Ini Dia! 5 Penyebab Nilai Ulangan Matematika Anak Jelek

Ini Dia! 5 Penyebab Nilai Ulangan Matematika Anak Jelek

GAMBAR 1
Ini dia, 5 penyebab nilai ulangan matematika anak jelek. (Sumber Gambar via Kompas.com)

Selama ini ada stigma bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan menyeramkan. Padahal jika dirunut, matematika merupakan ilmu yang akan dibawa sampai ke masa depan. Segala kebutuhan, banyak menggunakan ilmu matematika. Misalnya: berhitung, merancang sesuatu yang harus sesuai dengan perhitungan.

Bukan itu saja, lebih jauh ke masa depan, ketika anak sudah menghadapi kehidupan nyata dan dunia kerja, anak akan menemui berbagai tantangan. Ilmu matematika ini akan berguna dalam segala hal. Misalnya dalam menyusun suatu strategi, mereka harus menggunakan perhitungan yang tepat yang sesuai kebutuhan. 

Kesimpulannya bahwa, matematika itu merupakan mata pelajaran yang penting. Nah, jika sejak masa sekolah anak-anak sudah tidak menyukai matematika, bagaimana nanti jadinya?

Anak atau siswa di sekolah harus diberi pengertian bahwa matematika memang merupakan mata pelajaran yang susah, tetapi akan menjadi pelajaran yang menyenangkan jika anak sudah tahu cara belajar yang tepat. Jadi jangan mudah menyerah, karena matematika adalah pelajaran yang bisa dipelajari.

Banyak sandungan dan kesulitan-kesulitan yang akan ditemui dan harus dilalui serta ditaklukkan ketika belajar matematika. Yakin, bahwa mata pelajaran itu mudah jika sudah tahu caranya.

Nah, ada beberapa penyebab, kenapa sih anak tidak menyukai matematika yang mengakibatkan nilai mereka di sekolah menjadi jelek? Orang tua harus tahu dan memberikan solusi sejak dini. 


Apa saja Penyebab Nilai Ulangan Matematika Anak Jelek? 

Beberapa anak atau siswa di sekolah mengalami kesulitan dalam belajar matematika, yang disebabkan oleh banyak hal. Orang tua harus lebih peduli dan memberikan perhatian, mengapa nilainya menjadi jelek.  Ada 5 Penyebab Nilai Ulangan Matematika Anak Jelek:


1. Cara Belajar Siswa yang Hanya Menghafal Rumus

Kebanyakan siswa hanya menghafal rumus saat guru memberikan materi di sekolah. Padahal, kan, tidak seperti itu. Pelajaran matematika memiliki banyak rumus dalam menyelesaikan soal-soalnya. Bahkan, kadang satu soal bisa memakai beberapa rumus untuk bisa mengetahui jawabannya. 

Jika siswa menikmati dan suka dalam mengerjakan soal tanpa harus menghafal rumus, tetapi mengerjakan soal dengan logika, maka mereka akan menyukai pelajaran matematika karena mampu menyelesaikan soal itu. Mereka menemukan hal baru yang menyebabkan anak lebih menyukai matematika. 

Sedangkan siswa yang mengerjakan matematika hanya dengan rumus yang dihafalkan, ketika ia menemukan kesulitan akan mudah menyerah. Akibatnya nilai ulangannya menjadi jelek ketika menghadapi ujian di sekolah.


2. Tidak Mengerti Konsep

Siswa kebanyakan tidak mengerti konsep bahwa mempelajari matematika itu tidak semulus jalan tol. Ada tingkat kesulitan-kesulitan yang harus ditaklukkan yang mengakibatkan mereka sering menyerah dan diam. Jika sudah demikian, mereka tidak mampu mengerjakan soal-soal ketika menghadapi ujian dan mendapatkan nilai jelek. 


3. Jarang Mengerjakan Latihan Soal-soal

Kunci dalam mengerti pelajaran matematika adalah sering mengerjakan latihan soal-soal. Di dalam mengerjakan soal itu, pasti akan ditemui tingkat kesulitan. Apabila siswa sering mengerjakan soal-soal, ia akan terbiasa menghadapi kesulitan dan mencoba mencari jawaban yang benar. 

