Para Orang Tua, Ini Cara Menjadi Support System yang Baik untuk Anak yang Sudah SMA!
Support system atau sistem pendukung memiliki peran penting dalam kesehatan mental dan fisik anak saat mereka tumbuh. Penting untuk memastikan bahwa anak menerima dukungan yang cukup, terutama dari orang tua.
Apa yang Dimaksud dengan Support System?
Ini adalah jaringan orang-orang yang memberikan dukungan praktis atau emosional kepada seseorang. Sistem pendukung datang dalam berbagai bentuk, tetapi semuanya dibangun karena cinta dan perhatian.
Khususnya pada anak-anak, mereka membutuhkan orang yang dapat dipercaya dan diandalkan sepanjang hidup melalui support system. Selain orang tua, ini orang-orang yang dapat menjadi pendukung sistem anak:
-
Guru, pelatih, teman keluarga, rekan kerja, tetangga, pengasuh anak, dan pengasuh
-
Orang dewasa manapun yang memiliki kepedulian dan perhatian yang berlimpah untuk anak
-
Individu yang mendorong komunikasi yang terbuka dan jujur
Mengapa Support System Sangat Penting?
Anak bisa mendapat manfaat dari support system dalam banyak hal. Selain mendukung perkembangan secara keseluruhan, sistem pendukung yang kuat terbukti meningkatkan kesehatan serta mengurangi stres dan kecemasan.
Manfaat lain yang dapat diterima anak jika memiliki support system yang kuat adalah:
-
Memberikan koneksi karena support system menawarkan akses mudah ke koneksi sosial kapan saja.
-
Anak-anak yang memiliki banyak pemimpin dalam hidupnya akan merasa terinspirasi dan didukung. Memiliki lingkungan yang mendorong perilaku positif dapat bermanfaat bagi anak seumur hidupnya.
-
Ketika anak mengalami situasi yang sulit, support system menawarkan anak kesempatan untuk istirahat. Misalnya dengan berjalan-jalan, mencoba restoran baru, atau menonton film, sebagai pengalih perhatian yang sehat.
-
Saat anak yakin dengan dukungan yang diterima, dia lebih mungkin bertahan dalam situasi yang lebih sulit.
-
Memiliki lingkaran orang-orang yang mendukung serta memungkinkan komunikasi yang terbuka dan jujur akan mendorong anak memupuk kepercayaan.
Cara Orang Tua Menjadi Support System bagi Anak SMA
1. Bicarakan tentang Harapan
Melakukan percakapan yang terbuka dan jelas tentang ekspektasi sangat penting untuk anak, khususnya saat dia menginjak bangku SMA.
Ini akan membantunya memahami apa yang diharapkan dari dirinya secara akademis, perilaku, dan sosial, serta memberikan arah dan tujuan.
Selain itu, diskusi terbuka tentang harapan ini mendorong komunikasi yang berkelanjutan antara orang tua dan anak sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang perspektif dan kebutuhan masing-masing.
Ini beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua.
-
Libatkan anak dalam menentukan tujuan akademis dan pribadinya, seperti rencana kuliah atau minat karir.
-
Bicarakan tentang pentingnya mengatur waktu secara efektif antara menyeimbangkan tugas sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan kehidupan sosial.
-
Diskusikan tantangan yang mungkin dihadapi dan cara mengatasinya, lalu doronglah anak untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan ketahanan.
-
Tinjau kemajuan anak yang akan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dan memberikan dukungan yang berkelanjutan.
2. Dorong Kebiasaan Sehat Anak
Ini sangat penting untuk kesehatan dan kesuksesan akademis anak secara keseluruhan. Nutrisi yang baik, olahraga teratur, tidur cukup, dan praktik kebersihan yang efektif, memiliki peran penting dalam kesehatan fisik dan mental anak.
Tak hanya itu, kebiasaan sehat berkontribusi pada stabilitas emosi serta mengurangi stres dan kecemasan. Olahraga, misalnya, melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati.
