Orang Tua Harus Tahu, Ini 10 Tanda Kalau Anak Seorang Introvert

Orang Tua Harus Tahu, Ini 10 Tanda Kalau Anak Seorang Introvert

Coba perhatikan, apakah anak lebih suka bersosialisasi di rumah daripada di dunia luar? Apakah dia lebih suka berinteraksi dengan keluarga dan teman dekat daripada yang lain? jika iya, berarti mungkin anak terlahir sebagai seorang introvert.

Menurut Emily Mudd, seorang psikolog anak di Cleveland Clinic Children's Center for Pediatric Behavioral Health, menjadi seorang introvert sama sekali bukan masalah. Ini adalah sifat yang diturunkan secara genetik dan tidak ada yang perlu diubah atau sampai membuat anak merasa malu.

“Introvert adalah seseorang yang menemukan bahwa waktu istirahat, relaksasi dan pemulihan lebih maksimal saat ada lebih sedikit orang di sekitarnya dan bahkan sendirian," jelas dokter anak Dr. Arthur Lavin.

Lalu, apa saja tanda-tanda kalau anak adalah seorang introvert? Berikut beberapa yang bisa disadari oleh para orang tua.

1. Ingin Tahu, Tetapi Bertindak dengan Hati-Hati

Introvert adalah seorang pengamat alami. Jika anak suka mengajukan pertanyaan mendalam dan selalu ingin belajar lebih banyak tentang dunia, tetapi terlalu berhati-hati, kemungkinan dia adalah introvert.

2. Lebih Suka Menyendiri dan Lingkungan yang Tenang

Anak introvert cenderung menikmati menghabiskan waktu sendirian karena menemukan bahwa kesendirian dan lingkungan yang tenang menjadi sumber energi baginya. Anak introvert lebih tertarik pada kegiatan soliter seperti membaca, menggambar, atau bermain dengan mainan sendiri.

3. Merasa Cemas di Sekitar Orang atau Tempat Baru

Anak introvert menyukai rutinitas dan kenyamanan karena mengetahui apa yang terjadi selanjutnya. Itulah sebabnya dia akan menjadi cemas atau frustrasi ketika menghadapi situasi asing. Anak introvert juga lebih dekat dengan pengasuhnya sampai merasa aman mengeksplorasi atau bersosialisasi. 

4. Terlibat dalam Pemikiran dan Refleksi Mendalam

Tanda lain anak introvert adalah kecenderungannya untuk terlibat dalam pemikiran dan refleksi yang mendalam. Dia mungkin menghabiskan berjam-jam merenungkan pertanyaan atau konsep yang menggelitik dirinya. Sikapnya ini sering kali menghasilkan keterampilan pemecahan masalah yang kreatif dan ide-ide inovatif.

5. Memikirkannya Terlebih Dahulu Sebelum Memberikan Respon

Karena anak introvert biasanya pemikir yang mendalam, dia mungkin sering berhenti ketika berbicara karena ingin memilih kata-kata yang tepat untuk mengekspresikan ide atau menanggapi pertanyaan. Dia juga memiliki kesadaran diri yang tinggi sehingga orang yang berbicara dengannya harus bersabar untuk menunggu dan mendengar pemikirannya.

6. Jeli dan Berorientasi pada Detail

Karena sangat jeli dan berorientasi pada detail, anak introvert cenderung memperhatikan hal-hal yang mungkin diabaikan orang lain, seperti perubahan kecil di lingkungannya atau isyarat halus dalam perilaku orang lain. Kemampuan ini dapat membuatnya menjadi pendengar yang sangat baik dan pembelajar yang tajam.

7. Merasa Lelah atau Jadi Cranky setelah Bersosialisasi 

Jika anak introvert mendapatkan energi saat sendirian, dia juga bisa kehilangan saat berada di tengah orang banyak. Jadi, jangan heran jika anak introvert merasa mudah tersinggung, merasa sangat lelah, atau kewalahan setelah bersosialisasi, khususnya dengan orang banyak.

Namun, bukan berarti dia tidak menikmati menghabiskan waktu bersama teman-temannya, Anak introvert umumnya tetap memiliki keterampilan sosial yang hebat, hanya saja dia perlu waktu untuk melakukan menyendiri sesudahnya. 

8. Sensitif terhadap Rangsangan

Karakteristik lain dari anak introvert adalah mungkin lebih sensitif terhadap rangsangan daripada anak ekstrovert. Ini berarti bahwa dia bisa merasa lebih tidak nyaman oleh suara keras, lampu terang, atau kerumunan besar. Itulah sebabnya anak introvert memilih preferensi lingkungan yang lebih tenang.

9. Lebih Ekspresif di Lingkungan yang Nyaman dan Akrab

Ketika anak introvert merasa aman, nyaman, dan berada di tempat-tempat yang akrab dengannya, dia bisa bersikap lebih bebas sama seperti anak yang ekstrovert. Itulah sebabnya anak introvert bisa bertindak konyol ketika berada di rumah dibandingkan dengan tempat lain.

10. Senang Bekerja Sendirian

Anak introvert biasanya lebih suka bekerja secara mandiri daripada berkelompok. Dia merasa bisa dapat berkonsentrasi lebih baik dan menghasilkan pekerjaan yang berkualitas lebih tinggi ketika memiliki ruang dan otonomi untuk fokus mengerjakan tugas. Ini adalah karakteristik umum yang dimiliki banyak anak introvert.

 

Bagaimana Cara Orang Tua Membesarkan Anak Introvert?

Penting bagi orang tua dan orang lain yang ikut mengasuh anak untuk memahami keunggulan alami anak yang introvert. 

Penelitian menunjukkan bahwa hampir 75% populasi adalah ekstrovert. Jadi, anak tetap bisa berteman, ekspresif, dan dapat dengan mudah mengelola situasi baru jika diasuh dengan benar.

Orang tua dan pengasuh anak dapat membantu anak introvert dengan memberikan perlakuan sebagai berikut: 

  • Memastikan anak memiliki ruang pribadi untuk waktu sendirian

  • Memberi anak waktu untuk mengisi ulang baterainya setelah bersosialisasi

  • Membantu anak mengenali kapan perlu istirahat 

  • Merayakan rasa ingin tahu, introspeksi, dan kepekaan anak 

  • Dengan lembut mendorong anak untuk mengeksplorasi di luar zona nyaman ketika dia merasa lebih percaya diri

Hal terakhir yang perlu diingat adalah bahwa anak yang introvert mungkin tidak menikmati berinteraksi dalam kelompok besar sehingga buatlah rencana ulang tahun, liburan, atau acara sosial lainnya lebih privat.

Dengan demikian, orang tua dapat membantu anak introvert yang pendiam dan reflektif ini tumbuh menjadi orang dewasa yang percaya diri dan tetap bisa memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat.

~Febria