Menghadapi Kurikulum Merdeka Belajar, Siapkah Kita?

Menghadapi Kurikulum Merdeka Belajar, Siapkah Kita?


Kurikulum Merdeka Belajar bertujuan agar siswa dapat mendalami minat dan bakatnya secara mandiri. (Instagram @ditjen.gtk.kemdikbud)

Belum lama ini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi (Mendikburistek) Nadiem Makarim membuat terobosan dengan meluncurkan kurikulum baru bernama Kurikulum Merdeka.

Dalam penjelasan Menteri Nadiem Makarim, Merdeka Belajar merupakan konsep yang dibuat agar siswa dapat mendalami minat dan bakatnya secara mandiri.

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Dalam proses pembelajaran, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

 

Dalam pelaksanaannya, Kurikulum Merdeka yang terbuka untuk digunakan seluruh satuan pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, pendidikan khusus, dan kesetaraan ini dilaksanakan secara bertahap. Mendikbud Ristek memberikan keleluasaan bagi setiap sekolah untuk memilih opsi kurikulum yang disesuaikan dengan kesiapan masing-masing sekolah.

 

Bagi satuan pendidikan yang memilih menggunakan Kurikulum Merdeka, ada tiga pilihan kategori implementasi.

Ada Kategori Mandiri Belajar. Bahwa, satuan pendidikan menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, dengan tetap menggunakan Kurikulum 2013 yang disederhanakan/Kurikulum Darurat. 

Lalu, Kategori Mandiri Berubah. Satuan pendidikan mulai tahun ajaran 2022/23 akan menerapkan Kurikulum Merdeka, menggunakan perangkat ajar yang sesuai dengan jenjang satuan pendidikan.

Kemudian, Kategori Mandiri Berbagi. Bahwa, satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan melakukan pengembangan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini, kelas I, kelas IV, kelas VII, atau kelas X mulai tahun ajaran 2022/23.


Belum Semua Sekolah Bisa Menerapkan Merdeka Belajar

Sebenarnya, apa keunggulan dari Kurikulum Merdeka Belajar ini? Menurut penjelasan Mendikbud Ristek yang dirangkum dari sejumlah referensi, setidaknya ada tiga keunggulan yang ditawarkan oleh Kurikulum Merdeka. 

Pertama, lebih mendalam. Sebab, guru akan lebih fokus pada materi esensial dalam mengembangkan kompetensi siswa. 

Kedua, lebih merdeka. Seiring penghapusan program peminatan di SMA yaitu IPA dan IPS, guru kini lebih bebas dalam mengembangkan kurikulum. 

Ketiga, membuat aktivitas pembelajaran lebih menarik dan interaktif. 

Dengan keunggulan tersebut, melalui Kurikulum Merdeka, pemerintah telah merancang standar khusus agar siswa-siswi di Indonesia semakin terlatih kemampuan kognitifnya, soft skill-nya, dan semakin mampu menyelesaikan masalah dengan baik.

Sebagai bangsa yang tengah menghadapi tantangan dalam dunia pendidikan dan berupaya move on dari dampak pandemi Covid-19, kita perlu menyambut baik terobosan Menteri Nadiem ini untuk menjadikan anak bangsa yang unggul sesuai pengembangan bakatnya.

Namun, perlu diingat, meski punya tujuan mulia, belum semua sekolah bisa langsung adaptif menerapkan kurikulum baru ini. 

Sebab, sebagian sekolah butuh waktu untuk melakukan penyesuaian. Ini karena kesiapan sumber daya sekolah di setiap provinsi memang berbeda-beda. Mulai dari infrastruktur, fasilitas, hingga jumlah guru.

Pertanyaannya begini. Bagaimana siswa dapat merdeka mengembangkan potensinya bila tidak ada sarana penunjang? Bagaimana pembelajaran bisa berlangsung menarik dan interaktif bila jumlah guru di sebuah sekolah masih minim?

Itu memang menjadi tantangan bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Mulai dari pemerintah dalam hal ini kementerian hingga dinas pendidikan, pihak sekolah, orang tua, dan siswa.

Sekolah-sekolah yang selama ini sudah terbiasa menerapkan Kurikulum Merdeka, tentu tidak mengalami kesulitan. Mereka tinggal go ahead. Jalan terus. Namun, bagaimana dengan sekolah yang baru mengenal dan belajar mengaplikasikannya?


