Tips dan Trik untuk Anak yang Tetap Sekolah dan Belajar saat Berpuasa di Bulan Ramadan

Tips dan Trik untuk Anak yang Tetap Sekolah dan Belajar saat Berpuasa di Bulan Ramadan

Tips dan Trik untuk Anak yang Tetap Sekolah dan Belajar saat Berpuasa di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia. Di bulan penuh berkah ini, seluruh umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama lebih dari setengah hari. Di Indonesia sendiri, puasa biasanya dilakukan selama sekitar 14 jam.

Meskipun berpuasa, hampir seluruh kegiatan yang biasanya dilakukan sehari-hari tetap dilakukan. Termasuk sekolah dan belajar untuk para siswa yang menjalankan ibadah puasa. Menahan lapar dan haus seharusnya tidak bisa menjadi alasan untuk tidak bersekolah dan belajar.

Namun, tentu saja akan ada yang berbeda karena di bulan Ramadan ini, anak-anak tidak bisa makan dan minum untuk mengisi energi selama berada di sekolah dan bahkan saat belajar di rumah.

Untuk mengatasinya, berikut adalah tips dan trik yang bisa dilakukan oleh anak yang tetap bersekolah dan belajar penuh sambil berpuasa di bulan Ramadan yang penuh berkah ini.

1. Jangan Skip Sahur dan Makan Makanan Bergizi

Selain disunnahkan oleh agama untuk melakukan sahur saat berpuasa di bulan Ramadan, makan sahur juga sebenarnya menjadi hal yang penting dilakukan, loh. Sayangnya, masih banyak anak muda yang menyepelekan sahur karena malas bangun atau bahkan lebih sayang dengan waktu tidurnya.

Padahal, di saat sahur inilah anak-anak yang masih sekolah menyiapkan energi dan membekali dirinya dengan makanan yang bergizi. Jadi, kunci agar sahur bisa memberikan energi untuk berpuasa seharian adalah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi.

Sahur juga berperan penting untuk membantu anak tetap fokus dan berkonsentrasi belajar saat puasa. Untuk itu orang tua sebaiknya memberikan sayur-sayuran dan makanan tinggi protein kepada anak saat sahur. 

Lalu, jangan lupa minum air putih yang cukup agar terhindar dari dehidrasi yang juga bisa memecah konsentrasi di sekolah. Jika anak menyukai susu, maka orang tua juga bisa memberikan minuman ini saat sahur agar tubuh anak lebih berstamina untuk belajar dan beraktivitas lainnya.

2. Jangan Tidur Setelah Sahur

Saat perut sudah kenyang setelah sahur, tidak heran jika mata mulai kembali mengantuk. Namun, jangan biarkan anak kembali tidur setelah sahur, ya. Alasannya karena tidur setelah sahur justru bisa membuat anak merasa pusing saat bangun karena tubuh sebenarnya belum cukup mendapatkan waktu tidur.

Daripada tidur lagi, orang tua sebaiknya mengajak anak untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat setelah sahur sambil menunggu adzan Subuh. Misalnya dengan menonton televisi bersama, membaca, mengaji, atau bahkan berolahraga ringan.

3. Belajar Setelah Sahur atau Subuh

Selain melakukan aktivitas bersama keluarga, anak juga bisa menghabiskan waktunya untuk belajar setelah selesai makan sahur atau salat Subuh. Belajar di saat seperti ini sangat tepat karena pikiran yang masih terjaga.

Membiasakan anak untuk meluangkan waktu belajar setelah sahur justru akan jauh lebih efektif, dibandingkan dengan memintanya belajar di siang atau sore hari setelah pulang sekolah.

Setelah sahur atau salat Subuh, pikiran, tenaga, dan stamina tubuh anak masih terjaga. Apalagi jika dia sudah mendapatkan waktu tidur yang cukup di malam harinya, maka anak akan merasa lebih segar saat belajar di pagi hari.

Bonusnya, waktu belajar saat pagi hari yang sunyi juga bisa membantu anak untuk fokus saat belajar!

4. Batasi Kegiatan dan Aktivitas di Siang Hari

Meskipun anak tetap sekolah dan belajar seperti biasa, tetapi bukan berarti dia bisa melakukan berbagai aktivitas yang menguras tenaga seperti biasanya. Di bulan Ramadan, ajarkan anak untuk membatasi kegiatan dan aktivitasnya di siang hari, khususnya yang bisa membuatnya lapar, haus, dan kelelahan.

Untuk anak yang masih kecil atau usia SD, berikan ide-ide kegiatan yang bisa dilakukan bersama teman-temannya di sekolah yang tidak akan menguras tenaganya. Jika anak suka membaca buku, orang tua juga bisa membawakan buku favorit anak ke sekolah yang bisa dibacanya di jam istirahat.

5. Tidur Siang dan Beristirahat setelah Pulang Sekolah

Di bulan Ramadan, tidur siang dan waktu istirahat di siang hari menjadi sangat penting. Apalagi jika aktivitas anak di sekolah sudah cukup menguras tenaganya, maka anak wajib untuk tidur siang atau paling tidak beristirahat di siang hari sepulang sekolah.

Meski sebentar, tetapi tidur siang akan membantu untuk mengistirahatkan tubuh anak serta mengaktivasi kembali otaknya untuk mengolah dan mengkoneksikan informasi-informasi yang didapat saat sekolah tadi.

Namun, tentu saja tidur siang tidak boleh dilakukan secara berlebih, ya. Waktu yang disarankan untuk tidur siang adalah antara pukul 13.00 – 15.00. Jika sudah terlalu sore, sebaiknya anak tidak perlu tidur lagi.

6. Jangan Bergadang!

Saran ini khusus diberikan untuk anak yang sudah lebih besar, ya. Misalnya, anak yang sudah sekolah di bangku SMP atau SMA. Biasanya, orang tua sudah memberikan sedikit kelonggaran mengenai jam tidur kepada anak-anak di usia ini.

Namun, di bulan Ramadan, orang tua sebaiknya memastikan anak-anak untuk tidak begadang atau tidur terlalu malam. Apalagi jika besoknya masih harus sekolah. Maka, pastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup di malam hari agar dia bisa tetap bersemangat menjalani sekolah dan belajar keesokan harinya.

Kurang tidur dan mendapatkan istirahat cukup di malam hari sangat memengaruhi konsentrasi anak, khususnya saat berada di sekolah. Bukannya fokus belajar, bukan tidak mungkin anak malah lebih fokus untuk menahan kantuk di kelas.

Usahakan agar anak tetap mendapatkan waktu tidur selama 8 jam dalam semalam. Karena anak juga harus sahur untuk mengawali harinya, maka pastikan anak tidur lebih awal di malam hari.

Itulah tips dan trik untuk anak saat berpuasa agar tetap semangat sekolah dan belajar di bulan Ramadan. Terus berikan semangat kepada anak agar dia tetap menjalani ibadah puasanya dengan baik, ya.

~Febria