Banyaknya variasi soal juga merupakan tantangan tersendiri dalam mempelajari matematika. Dengan seringnya mengerjakan soal-soal matematika, siswa dapat mengerjakan soal dengan berbagai variasi soal yang diberikan guru di sekolah.

Bagaimana jika siswa jarang mengerjakan latihan soal? Mereka akan mengalami kesulitan dan akhirnya menyerah. Bahkan tidak mampu menyelesaikan soal pada saat ujian. Akibatnya nilai ulangannya menjadi jelek. 


4. Tidak Ada Perencanaan dan Target yang Jelas

Siswa terkadang tidak memiliki perencanaan dan target yang harus dikerjakan. Mereka bingung apa yang mau mereka pelajari saat ini, besok atau beberapa hari ke depan , mereka juga tidak memiliki target nilai yang bagus sehingga mudah menyerah saat mendapat kesulitan dalam mengerjakannya.

Mereka tidak tahu cara belajar ketika akan menghadapi ulangan matematika keesokan harinya di sekolah karena belum tahu perencanaan yang harus dilakukan dalam belajar matematika.


5. Tidak Mendapatkan Bimbingan Belajar yang Tepat

Pada saat siswa mendapatkan kesulitan dalam belajar matematika, anak akan bertanya pada orang lain. Biasanya mereka bertanya pada teman, orang tua, atau membuka internet. 

Ketika mereka bertanya pada teman, belum tentu menemukan jawaban yang benar. Malah bisa menjadi ruwet dan bertambah bingung karena sama-sama tidak tahu. 

Begitu juga ketika bertanya pada orang tua, meskipun jarang sekali mereka melakukan ini. Zaman yang sudah berbeda dan orang tua sudah lupa tentang materi pelajaran matematika di sekolah.

Jika bertanya di internet, memang sedikit membantu, tapi membutuhkan waktu dan proses yang lama, tidak langsung pada saat itu juga ketika dibutuhkan. Padahal siswa belajar membutuhkan waktu yang cepat, karena tuntutan dari sekolah.

Siswa tidak menemukan jawaban yang tepat dan jelas. Akibatnya mereka tidak mampu mengerjakan soal pada saat ujian karena mengalami kesulitan dalam mengerjakannya.

Dengan adanya 5 penyebab nilai ulangan matematika anak jelek,  kesulitan-kesulitan akan dialami siswa. Tugas orang tua untuk memberikan solusi yang baik untuk anaknya agar bisa mendapatkan nilai bagus ketika di sekolah dengan mengikutkan mereka pada lembaga bimbingan belajaran yang kompeten.

Setiap orang tua pasti ingin memberikan hal terbaik untuk anaknya demi masa depannya kelak. 

GAMBAR 2
Sumber ilustrasi via Sinotif

Sinotif adalah bimbel online yang bisa menjadi solusi bagi orang tua, yang bisa membantu mengatasi permasalahan siswa dalam belajar matematika. 

Sinotif memiliki tim Educational Consultant yang bisa memberi solusi menghadapi kesulitan dalam belajar eksakta.

GAMBAR 3
Sumber ilustrasi via Sinotif

Orang tua bisa klik konsultasi gratis di Sinotif.com. Selain itu tim dari Sinotif akan mengarahkan bagaimana yang harus dilakukan orang tua disesuaikan kebutuhan siswa dan apa permasalahan yang sedang dihadapi mereka. 

Tim Educational Consultant di Sinotif juga akan berusaha menggali permasalahan belajar anak dalam belajar eksakta termasuk matematika. Dengan tenaga pengajar yang berkompeten sesuai dengan bidangnya.

Jadi, tunggu apalagi, segera klik di Sinotif.com, orang tua bisa konsultasi gratis mengatasi permasalahan siswa dalam menghadapi kesulitan belajar matematika dengan solusi Sinotif Learning Method. ~ Wahyu Sapta