Mengenal YONO, Tren Gaya Hidup Sederhana yang Dilirik Gen Z di 2025

Di tengah meningkatnya gaya hidup konsumtif, muncul sebuah tren yang semakin dilirik oleh Gen Z di tahun 2025 yaitu YONO atau "You Only Need One."
Tren ini mengusung konsep hidup sederhana, mengutamakan kebutuhan, dan mengurangi pemborosan. Lantas, bagaimana mengaplikasikan tren YONO ke dalam kehidupan sehari-hari untuk para pelajar? Yuk simak terus penjelasannya berikut ini.
Mengapa YONO Menarik bagi Gen Z?
YONO, singkatan dari You Only Need One, adalah filosofi yang mengajak orang untuk fokus pada kebutuhan yang benar-benar penting dan mengurangi kecenderungan untuk membeli barang atau layanan yang hanya bersifat sekunder atau konsumtif.
Tren ini juga menjadi seolah menjadi lawan dari YOLO atau You Only Live Once, yang sering jadi pembenaran untuk perilaku konsumtif.
Filosofi YONO ini mengajak kita untuk bertanya pada diri sendiri, apakah kita benar-benar membutuhkan sesuatu, atau hanya terbawa arus tren yang terus berkembang di media sosial dan iklan.
Bagi Gen Z, yang dikenal sangat peka terhadap isu lingkungan dan sosial, YONO bukan hanya sekadar tren, tetapi juga gerakan untuk mengurangi dampak negatif dari konsumsi berlebihan.
Pada tahun 2025, Gen Z semakin menyadari bahwa dunia digital sering kali memicu dorongan untuk konsumtif. Melalui media sosial, mereka sering terpapar dengan iklan dan tren yang menggoda untuk membeli barang atau layanan yang tidak mereka butuhkan. Akibatnya, banyak orang merasa tertekan untuk terus mengikuti tren dan membeli barang-barang baru tanpa mempertimbangkan apakah itu benar-benar penting.
Dengan mengadopsi prinsip ini, pelajar bisa hidup dengan lebih mindfull, mengurangi pemborosan, dan mengatur keuangan dengan lebih bijak.
YONO mengajarkan kita bahwa untuk hidup bahagia, kita tidak perlu memiliki banyak barang atau mengikuti setiap tren. Cukup dengan memiliki satu hal yang benar-benar berarti dan memberi dampak positif dalam hidup kita, sudah cukup untuk menciptakan kehidupan yang lebih bermakna.
Tips Mengaplikasikan Prinsip YONO untuk Pelajar
Bagi pelajar, gaya hidup konsumtif sering kali menjadi tantangan tersendiri. Di tengah tekanan untuk selalu mengikuti tren terbaru dan membeli barang yang dipromosikan di media sosial, pelajar bisa sangat mudah tergoda untuk mengeluarkan uang tanpa memikirkan kebutuhan sebenarnya.
Inilah mengapa YONO bisa menjadi solusi yang sangat relevan. Berikut adalah beberapa cara bagaimana YONO dapat membantu pelajar mengatur gaya hidup agar lebih bijak dan tidak konsumtif:
1. Fokus pada Kebutuhan Utama
Prinsip pertama dari YONO adalah untuk mengutamakan kebutuhan utama dan mengurangi pembelian barang-barang yang kurang penting. Sebagai pelajar, fokuslah pada kebutuhan yang benar-benar menunjang proses belajar, seperti buku pelajaran, alat tulis, atau perangkat teknologi yang mendukung aktivitas belajar.
Untuk barang-barang terkait fashion dan aksesoris, pilihlah yang memang sesuai aktivitas, mengutamakan kualitas dan kenyamanan, serta bisa dipakai dalam jangka waktu lama.
Hindari membeli barang-barang yang tidak perlu, seperti pakaian branded yang dalam 1-2 bulan sudah jadi tren lagi.
2. Menggunakan Barang yang Dimiliki dengan Bijak
YONO mengajarkan untuk lebih bijak dalam menggunakan barang yang sudah dimiliki. Sebagai pelajar, kita mungkin memiliki banyak barang yang sebenarnya masih bisa digunakan dengan baik, seperti pakaian, buku, atau alat-alat belajar.
Daripada membeli yang baru, coba gunakan dan manfaatkan barang-barang yang ada sebaik mungkin. Misalnya, jika membeli pakaian baru, pilihlah item yang bisa dipadupadankan dengan yang sudah ada di lemari untuk menciptakan tampilan baru tanpa harus membeli yang baru.
3. Berkreasi dengan Barang Bekas
Salah satu cara untuk mengurangi konsumsi adalah dengan membeli barang bekas yang masih berkualitas. Misalnya, membeli buku, pakaian, sepatu, bahkan gadget.
Ini adalah cara yang sangat efektif untuk menghemat uang dan mengurangi pemborosan. Selain itu, membeli barang bekas juga mendukung prinsip keberlanjutan yang ramah lingkungan, karena mengurangi jumlah sampah dan permintaan untuk produksi barang baru.
4. Bijak dalam Penggunaan Teknologi dan Aplikasi
Saat ini, ada banyak aplikasi yang menawarkan berbagai diskon dan promosi untuk berbagai barang, namun sering kali diskon ini justru membuat kita tergoda untuk membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan.
YONO mengajarkan untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan aplikasi. Misalnya, jika ada aplikasi yang menawarkan potongan harga besar, pertimbangkan kembali apakah itu benar-benar barang yang kamu butuhkan atau hanya sekadar godaan untuk berbelanja.
5. Menerapkan Prinsip Minimalis dalam Hidup
Konsep minimalis sangat berkaitan erat dengan YONO. Prinsip minimalis mengajak untuk mengurangi barang-barang yang tidak dibutuhkan dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Sebagai pelajar, hal ini bisa diterapkan dengan menjaga ruang belajar tetap rapi, menghindari pembelian alat atau perlengkapan yang hanya digunakan sesekali, dan lebih fokus pada kegiatan yang mendukung pengembangan diri dan tujuan akademis.
6. Mengurangi Pengeluaran untuk Hiburan
Pelajar sering kali tergoda untuk menghabiskan uang pada hiburan atau kegiatan yang konsumtif, seperti menonton film di bioskop, nonton konser, makan di luar, atau membeli gadget baru.
Dengan prinsip YONO, pelajar bisa memilih hiburan yang lebih hemat dan bermanfaat, seperti mengikuti kegiatan di kampus, piknik di taman, berkumpul bersama teman-teman di rumah, liburan dengan budget rendah atau membaca buku yang bermanfaat untuk pengembangan diri.
~Afril