Lalu, mengajarkan kebiasaan sehat kepada anak sejak dini membantunya mengembangkan keterampilan dan rutinitas yang dapat dibawa hingga dewasa.
Ini beberapa cara untuk mendorong kebiasaan sehat pada anak SMA.
-
Dorong anak untuk memiliki pola makan yang seimbang dengan banyak makan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
-
Ajarkan tentang pentingnya tetap terhidrasi dan menghindari makanan cepat saji yang berlebihan.
-
Dukung anak terlibat dalam olahraga atau aktivitas fisik lain yang disukai, setidaknya 60 menit setiap hari.
-
Tekankan pentingnya tidur selama 8 – 10 jam per malam, jadi hindari belajar larut malam atau bermain gadget.
-
Ajarkan teknik manajemen stres seperti mindfulness, meditasi, dan latihan pernapasan dalam.
-
Dorong anak untuk beristirahat dan menemukan cara yang sehat untuk bersantai.
-
Tekankan pentingnya kebersihan diri, termasuk mencuci tangan secara teratur, perawatan gigi, dan perawatan kulit.
3. Tumbuhkan Kesiapan Emosional
Ini mencakup kemampuan anak untuk mengelola emosi, beradaptasi dengan situasi baru, serta berinteraksi secara positif dengan teman sebaya dan guru.
Anak jadi lebih siap secara emosional untuk menghadapi pasang surutnya kehidupan, bangkit kembali dari kemunduran, dan beradaptasi dengan tantangan baru dengan lebih mudah.
Jadi, anak akan memiliki harga diri yang lebih baik dan pandangan yang lebih positif terhadap kehidupan.
Berikut adalah beberapa cara menumbuhkan kesiapan emosional anak.
-
Pertahankan komunikasi yang terbuka dan doronglah anak untuk berbagi pikiran dan perasaannya. Dengarkan anak tanpa menghakimi dan tawarkan dukungan.
-
Dukung anak remaja untuk bertanggung jawab atas kesehatan emosionalnya sendiri. Ajarkan untuk mencari bantuan bila diperlukan, baik dari konselor, guru, atau orang dewasa terpercaya.
-
Bicarakan tentang tekanan sosial dan pentingnya untuk tetap menjadi diri sendiri.
-
Diskusikan hubungan yang sehat dan dampak tekanan teman sebaya terhadap kesehatan emosionalnya.
4. Ajarkan Sikap Positif
Ini sangat penting untuk kesuksesan dan kesejahteraan anak. Pola pikir yang positif tidak hanya meningkatkan prestasi akademis, tetapi juga menumbuhkan ketahanan, keterampilan sosial, dan kebahagiaan secara keseluruhan.
Selain itu, ini juga bisa menumbuhkan kepercayaan diri dan keyakinan akan kemampuan diri sendiri pada anak sehingga dia lebih bersedia untuk menghadapi tantangan baru dan keluar dari zona nyaman mereka.
Menumbuhkan sikap positif juga berkontribusi pada kesejahteraan emosional sehingga mampu mengurangi stres dan kecemasan. Ini justru akan menumbuhkan rasa optimisme dan kepuasan terhadap kehidupan.
Beberapa cara untuk mengajarkan sikap positif pada anak adalah sebagai berikut.
-
Bersabar dan bersikap konsisten karena memupuk sikap positif memerlukan waktu.
-
Tetapkan ritual atau rutinitas harian yang mempromosikan kepositifan, seperti berbagi momen penting pada hari itu atau memulai hari dengan afirmasi.
-
Kenali dan rayakan kemajuan dan pertumbuhan anak, sekecil apa pun. Ini akan memperkuat nilai peningkatan berkelanjutan dan pengembangan pribadi pada anak.
Itulah beberapa support system yang bisa dilakukan orang tua pada anaknya yang sudah SMA. Meski tidak mudah, tetapi menjadi pendukung utama bagi anak, bisa memberikan manfaat besar bagi hidupnya.
Sumber:
~Febria