Sinotif Mematahkan Mitos Sulitnya Pelajaran Matematika

Sinotif Mematahkan Mitos Sulitnya Pelajaran Matematika

Dokumentasi bimbingan belajar Sinotif
Sinotif berkembang menjadi penyedia bimbel terbaik dan mematahkan mitos sulitnya belajar matematika

Semua ilmu pengetahuan tidak bisa lepas dari persoalan Matematika. Itu sebabnya dikatakan para ilmuwan, Matematika adalah induknya ilmu pengetahuan. 

 

"Mathematics is the queen of science and number theory is the queen of Mathematics", Carl Friedrich Gauss.

 

Ibarat seorang ibu, Matematika adalah pengayom ilmu lain, yang menyebarkan cinta di hati anak-anaknya. Matematika adalah ilmu luas yang terdapat dalam segala aspek kehidupan. Boleh dikatakan, kehidupan umat manusia tak bisa dilepaskan dari Matematika. 

Matematika adalah suatu perhitungan yang tidak akan terlepas dari permasalahan sehari-hari. Seorang pedagang, misalnya, harus menguasai Aritmetika (ilmu perhitungan) walaupun dalam tingkat yang sederhana agar dia bisa menghitung dengan cermat dan dapat mendapatkan keuntungan.

Seorang yang bekerja dalam bidang jasa harus memahami tentang hubungan kecepatan, jarak, dan waktu. Seorang pegawai, karyawan perusahaan harus memahami seluk beluk keuangan.

Namun, kenyataan justru seringkali tidak berjalan sejajar dengan kebutuhan. Meskipun kita mengakui bahwa Matematika itu sangat penting dan wajib dipelajari, dan sekalipun setiap ilmu pengetahuan berkembang dari dasar konsep keilmuan Matematika, justru Matematika-lah yang dianggap dianggap sebagai ilmu yang paling sulit dipelajari dan dikuasai. 

Hingga sudah menjadi rahasia umum di kalangan para siswa bahwa pelajaran Matematika adalah pelajaran yang paling menakutkan. Anak-anak, remaja, bahkan orang-orang dewasa enggan menyapa atau berkenalan dengan Matematika.

 

Mengapa siswa Tidak Suka Matematika?

Menurut survei yang dilakukan lembaga bimbingan belajar online (bimbel online) Sinotif, hampir sekitar 50% siswa merasa sulit dan tidak suka dengan Matematika. Dari 500 lebih siswa yang menjawab survei, 245 siswa menjawab Matematika adalah pelajaran yang paling sulit dan tidak mereka sukai.

Lalu menyusul secara berurutan yaitu Fisika dan juga Kimia, kemudian diikuti dengan pelajaran-pelajaran lainnya. Hasil survei ini menunjukkan, hampir setiap siswa merasa kesulitan dalam menguasai pelajaran eksakta.

Hasil survey mata pelajaran
Survei menunjukkan Matematika adalah pelajaran paling sulit

Ketidaksukaan siswa terhadap mata pelajaran eksakta, terutama Matematika bisa disebabkan oleh pola belajar mereka. Masih dalam survei yang sama, ketika menghadapi ulangan harian sekitar 42,9% siswa hanya belajar apa adanya, sekedar untuk mengamankan nilai. Itupun masih ditambah dengan 9,7% siswa yang menyatakan pasrah jika ada lebih dari satu ulangan dalam sehari. 


Cara belajar siswa saat menghadapi ulangan harian

Pola belajar seperti inilah yang pada akhirnya membuat siswa merasa Matematika adalah pelajaran yang sulit, sehingga lambat laun muncul rasa tidak suka dan akhirnya membentuk mitos sejak awal bahwa Matematika itu sulit.

Mitos bahwa Matematika itu sulit dibentuk oleh anggapan bahwa Matematika sebagai ilmu yang kering, abstrak, teoritis, penuh dengan lambang-lambang dan rumus-rumus yang sulit, juga membingungkan. Hal ini terkadang ditambah dengan pengalaman kurang menyenangkan ketika belajar Matematika di sekolah.

Pengalaman siswa ketika mendapat nilai ulangan yang jelek, cara mengajar guru yang kurang menginspirasi, serta informasi-informasi dari media yang mengatakan betapa sulitnya Matematika, serta trauma-trauma lainnya yang semua itu menjadikan seseorang malas untuk mempelajari Matematika. Akibatnya, sebagian besar kita sudah memandang Matematika secara tidak objektif  lagi.

 

Sinotif, Bimbel Online Khusus Pelajaran Eksakta

Kondisi inilah yang membuat para siswa kurang bisa mengembangkan kreativitas pemikiran mereka. Sementara kita tahu, matematika merupakan ilmu pengetahuan yang butuh kreativitas pemikiran. Sekalipun matematika itu ilmu pasti (eksakta), namun proses dalam mendapatkan hasilnya itu memiliki kemungkinan yang sangat luas. Satu hasil bisa didapatkan dengan berbagai macam cara, tergantung bagaimana kita mengolah rumus-rumus Matematikanya.

