Jika Anak Masih Sering Menangis Meski Sudah Besar, Orang Tua Harus Bagaimana?

Jika Anak Masih Sering Menangis Meski Sudah Besar, Orang Tua Harus Bagaimana?

Tidak ada yang salah dengan menangis karena ini tangisan ternyata juga memiliki manfaat, seperti melepaskan stres, meredakan kecemasan, dan kadang-kadang bisa terasa menggembirakan.

Mulai dari bayi, balita, dan anak kecil, bahkan hingga yang sudah beranjak besar, semuanya bisa menangis karena berbagai alasan. Jadi, jika sepertinya anak menangis tanpa alasan, sebaiknya orang tua mempertimbangkan mengapa anak mungkin menangis.

Orang tua yang mampu mengidentifikasi sumber alasan anak menangis, akan lebih mampu untuk memberikan respon terbaik terhadap situasi tersebut. Berikut adalah beberapa alasan yang membuat anak sering menangis, meski sudah beranjak besar.

1. Merasa Lelah

Salah satu alasan paling sering anak-anak menangis adalah karena lelah. Mereka bisa menjadi tidak tenang yang dapat menyebabkannya mengamuk, meledak, dan melakukan perilaku yang tampaknya tidak rasional.

Meski tidak bisa mencegah anak merasa lelah, tetapi yang bisa dilakukan orang tua adalah untuk menguranginya dengan menetapkan jadwal tidur rutin pada anak. Lalu, jika anak mulai tantrum dan terlihat mengantuk, segera ajak anak untuk tidur siang secukupnya.

2. Kelaparan, Tetapi Tidak Menyadarinya

Bahkan orang dewasa pun bisa "hangry", singkatan dari hungry dan angry yang artinya lapar dan marah. Faktanya, tidak semua orang bisa menyadari bahwa dirinya merasa lapar dan perlu makan, yang membuat dirinya menjadi crancky, termasuk anak.

Jika anak belum makan dalam waktu lama, suasana hatinya akan menurun dengan cepat. Berikan beberapa camilan sehat kepada anak sebelum dia mulai menangis, yang dapat dengan membuat suasana hatinya menjadi lebih baik.

3. Overstimulasi

Ada anak yang bisa merasa lelah jika terlalu lama berada di tengah keramaian dan membuatnya jadi menangis karena tidak dapat mengungkapkan apa yang salah dalam situasi tersebut. Itu artinya anak mengalami overstimulasi.

Bagi anak yang belum (atau tidak) bisa mengungkapkan perasaannya, menangis menjadi cara terbaik yang diketahuinya. Jika ini terjadi, biarkan dia beristirahat, bawa keluar atau ke ruangan yang lebih tenang, dan biarkan dia duduk selama beberapa menit untuk mendapatkan ketenangan.

4. Stres

Stres adalah alasan besar untuk menangis, terutama pada anak-anak yang lebih besar. Mungkin orang tua bertanya-tanya, apa yang bisa membuat anak merasa stres? Jawabannya: Banyak hal!

Anak-anak yang kegiatan sehari-harinya terlalu terjadwal bisa menjadi sangat stres. Ini karena anak membutuhkan waktu luang untuk bermain secara kreatif dan, tentu saja, untuk bersantai.

Anak-anak juga bisa stres karena yang terjadi di sekitarnya, seperti masalah dalam pernikahan orang tua atau di sekolah, atau bahkan peristiwa yang didengar di berita.

5. Merasa Sakit atau Tidak Nyaman

Ini juga menjadi alasan umum anak menangis. Anda yang lebih besar mungkin sudah bisa akan memberitahu jika merasa ada sesuatu yang menyakitkan atau dirasa tidak nyaman. Namun, tidak semua anak mau terbuka dan mengatakannya pada orang tua.

Akhirnya, jalan yang dipilih anak adalah menangis. Jika ini sering terjadi, orang tua bisa mengajak bicara anak dan memberikan beberapa pertanyaan yang lebih spesifik. Beri pengertian bahwa orang tua bisa membantu mengatasi rasa sakit yang dialaminya.

6. Ingin Perhatian

Terkadang anak-anak hanya membutuhkan perhatian dari orang tuanya, tetapi tidak bisa atau tidak tahu bagaimana memintanya.

Jika semua penyebab menangis, seperti kelaparan, kelelahan, stimulasi berlebihan, dan frustrasi, tidak terjadi padanya, sudah waktunya untuk bertanya pada diri sendiri apakah anak perlu waktu menghabiskan waktu bersama orang tuanya.

Namun, berhati-hatilah dengan alasan ini dan cobalah untuk mengatasinya sebelum anak mulai menangis. Jika anak terlalu sering menggunakan air matanya sebagai cara untuk mendapatkan perhatian orang tua, ini bisa berubah menjadi kebiasaan buruk yang sulit untuk dihentikan.

7. Mau Lari dari Tanggung Jawab

Ketika anak benar-benar tidak ingin melakukan sesuatu, dia mungkin akan menggunakan senjata air matanya dan mulai menangis. Jika ini terjadi, jangan memarahinya dan tetap validasi perasaannya dengan mengatakan, "Ayah/ibu tahu sulit untuk melakukannya, tetapi itu sudah jadi tanggung jawabmu.”

Penting untuk mengajari anak bahwa meskipun dia merasa sedih atau marah, tetapi dia masih bisa mengikuti aturan. Setiap kali anak tidak suka melakukan sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya, ini menjadi kesempatan untuk membantunya belajar untuk tidak menangis dan lebih baik melakukan hal-hal positif lain.

 

Bagaimana Caranya Agar Anak Tidak Sering Menangis?

Setelah tahu alasan anak menangis, orang tua dapat membantunya mengidentifikasi, memahami, dan mengelola emosi di balik ekspresinya tersebut. Namun, sebelum melakukannya, penting untuk memeriksa suhu emosional orang tua

1. Pastikan Orang Tua Tetap Tenang

Jika mulai merasa tidak sabar, mungkin sudah waktunya untuk menjauh, mengambil napas dalam-dalam, dan menenangkan diri sebelum berbicara dengan anak. Saat menghadapi anak-anak yang lebih besar, minta mereka ke kamarnya atau keluar sejenak ke tempat yang aman di rumah.

2. Perhatikan Kata-Kata yang Diberikan pada Anak

Hindari membuat pernyataan negatif yang menilai perilaku anak. Berkata hal-hal seperti "hanya anak kecil yang suka menangis" atau "berhenti menangis" tidak akan membantu anak menjadi tenang dan malah dapat memperburuk situasi.

Kepada anak-anak yang lebih besar, orang tua bisa berkata, "Ayah/ibu bisa dengar kamu menangis, tetapi nggak tahu apa yang kamu butuhkan. Kamu bisa bilang sama ayah/ibu apa yang kamu butuhkan?".

3. Bantu Anak Belajar

Dengan membantu anak mengidentifikasi, memahami, dan mengelola emosinya, orang tua membantunya mengembangkan empat komponen dasar kecerdasan emosional anak, yaitu emosional, ekspresi, pemahaman, dan regulasi. Semuanya adalah dasar untuk kesehatan mental, kesejahteraan, dan kesuksesan anak.

4. Terima bahwa Orang Tua Tidak Bisa Bisa Memperbaiki Semuanya

Tidak peduli seberapa baik orang tua mengenal anak, akan ada saat ketika orang tua tidak tahu mengapa anaknya menangis atau tidak bisa memperbaiki alasan anak menangis. Kalau sudah seperti ini, biarkan anak menangis dan tawarkan pelukan atau dukungan yang mungkin sudah lebih dari cukup untuknya.

~Febria