Lebih Penting Mana: Prestasi Akademik atau Organisasi? Ini Jawabannya!
Selama ini, banyak orang percaya bahwa anak berprestasi di bidang akademik di sekolah akan menjadi orang sukses setelah dewasa. Masuk ke universitas baik dan mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar.
Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Di media sosial X pernah membahas anak-anak yang sering mendapat ranking di sekolah, ternyata tidak semua yang sukses setelah dewasa.
Begitu juga sebaliknya. Anak yang tidak terlalu pintar dalam bidang akademik, tetapi aktif dalam berbagai organisasi sekolah, ada yang justru memiliki karir sukses.
Jadi, pertanyaannya adalah lebih penting mana saat sekolah: Prestasi akademis atau organisasi?
Berprestasi dalam Bidang Akademis
Tidak ada ruginya jika kamu memilih menjadi anak yang berprestasi di bidang akademik di sekolah.
Jika kamu sudah berprestasi sejak SD, kamu akan lebih mudah masuk SMP dan SMA unggulan, baik negeri atau swasta. Kesempatan kamu kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) juga akan lebih besar jika kamu termasuk siswa yang pintar.
Tetap menjadi mahasiswa berprestasi dan memiliki IPK tinggi juga memiliki banyak keuntungan. Misalnya, lebih cepat lulus dan kemungkinan dilirik oleh perusahaan besar juga lebih besar.
Menjadi siswa berprestasi di bidang akademis sebenarnya sangat menguntungkan.
Namun, saat ini banyak perusahaan yang juga mulai melirik calon karyawannya yang memiliki banyak pengalaman organisasi. Jadi, mengikuti organisasi, baik di sekolah atau pun di kampus, juga tidak ada ruginya.
Lebih Fokus di Organisasi
Ada beberapa keuntungan yang didapatkan jika kamu mengikuti banyak kegiatan organisasi. Pertama, kamu yang turut aktif berorganisasi akan mempunyai soft skill yang lebih tinggi dibanding yang siswa yang hanya fokus dalam bidang akademik.
Ini karena kamu akan banyak berinteraksi dengan orang-orang baik dari dalam maupun luar organisasi yang diikuti. Dengan semakin banyak berinteraksi, kamu juga akan semakin terlatih untuk berkomunikasi dengan baik dan berani mengemukakan pendapat yang dimiliki.
Lalu, anak yang sering berorganisasi juga memiliki pola berpikir yang lebih terasah. Ini karena kamu terlatih untuk mengatasi masalah dan menemukan solusi yang berhubungan dengan kepentingan banyak orang.
Lalu, dengan mengikuti berbagai organisasi, kamu juga bisa memperluas relasi atau kenalan dengan siswa lain dari kelas dan angkatan berbeda. Bahkan, jika kamu berorganisasi di luar sekolah, kamu juga akan memiliki teman dari sekolah berbeda.
Ini tentu saja akan sangat berdampak positif dalam kehidupan sosial kamu, bahkan hingga dewasa.
Namun, wajib diingat bahwa saat ini hampir semua pekerjaan tetap mementingkan pendidikan bagi calon karyawannya.
Jika kamu terlalu fokus berorganisasi sehingga akhirnya tidak kuliah, ini mungkin akan menghambat karir kamu saat dewasa. Karena kamu jadi tidak bisa masuk ke perusahaan yang mewajibkan karyawannya untuk memiliki gelar S1 atau minimal D3.
Jadi, Mana yang Lebih Penting?
Faktanya, prestasi akademis dan organisasi memiliki peran penting dalam membentuk diri kamu menjadi versi yang terbaik.
Kombinasi yang seimbang antara pengetahuan akademik dan keterampilan praktis akan membantu kamu untuk berkembang secara holistik dan mencapai potensi penuh diri kamu, baik dalam konteks profesional maupun personal.
Jadi, sebaiknya kamu memiliki prioritas yang sama antara bidang akademik dan organisasi. Bagaimana cara menyeimbangkannya? Ini berikut tipsnya.
1. Tentukan Prioritas
Jika kamu sekolah sambil berorganisasi, maka kamu akan memiliki dua tanggung jawab yang harus diselesaikan. Agar semua bisa diselesaikan, maka kamu harus bisa menentukan skala prioritas.
Selesaikan tugas yang memiliki tenggat waktu terdekat, meskipun lebih ringan dibandingkan dengan tugas yang tenggat waktunya lebih lama.
Jika kedua tugas memiliki tenggat waktu lebih dekat, maka prioritaskan tugas sekolah karena bagaimanapun pendidikan akademis lebih penting dibandingkan dengan berorganisasi.
2. Harus Bisa Manajemen Waktu
Agar kamu tidak kewalahan atau banyak tugas yang tidak terselesaikan karena merasa tak punya waktu, maka kamu harus bisa memiliki manajemen waktu yang baik.
Buat agenda kegiatan dan tulis semua tugas dan tanggung jawab yang harus kamu lakukan. Mulai dari kegiatan selama satu hari hingga selama beberapa bulan ke depan.
Untuk kegiatan selama satu hari, tulis kegiatan apa saja yang akan dilakukan mulai dari pagi hingga malam hari. Masukkan semua kegiatan akademik—dari belajar hingga mengerjakan tugas—hingga kegiatan organisasi.
Beri batasan atau deadline dari setiap kegiatan agar kamu tahu kapan harus menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Setelah itu baru urutkan semua kegiatan berdasarkan skala prioritas terpenting.
3. Tetap Fokus pada Satu Hal
Usahakan untuk berfokus pada satu tugas di satu waktu. Misalnya, kamu sedang dalam pekan ujian, maka fokuslah untuk belajar dan sebisa mungkin jangan pedulikan dulu masalah organisasi.
Namun, setelah ujian selesai dan urusan sekolah sudah lebih lenggang, kamu bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk berorganisasi.
Dengan bisa fokus pada satu hal di satu waktu, kamu tidak akan merasa kewalahan dengan semua kegiatan yang dimiliki, baik dalam bidang akademis maupun organisasi.
Sumber:
https://osc.medcom.id/community/lebih-penting-mana-organisasi-atau-akademik-6599
https://osc.medcom.id/community/kuliah-atau-berorganisasi-mana-yang-lebih-penting-1868
~Febria