Mengingat matematika adalah ilmu yang wajib dipelajari di semua jenjang pendidikan, banyak orangtua yang kemudian mengirim putra-putri mereka mengambil les matematika. Tentunya dengan harapan agar putra-putri mereka tidak kesulitan dan semakin mudah dalam menguasai Matematika.

Namun, tidak semua tempat les matematika, dalam hal ini adalah bimbel atau guru les privat, bisa menerapkan metode pembelajaran yang disukai para siswa. Kalau tidak jeli memilih, anak-anak justru akan merasa bosan dan tertekan. 

Salah satu bimbel terbaik yang bisa dipilih orang tua untuk membantu les matematika anak adalah Sinotif Indonesia. Tidak seperti bimbel lain yang melayani les privat untuk semua mata pelajaran, Sinotif merupakan bimbel spesialis ilmu eksakta (Matematika, Fisika, dan Kimia).

Sinotif sudah berpengalaman melayani siswa sejak tahun 2000, dari berbagai sekolah unggulan di Jakarta dan sekitarnya. Dalam menjalankan metode pembelajaran, Sinotif mengedepankan empat pilar, yaitu:

Specialized, belajar dengan guru-guru yang ahli di bidangnya.

Systemized, belajar jadi mudah, menyenangkan dan efektif.

Personalized, fokus pada kebutuhan.

Limitless, layanan 24 jam non-stop melalui website e-learning seratusinstitute.com dan bisa menanyakan soal-soal sesulit apapun melalui aplikasi Tanya Jawab Soal.

 

Personalisasi Metode Belajar Sesuai Kebutuhan Siswa

Dari keempat pilar tersebut, yang paling menarik adalah fitur Personalized. Dari dokumentasi Sinotif di bawah ini kita bisa memahami mengapa pilar Personalized ini membuat Sinotif berbeda dengan bimbel lainnya dan menjadi salah satu bimbel terbaik. 

3 kesulitan yang menyebabkan anak membutuhkan les matematika
Personalisasi siswa oleh Sinotif membuat pengajar bisa memahami kondisi setiap siswa

Sebelum siswa mulai belajar di Sinotif, tim Education Consultant menggali kebutuhan siswa secara mendalam, baik melalui orangtua siswa maupun melalui siswa itu sendiri. Dengan begitu, Sinotif bisa menyiapkan metode belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa tersebut.

Seringkali, melalui langkah Personalized ini orangtua siswa meminta perlakuan khusus untuk anak mereka, sesuai dengan kepribadian maupun pola belajar di rumah.

Setelah mengetahui kondisi awal siswa, tim Education Consultant meneruskan laporan ini kepada masing-masing guru sehingga guru bisa lebih memperhatikan kebutuhan belajar siswa.

Dengan mengetahui kebutuhan serta potensi siswa, para guru di Sinotif akhirnya bisa tahu bagaimana kondisi siswa yang harus mereka bimbing.

Apakah memerlukan pendampingan dalam pemecahan soal, atau hanya sekedar memerlukan dukungan dan motivasi untuk belajar saja. Dalam setiap sesi pembelajaran, guru selalu menggali bagian mana yang belum dimengerti dan mengajar sesuai gaya belajar siswa.

 

Prinsip SUDIMA dalam Belajar Ilmu Eksakta

Pendampingan secara personal ini dilakukan Sinotif secara berkelanjutan. Setiap guru yang mengajar akan memberi laporan pada tim SPEC (Students & Parents Experience Counselor) yang kemudian diteruskan tim SPEC kepada orangtua. Dengan begitu, orang tua bisa mengetahui perkembangan anak mereka secara berkala.

Model pendampingan seperti ini akhirnya bisa menciptakan pola belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Sinotif menyebut model pembelajaran ini sebagai SUDIMA, Suka-Disiplin-Mampu.

Hakikatnya, sulit atau tidaknya sebuah ilmu berangkat dari rasa suka. Jika kita menyukai sesuatu, kita akan lebih mudah untuk mempelajarinya. Begitu pula dengan Matematika, jika sejak awal metode belajarnya sudah dikondisikan menyenangkan, sejak awal itu pula siswa bisa menerima afirmasi positif bahwa Matematika itu mudah.

Setelah menanamkan rasa Suka, guru di Sinotif akan mengajak siswa untuk lebih disiplin dalam belajar. Bagaimanapun juga, tanpa kedisiplinan pola belajar apa pun tidak akan bisa membuat kita memahami ilmu. Konsistensi adalah kunci dari kesuksesan. Dengan metode ini, dalam jangka waktu kedepan, siswa akan lebih mudah untuk menyukai dan mampu menguasai Matematika tanpa kesulitan.

Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, ditambah dengan tenaga pengajar profesional, Sinotif saat ini sudah berkembang menjadi penyedia layanan bimbingan belajar terbaik sekaligus les privat terbaik, khusus ilmu-ilmu eksakta. ~ Himam Miladi