Tips Menghadapi Homesick dan Culture Shock Saat Kuliah di Luar Negeri

 Tips Menghadapi Homesick dan Culture Shock Saat Kuliah di Luar Negeri

Melanjutkan studi di luar negeri bisa menjadi pengalaman yang menarik sekaligus memperkaya wawasan. Tinggal di negara lain juga bisa memberikan kamu pengalaman hidup yang berbeda dan membuatmu merasakan “kehidupan” yang baru. 

Namun, sebagian mahasiswa yang kuliah di negeri mengalami culture shock dan homesick sebagai tantangan, terutama di masa-masa awal perpindahan. Sebenarnya, apa itu homesick dan culture sock, bagaimana keduanya memengaruhi kehidupan sehari-hari, serta cara mengatasinya, simak penjelasannya berikut ini. 

Culture Shock

Culture shock adalah pengalaman yang dapat dialami oleh seseorang ketika beradaptasi dengan lingkungan dan budaya yang baru. Mahasiswa Indonesia yang kuliah di negara lain mungkin saja mengalami hal ini. 

Berikut adalah beberapa contoh situasi sehari-hari yang mungkin dihadapi oleh seseorang yang mengalami culture shock di luar negeri:

  • Kesulitan berkomunikasi karena perbedaan bahasa atau kurang bisa mengikuti atau memahami aksen masyarakat lokal. 

  • Tidak akrab dengan jenis makanan lokal yang berbeda dari kebiasaan di negara asal. Misalnya, kurang terbiasa dengan bumbu atau jenis makanan yang umum di negara yang kamu tinggali. 

  • Tidak memahami norma-norma sosial lokal, seperti cara berbicara, berpakaian, atau berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, cara menyapa atau memberikan salam bisa berbeda di setiap negara. 

  • Kesulitan beradaptasi dengan sistem transportasi lokal, seperti aturan mengemudi atau penggunaan transportasi umum. 

  • Merasa kebingungan terhadap perilaku sehari-hari masyarakat setempat. Misalnya, cara antrian di tempat umum, cara berbelanja di pasar lokal, atau sistem pembayaran yang berbeda dari negara asal. 

  • Tidak terbiasa dengan iklim dan cuaca yang berbeda. Misalnya, cuaca yang lebih panas atau lebih dingin dari yang biasa dialami.

Mengatasi culture shock saat kuliah di negara lain memang memerlukan kemauan untuk beradaptasi yang tinggi. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mahasiswa mengatasi culture shock:

1. Lakukan Riset Sebelumnya

Sebelum berangkat atau pindah, cobalah lakukan riset tentang budaya, tradisi, dan norma-norma sosial di negara tujuan. Mengetahui lebih banyak tentang lingkungan baru dapat membantu mengurangi ketidakpastian.

2. Terbuka Terhadap Perbedaan

Jangan terlalu cepat menilai atau mengkritik perbedaan budaya. Cobalah untuk memahami dan menerima perbedaan tersebut sebagai bagian dari pengalaman belajar.

3. Berkenalan dengan Orang Lokal

Cobalah untuk membangun hubungan dengan orang-orang lokal. Ini dapat membantu mahasiswa merasa lebih terhubung dengan budaya setempat dan mendapatkan dukungan sosial.

4. Ikuti Kegiatan Sosial dan Budaya

Kamu bisa aktif mengikuti kegiatan sosial atau budaya yang diadakan di kampus atau di komunitas sekitar. Ini memberikan kesempatan untuk bertemu orang baru dan merasakan kehidupan sosial lokal.

5. Ajukan Pertanyaan dan Minta Bantuan

Jangan ragu untuk bertanya kepada sesama mahasiswa internasional, dosen, atau staf administrasi jika ada hal yang tidak dipahami. Mereka mungkin telah mengalami hal serupa dan dapat memberikan panduan yang berguna.

6. Tetap Hubungkan Diri dengan Rumah

Meskipun kamu sudah tinggal di luar negeri, tetaplah terhubung dengan keluarga dan teman-teman di negara asal untuk berbagi pengalaman dan meminta dukungan.

