Mengenal Dunning-Kruger Effect, Jangan Sampai Kamu Jadi Salah Satu “Penderitanya”
Pernahkah kamu mendengar tentang Dunning-Kruger Effect? Ini terjadi ketika kurangnya pengetahuan dan keterampilan seseorang dalam bidang tertentu, malah menyebabkan dia melebih-lebihkan kompetensi dirinya sendiri.
Efek ini juga mendorong orang yang unggul dalam bidang tertentu untuk berpikir bahwa apa yang bisa dilakukannya juga mudah dilakukan oleh semua orang. Ini membuatnya jadi meremehkan kemampuan dirinya sendiri.
Apa yang jadi penyebab Dunning-Kruger Effect? Apakah ini berpengaruh dengan pendidikan yang kamu jalani? Bagaimana juga cara menghindarinya? Baca terus artikel ini.
Mengapa Dunning-Kruger Effect Terjadi?
Dunning dan Kruger, pencetus teori ini, berpendapat bahwa fenomena ini berasal dari apa yang mereka sebut sebagai “beban ganda”.
Tidak hanya karena tidak kompeten, tetapi ketidakmampuan juga bisa merampas kemampuan mental orang untuk menyadari bahwa dirinya sebenarnya tidak kompetennya.
Ciri orang yang tidak kompeten adalah:
-
Menganggap terlalu tinggi tingkat keahlian dirinya
-
Gagal mengenali keterampilan dan keahlian asli orang lain
-
Gagal mengenali kesalahan dan kurangnya keterampilan diri sendiri
Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya Dunning-Kruger Effect.
1. Tidak Mampu Mengenali Kurangnya Keterampilan dan Kesalahan Diri
Dunning menyatakan bahwa defisit dalam keterampilan dan keahlian menciptakan dua masalah.
Pertama, menyebabkan orang berkinerja buruk sehingga tidak kompeten. Kedua, pengetahuan yang keliru dan kurang membuatnya tidak dapat mengenali kesalahan yang dilakukannya.
2. Kurangnya Metakognisi
Orang sering kali hanya dapat mengevaluasi diri sendiri dari sudut pandangnya sendiri, yang sebenarnya sangat terbatas dan sangat subjektif.
Dari sudut pandang yang terbatas ini, mereka terlihat sangat terampil, berpengetahuan luas, dan lebih unggul dari orang lain.
Itulah yang kadang menyebabkan orang kesulitan untuk memiliki pandangan yang lebih realistis tentang kemampuan dirinya.
3. Sedikit Pengetahuan Menimbulkan Rasa Percaya Diri Berlebihan
Faktor lain yang berkontribusi adalah bahwa terkadang sedikit pengetahuan dapat membuat orang percaya bahwa dirinya mengetahui semua diperlukan tentang subjek tersebut. Tak heran ada istilah yang bilang, “Sedikit pengetahuan bisa menjadi hal yang berbahaya”.
Dampak Efek Ini untuk Pendidikan
Dunning-Kruger Effect memiliki peran penting dalam dunia pendidikan.
Siswa yang melebih-lebihkan pemahaman dirinya tentang suatu topik, bisa membuatnya tidak meminta bantuan atau menghindari sesi belajar tambahan karena mengira telah mengetahui semuanya.
Selain dapat menyebabkan kesenjangan, siswa tersebut juga bisa yang meremehkan kemampuan dirinya sehingga melewatkan kelas-kelas lanjutan atau peran kepemimpinan.
Guru yang menderita efek ini juga bisa menjadi terlalu percaya diri dengan metode pengajarannya sehingga mungkin menolak umpan balik atau kesulitan untuk beradaptasi dengan kebutuhan belajar siswa yang beragam.
Memahami Dunning-Kruger Effect di sekolah dapat mendorong budaya kerendahan hati, pembelajaran berkelanjutan, dan umpan balik yang konstruktif, yang menguntungkan semua orang yang terlibat.
Apakah Kamu Salah Satunya?
Menurut para peneliti, semua orang rentan terhadap efek ini. Ini karena tidak peduli seberapa banyak informasi atau pengalaman yang dimiliki, semua orang memiliki area ketidaktahuan.
Kamu mungkin pintar dan terampil dalam banyak bidang, tetapi tidak ada yang ahli dalam segala hal. Itulah yang membuat semua orang rentan terhadap fenomena ini.
Pakar sejati dalam satu bidang mungkin secara keliru percaya bahwa kecerdasan dan pengetahuan dirinya terbawa ke bidang lain yang kurang mereka kuasai.
Kamu mungkin brilian dalam pelajaran eksak, misalnya. Namun, mungkin saja kamu adalah seorang penulis yang sangat buruk.
Namun, agar dapat mengenali kekurangan itu, kamu harus memiliki pengetahuan tata bahasa, komposisi, dan elemen-elemen lain dalam menulis. Karena semua itu tidak dimiliki, kamu ini jadi tidak dapat mengenali kinerja diri yang buruk.
Cara Menghindari Dunning-Kruger Effect
Untuk terhindari jadi “mangsa” Dunning-Kruger Effect, kamu harus orang dapat secara jujur dan rutin mempertanyakan basis pengetahuan diri dan kesimpulan yang diambil, bukan menerimanya begitu saja.
Seperti yang diusulkan David Dunning, orang dapat menjadi pendukung dirinya sendiri dengan selalu menantang diri untuk menyelidiki kemungkinan dirinya melakukan kesalahan.
Kamu juga dapat menghindari jebakan Dunning-Kruger Effect dengan mencari orang lain dengan keahlian yang kamu kira kamu miliki untuk meminta saran atau kritik yang membangun.
Melanjutkan untuk mempelajari subjek tertentu juga akan membuat kapasitas diri kamu menjadi lebih fokus.
Bagaimana jika kamu mengenal orang dengan Dunning-Kruger Effect? Maka ada beberapa cara yang untuk menghadapinya, yaitu:
-
Hindari berdebat atau adu argumen dengannya, kecuali diperlukan.
-
Berempati dan sadari bahwa tindakannya tersebut mungkin berakar dari masalah pribadi, seperti keluarga yang problematik maupun gangguan mental.
-
Jangan dimasukkan ke hati dengan komentar dan perilakunya.
-
Jika bisa, ajak mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya.
Kesimpulannya
Dunning-Kruger Effect adalah salah satu dari sekian banyak bias kognitif yang dapat memengaruhi perilaku dan keputusan seseorang, bahkan bisa mengubah hidupnya.
Meskipun mungkin lebih mudah untuk mengenali fenomena ini pada orang lain, penting untuk diingat bahwa ini adalah sesuatu yang juga bisa berdampak pada diri sendiri.
Dengan memahami penyebab yang mendasari bias psikologis ini, kamu mungkin akan lebih mampu mengenali kecenderungan ini dalam diri sendiri dan menemukan cara untuk mengatasinya.
Jadi, jangan sampai kamu menjadi salah satu orang yang “menderita” Dunning-Kruger Effect, ya.
Sumber:
https://thedecisionlab.com/biases/dunning-kruger-effect
https://www.verywellmind.com/an-overview-of-the-dunning-kruger-effect-4160740
https://www.psychologytoday.com/intl/basics/dunning-kruger-effect
~Febria