Sinotif Punya Semangat yang Sama dengan Merdeka Belajar

Bukan tidak mungkin, di luar sana, masih ada guru, orang tua, dan tentu saja anak didik yang mengalami kekagetan dan kebingungan dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka ini.

Nah, untuk mengatasi kebingungan tersebut, para orang tua dan anak didik membutuhkan partner yang mengerti konsep dari kurikulum Merdeka Belajar serta memahami harapan mereka. 



Bimbel Online Terbaik, Sinotif, punya semangat yang sama dengan Kurikulum Merdeka Belajar.

Dalam hal ini, Sinotif yang merupakan bimbingan belajar (bimbel) online terbaik spesialis eksakta, bisa menjadi partner ideal yang membantu para orang tua dan anak didik, beradaptasi, memahami, dan pada akhirnya memanen manfaat dari kurikulum Merdeka Belajar ini. 

Kita tahu, di kurikulum Merdeka Belajar ini, anak-anak bisa memilih pelajaran yang sesuai dengan minat mereka. Tidak ada lagi penjurusan IPA atau IPS seperti dulu, tetapi kini berdasarkan passion mereka. 

Anak didik bisa memilih secara mix pelajaran yang memang mereka suka. Semisal bila ada anak didik fokus pada mata pelajaran Fisika, Matematika, lalu Geografi. Maka di Sinotif, mereka akan bisa mendalami minatnya di bidang eksakta. Dalam hal ini Fisika dan Matematika sesuai pilihannya. 

Sebagai bimbel online terbaik, Sinotif yang berpengalaman secara khusus bergerak di bidang matematika, fisika, dan kimia, memiliki tujuan agar anak-anak tidak ketinggalan dalam menguasai ilmu eksakta.

Selama lebih dari dua dekade alias sudah 20 tahun, Sinotif terus berkembang dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa-siswi mulai tingkat sekolah dasar hingga menengah atas.

Bahkan, bila ada ujaran umum perihal "ganti menteri ganti kurikulum", Sinotif terbukti telah mampu adaptif dan termasuk tetap survive melewati tantangan pandemi Covid-19 yang berdampak pada perubahan belajar menjadi kurikulum darurat.

Malah, kurikulum Merdeka Belajar ini bisa dibilang menjadi kabar baik bagi Sinotif. Sebab, semangat Merdeka Belajar ini sesuai dengan semangat yang sudah diterapkan Sinotif selama bertahun-tahun.

Sinotif terbiasa dan sangat berpengalaman melayani siswa sesuai kebutuhan pelajaran yang ingin mereka pelajari. 



Sinotif membuat pengajaran online bernama "Sinotif Learning Method" demi lebih memahami siswa dan orang tua.

Ketika di luar sana, orang masih bingung dan belajar menyesuaikan dengan kurikulum Merdeka Belajar, Sinotif sudah sangat siap untuk men-support dan mengakomodasi kebutuhan setiap anak didik. Sinotif bisa menjadi solusi bagi para orang tua yang berharap agar putra-putrinya tidak kesulitan dalam menjalani kurikulum Merdeka Belajar ini. 

Tidak hanya berpengalaman, Sinotif juga telah membuat terobosan pengajaran online bernama "Sinotif Learning Method" demi lebih memahami siswa dan orang tua.

Dengan metode ini, siswa dibimbing oleh guru spesialis eksakta melalui layanan belajar online yang modern, live, dan interaktif. Bagi mereka, itu akan menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan.

Siswa juga mendapatkan layanan personal sesuai kebutuhan dan target belajar yang diinginkan. Bahkan, ada layanan limitless 24 jam nonstop dengan aplikasi Tanya Jawab Soal kapanpun di manapun.

Siswa juga bisa belajar di manapun tanpa harus datang ke cabang Sinotif sehingga belajar jadi lebih hemat waktu dan hemat biaya. 

Sementara khusus bagi para orang tua, mereka akan mendapatkan report (laporan) belajar putra-putrinya saat selesai sesi belajar. 

Pendek kata, Sinotif yang selama bertahun-tahun mengenalkan sistem pembelajaran online yang efektif, interaktif, dan solutif bagi anak-anak, memiliki semangat dan tujuan yang sama dengan yang ingin dicapai Kurikulum Merdeka Belajar. ~ Hadi Santoso