7. Menerima Perubahan Sebagai Bagian dari Proses

Pahamilah bahwa perasaan tidak nyaman dan perubahan adalah bagian dari proses adaptasi. Beri dirimu waktu untuk beradaptasi dan terus terbuka terhadap pengalaman baru.

 

Homesick 

Homesick sendiri adalah perasaan kangen yang mendalam terhadap rumah, keluarga, dan lingkungan asal, yang bisa dialami oleh mahasiswa yang belajar di luar negeri. 

Meski sangat ingin pulang ke rumah dalam waktu dekat, tentunya kamu juga punya tanggung jawab akademis untuk menyelesaikan perkuliahan sampai waktunya liburan tiba dan jika negara tujuan kuliahnya cukup jauh, masalah biaya juga tentunya harus dipertimbangkan. 

Beberapa mahasiswa bahkan mungkin mengalami gejala fisik seperti kelelahan, gangguan tidur, bahkan berdampak pada penurunan motivasi akademis.

Beberapa ciri-ciri homesick seperti:

  • Perasaan kangen yang mendalam terhadap orang-orang dan tempat di rumah.

  • Merasa sendirian dan terasing, terutama ketika belum memiliki lingkaran sosial yang kuat di tempat baru.

  • Penurunan energi dan motivasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk kewajiban akademis.

  • Kesulitan tidur atau mengalami gangguan tidur karena pikiran yang terus menerus memikirkan rumah.

  • Gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, atau   penurunan berat badan karena stres.

Jika kamu mengalami tanda-tanda homesick saat kuliah di luar negeri, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Yuk ikuti tips berikut ini: 

1. Berbicara dengan Orang Terdekat

Kamu bisa secara rutin berkomunikasi dengan orang-orang terdekat dari negara asal, termasuk orang-orang rumah. Hubungi mereka lewat chat, telepon, atau video call untuk sekadar ngobrol dan bertukar cerita. Terhubung dengan keluarga dan teman-teman, keluara di rumah, dan orang terdekat dapat memberikan dukungan emosional.

2. Bentuk Rutinitas Baru

Membentuk rutinitas harian atau mingguan di tempat baru dapat membantu menciptakan rasa stabilitas dan meminimalkan perasaan rindu. Jika sebelumnya kamu hanya fokus kuliah, cobalah kegiatan yang lain, misalnya olahraga, memasak, memulai hobi baru, dan aktivitas yang membuat kamu merasa senang. 

3. Jalin Pertemanan Baru

Aktif mencari teman dan bergabung dengan komunitas mahasiswa lokal atau internasional dapat membantu mengurangi perasaan kesepian dan memperluas lingkaran sosial. Dengan cara ini, kamu jadi tidak merasa kesepian dan bisa jadi pengalihan untuk kerinduan mendalam akan rumahmu. 

4. Cari Kenyamanan dari Hal-hal Kecil

Temukan atau bawa beberapa barang yang memberikan kenyamanan, seperti foto keluarga atau makanan khas dari rumah.

5. Eksplorasi Tempat Baru

Jadilah wisatawan di negara tujuan kuliahmu  dan coba eksplorasi keindahan dan budaya lokal. Mengalihkan perhatian dari rindu dengan mengeksplorasi tempat baru dapat memberikan pengalaman positif.

6. Buka Pikiran untuk Pengalaman Baru

Tetap terbuka terhadap pengalaman baru dan berusaha untuk memahami dan menghargai budaya setempat dapat membantu meredakan perasaan kangen rumah. 

7. Cari Dukungan 

Banyak perguruan tinggi menyediakan layanan dukungan mahasiswa internasional. Manfaatkan sumber daya ini untuk mendapatkan dukungan dan saran. Kamu juga bisa coba bicara dengan teman-teman mahasiswa yang mungkin mengalami hal yang sama dapat memberikan pemahaman dan dukungan tambahan.


Pada akhirnya mengatasi culture shock dan homesick memerlukan waktu dan kesabaran. Tidak masalah jika kamu merasa sedih, bingung, atau kelelahan karena pindah ke negara baru dengan segala hal yang terasa asing. Namun, jangan biarkan semua perasaan itu berlarut-larut dan segera dapatkan bantuan agar kamu bisa fokus pada pendidikanmu. Tetap semangat ya!

~Afril