Tingkat Literasi Indonesia Masih Rendah Dibandingkan Negara Lain, Bahkan Kalah dari Vietnam. Apa Bahayanya pada Anak?
Apa yang kamu tahu tentang literasi? Selama ini, orang mengartikannya dengan kemampuan membaca. Bahkan, banyak yang membuat perpustakaan kecil dengan nama “pojok literasi” atau pojokan sebagai tempat membaca.
Padahal, literasi sebenarnya memiliki arti lebih luas dari membaca. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), literasi memiliki definisi empat poin, yaitu:
-
Kemampuan menulis dan membaca
-
Keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu
-
Kemampuan mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup
-
Penggunaan huruf untuk merepresentasikan bunyi atau kata.
Sementara Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, UNESCO, memiliki arti yang berbeda.
Definisi literasi menurut mereka adalah keterampilan mendasar yang memberdayakan individu dan masyarakat. Jadi, dengan memiliki literasi maka seseorang bisa meningkatkan akses terhadap informasi, kesempatan kerja dan mendorong inklusi sosial.
Tingkat Literasi di Indonesia Masih Rendah
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, baik di Asia Tenggara maupun di seluruh dunia, tingkat literasi di Indonesia masih rendah. Bahkan, bisa dibilang memprihatinkan.
Beberapa waktu lalu, sempat beredar di media sosial cerita guru SMP yang mengatakan bahwa muridnya ada yang masih sulit membaca, membaca dengan mengeja, dan malah ada yang sama sekali belum bisa membaca.
Bagaimana bisa? Inilah yang menjadi PR utama pemerintah Indonesia.
Menurut laporan Institut Statistik UNESCO (UIS) 2021, ada banyak faktor yang memengaruhi tingkat literasi suatu negara.
Mulai dari akses terhadap pendidikan, kualitas pendidikan, kondisi sosial ekonomi, hingga sikap budaya negara tersebut terhadap pendidikan.
Negara dengan tingkat literasi yang tinggi umumnya memiliki infrastruktur pendidikan yang kuat dan kebijakan yang mendorong literasi.
Namun, negara dengan tingkat literasi rendah, biasanya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas, dan kesenjangan gender.
Peringkat Indonesia di dunia dan Asia Tenggara
Berdasarkan data UIS, dari 208 negara di dunia Indonesia menempati posisi ke-100 dengan literasi mencapai 95,44%.
Negara kita masih kalah jika dibandingkan dengan negara-negara di Eropa Utara, seperti Finlandia dan Norwegia, yang menjadi negara dengan literasi tertinggi di dunia hingga 100%.
Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara di wilayah Afrika Sub-Sahara yang memiliki tingkat melek huruf terendah di dunia hingga bawah 50%, Indonesia tentu jauh lebih baik.
Dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia masih kalah dengan Filipina yang berada di di posisi ke-88 dengan 96,62%, Brunei di posisi 86 dengan 96,66%, dan Singapura di posisi 84 dan 96,77%.
Sementara menurut data yang dihimpun oleh Se Asia, di Asia Tenggara tingkat literasi Indonesia berada di peringkat ke-5 dengan persentase 96,53%.
Di peringkat pertama ada Brunei Darussalam dengan tingkat literasi tertinggi sebesar 99,7%, Di posisi kedua ada Vietnam dengan 98,63%. ketiga Singapura dengan 97,6%, dan keempat Filipina dengan tingkat literasi 97%.
Di bawah Indonesia secara berturut-turut ada Malaysia (95,71%), Laos (95,2%), Thailand (94,1%), Myanmar (89,07%), Kamboja (84,7%), dan Timor Leste (69,9%).
Provinsi dengan Tingkat Literasi Terendah dan Tertinggi
Berdasarkan data dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada 2023, berikut adalah daftar provinsi dengan tingkat literasi yang paling tinggi dengan skor tingkat kegemaran membaca (TGM).
-
DI Yogyakarta: 73,27 poin
-
Jawa Tengah: 71,31 poin
-
Jawa Barat: 70,47 poin
-
DKI Jakarta: 69,94 poin
-
Jawa Timur: 69,78 poin
-
Kalimantan Utara: 69,31 poin
-
Sumatera Barat: 68,46 poin
-
Kalimantan Timur: 68,46 poin
-
Sulawesi Selatan: 68,2 poin
-
Jambi: 68,1 poin
-
Sulawesi Tenggara: 68,02 poin
-
Nusa Tenggara Timur (NTT): 67,81 poin
-
Bali: 67,39 poin
-
Kalimantan Selatan: 67,14 poin
-
Sumatera Utara: 67,01 poin
-
Riau: 66,69 poin
-
Aceh: 66,64 poin
-
Lampung: 66,38 poin
-
Banten: 66,23 poin
-
Bangka Belitung: 66,17 poin
-
Kalimantan Tengah: 65,95 poin
-
Maluku Utara: 65,9 poin
-
Kepulauan Riau: 65,8 poin
-
Nusa Tenggara Barat (NTB): 65,58 poin
-
Kalimantan Barat: 65,19 poin
-
Sulawesi Barat: 64,86 poin
-
Gorontalo: 64,59 poin
-
Bengkulu: 64,54 poin
-
Sulawesi Utara: 64,41 poin
-
Sumatera Selatan: 64,15 poin
-
Maluku: 62,88 poin
-
Papua Barat: 62,8 poin
-
Sulawesi Tengah: 61,28 poin
-
Papua: 60,58 poin
Bahaya Tingkat Anak Memiliki Tingkat Literasi Rendah
Berikut adalah beberapa bahaya yang akan terjadi jika anak memiliki tingkat literasi yang , rendah, menurut Blog Lexia Learning.
-
Anak-anak yang tertinggal jauh saat mulai belajar baca dan tulis, lebih mungkin untuk tetap tertinggal dalam hal kemampuan literasi. Ini terutama terjadi pada anak-anak berpenghasilan rendah.
-
90% dari siswa yang mengalami kesulitan membaca di kelas 1 SD akan terus mengalami kesulitan hingga besar. Ini mematahkan anggapan lama bahwa siswa yang mengalami kesulitan membaca hanyalah “anak yang terlambat” dan akan bisa membaca pada waktunya sendiri.
-
Anak-anak yang tidak dapat membaca dengan baik di kelas 3 SD menghadapi risiko lebih tinggi untuk putus sekolah.
-
Menurut American Public Health Association, kehamilan remaja jauh lebih umum terjadi pada anak perempuan dengan tingkat membaca yang rendah.
Jadi, jangan meremehkan tingkat literasi sejak dini, ya. Jika sejak kecil kemampuan membaca dan menulis sudah tidak baik, bukan tidak mungkin ini akan terus terjadi hingga besar dan dewasa nanti.
Sumber:
https://www.lexialearning.com/blog/10-costs-and-consequences-literacy-crisis
~Febria