASMA
Bagian yang cair di dalam sel disebut dengan sitoplasma. Khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel disebut dengan nukleoplasma. Jadi bedakan yaa…. ada protoplasma, ada juga sitoplasma. Hampir semua kegiatan metabolisme sel berlangsung di dalam sitoplasma. Di dalam sitoplasma, ada banyak organel-organel yang melayang-layang dan tetap menjalankan fungsinya masing-masing. Penyusun utama dari sitoplasma ini adalah air yang totalnya mencapai 90% dari komposisi sitoplasma dan berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi di dalam sel.

Nah ngomong-ngomong tentang organel yang ada di sitoplasma, ada apa saja sih sebenarnya?

1.  Ribosom
Organel ini merupakan organel terkecil di dalam sel. Ada yang melekat pada organel lain, yaitu pada retikulum endoplasma, tapi ada juga yang posisinya bebas dan bersoliter. Ribosom mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam kelangsungan hidup sebuah sel. Fungsi utamanya yaitu  menyintesis protein yang ada dalam sel. Untuk ribosom yang berada bebas di sitoplasma, otomatis fungsi tersebut hanya bekerja di dalamnya dan manfaatnya juga hanya untuk sitoplasma tersebut. Nah untuk ribosom yang melekat pada RE (Retikulum Endoplasma), umumnya ribosom memproduksi protein dan menyebarkan hingga ke luar bagian sel. Jadi manfaatnya jauh lebih luas dan berpengaruh. 

2. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma adalah struktur berbentuk benang-benang tebal yang bermuara di inti sel. Ada yang dikenal sebagai retikulum endoplasma kasar (REK), ada juga retikulum endoplasma halus (REH). REK tampak kasar karena RE ini memiliki ribosom yang menempel di sepanjang persisiannya. Sebaliknya dengan REH, di mana RE ini tampah halus karena pada persisiannya benar-benar bersih tanpa ada ribosom yang menempel. Ada beberapa fungsi yang dimiliki RE, beberapa di antaranya adalah
- sebagai alat transportasi zat di dalam sel
- menyalurkan bahan dari dalam ini ke sitoplasma
- memodifikasi protein yang disentesis oleh ribosom, khususnya untuk REK
- mensintesis lemak, kolesterol, serta sebagai penawar racun pada hati

3. Mitokondria
Struktur mitokondria ini agak sedikit unik jika dibandingkan dengan yang lain. Coba perhatikan gambar di berikut ini agar lebih detail.

Mitokondria mempunyai dua lapis membran. Ada lapisan membran luar, ada juga lapisan membran dalam, di mana lapisan membran dalam ini membentuk krista dan melindungi matriks yang mengandung DNA serta ribosom. Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi sel yang menghasilkan banyak energi ATP. Pembentukan ATP dimulai dari glikolisis yang berlangsung di sitoplasma, kemudian dilanjutkan dengan siklus Kreb yang berlangsung di matriks mitokondria dan berakhir dalam reaksi oksidasi dan transport elektron yang berlangsung di membran dalam mitokondria. Selain menghasilkan ATP, reaksi ini nantinya juga akan menghasilkan karbondioksida dan juga air. Nah... karena perannya yang menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup sel, mitokondria diberi julukan the power house (pabrik tenaga).

4. Lisosom
Lisosom adalah organel berupa kantong membran yang berisi enzim hidrolitik yang berfungsi sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan intraseluler. Misalnya, ada enzim fostafase, ada enzim nuklease, ada enzim protease, dan masih banyak lagi. Lisosom merupakan organel yang hanya terdapat pada sel hewan.

Ada satu hal yang unik di sini, yaitu ternyata lisosom itu bisa berperan sebagai penhancur diri. Woww… Kok bisa? Yup... Lisosom mampu melakukan proses autofagi dan autolisis, di mana pada proses ini, lisosom berperan untuk mengeluarkan enzim yang mempu menghancurkan organel lain atau bahkan seluruh sel, jika memang sudah tidak berfungsi lagi dengan baik. Menarik bukan?

5. Badan Golgi
Badan golgi ini bentuknya seperti selaput-selaput tipis dan memang sebenarnya dia adalah kantung membran yang sangat pipih. Kalau kita lihat ilustrasi di bawah, bentuknya seperti tumbukan dari beberapa membran. Kedua persisian membran pipih (sisterne) memiliki bagian yang disebut dengan sisi cis dan juga sisi trans.

Sisi cis berfungsi sebagai penerima kantong (vesikula). Nah kantong dari mana? Yaitu kantong hasil transfer dari RE. Sedangkan sisi trans berfungsi mengirim vesikula transpor. Vesikula yang diterima dari RE tadi adalah sebuah wadah berisi protein yang telah disintesis RE. Apabila protein yang sudah diterima oleh badan golgi ini tidak dikeluarkan lagi keluar sel, maka akan disimpan di dalam sel sebagai lisosom baru. Fungsi dari badan golgi yaitu berperan dalam menyortir dan mengirim produk sel sebagai bahan sekresi. Organel ini paling banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya saja pada ginjal.

6. Sentriol
Sentriol merupakann organel silinder yang terdiri dari mikrotubulus, yaitu serat berbentuk tabung atau silinder. Organel ini biasanya ditemukan dalam sel eukariotik dan berfungsi dalam pembelahan sel, baik mitosis maupun meiosis. Di dalam sel, sentriol membantu dalam pembelahan sel dengan memfasilitasi pemisahan kromosom. Sederhananya, kromosom menggunakan sentriol sebagai jalan untuk bergerak ke arah tertentu selama proses pembelahan sel. Sentriol ditemukan di semua sel hewan dan hanya beberapa spesies sel tumbuhan saja.

7. Peroksisom
Peroksisom ukurannya hampir sama seperti lisosom. Organel ini banyak mengandung enzim oksidase dan juga enzim katalase. Peroksisom berfungsi untuk menyederhanakan sebuah rantai asam lemak yang panjang melalui reaksi betaosidasi. Namun, tidak hanya itu, peroksisom ini bisa juga berfungsi sebagai bahan bakar respirasi sel dan bisa juga sebagai penawar racun pada hati. Ada lagi... satu fungsi peroksisom yang bisa dibilang baik-tidak baik untuk tubuh kita, yaitu mereaksikan oksigen dengan hidrogen di dalam tubuh sehingga menghasilkan hidrogen proksida, zat yang sebenarnya sangat tidak dibutuhkan dan justru dapat meracuni tubuh kita.

Jadi itu tadi penjelasan tentang organel-organel pada sel hewan. Berikutnya kita akan bahas kelanjutannya, yaitu pada sel tumbuhan. Emm... secara keseluruhan bisa dibilang hampir sama, jadi kita akan bahas beberapa hal saja yang berbeda, yang pastinya belum kita jumpai pada sel hewan. Oke?