Ingin Pilih D3 daripada S1 untuk Melanjutkan Kuliah? Lihat Dulu Kelebihan dan Kekurangannya!

Ingin Pilih D3 daripada S1 untuk Melanjutkan Kuliah? Lihat Dulu Kelebihan dan Kekurangannya!

Saat akan lulus SMA dan ingin melanjutkan kuliah, kebanyakan orang mungkin akan berfokus mencari jurusan di program S1 dibandingkan dengan D3. Padahal. saat ini lulusan D3 juga tidak kalah bersaing dengan lulusan S1.

Sebagai informasi, program D3 merupakan singkatan dari diploma 3 yang bertujuan untuk melatih mahasiswa berdasarkan keahliannya sehingga saat kuliah lebih banyak praktek dibandingkan teori. Jadi, saat lulus kuliah, mahasiswa sudah siap menghadapi dunia kerja.

Sementara S1 atau program sarjana  merupakan program pendidikan kuliah yang lebih menekankan pembahasan teori daripada praktek. Biasanya, mahasiswa yang memilih program ini menjalani pendidikan selama 4 tahun.

Jika kamu lebih tertarik kuliah di D3 dibandingkan S1, sebenarnya tidak masalah. Namun, sebaiknya tahu dulu kelebihan dan kekurangan D3, seperti di bawah ini.

Kelebihan D3

1. Waktu Kuliah yang Lebih SIngkat

Kelebihan utama tentang program D3 adalah waktu tempuh untuk menyelesaikan perkuliahan yang lebih singkat, yaitu sekitar 3 tahun, sesuai dengan namanya.

Lalu, di akhir perkuliah D3 kamu tidak perlu menyusun skripsi penelitian dan hanya perlu mengerjakan laporan tugas akhir. Tugas akhir ini akan kamu tulis berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang kamu lakukan di akhir masa perkuliahan.

Jadi, kalau fokus utama kamu adalah ingin langsung bekerja setelah kuliah, maka lebih baik pilih D3 karena durasinya yang lebih pendek. 

2. Materi yang Diajarkan Lebih Banyak Praktek

Kalau di jenjang S1, pembelajarannya bersifat luas dan lebih teoritis daripada D3. Sementara di D3, kamu akan lebih fokus belajar pada keterampilan-keterampilan tertentu.

Selain belajar teori, D3 juga menjadi tempat pelatihan dengan praktek langsung agar mahasiswa memiliki keahlian yang cukup untuk digunakan di dunia kerja setelah lulus.

Jadi, selama kuliah kamu akan mendapatkan banyak kegiatan praktek lapangan yang berhubungan langsung dengan jurusan tersebut. Mungkin hanya di tahun pertama kamu harus duduk di kelas berjam-jam membahas teori.

Jadi, D3 cocok untuk kamu yang tidak suka atau mudah bosan mendengarkan materi dosen setiap hari karena perkuliahannya lebih banyak praktek nyata yang ilmunya akan terpakai saat bekerja nanti.

3. Pengajarnya Lebih Banyak Praktisi

Jika di S1 para pengajarnya lebih aktif dalam melakukan riset penelitian dan menerbitkan berbagai jurnal, pengajar di D3 kebalikannya.

Kamu akan diajar oleh para praktisi yang bekerja aktif dalam bidang yang kamu fokuskan. Jadi, mereka adalah orang-orang yang sudah tidak perlu diragukan lagi pengalamannya di bidangnya.

Misalnya, jika kamu kuliah Jurusan Broadcasting, kamu akan diajar oleh wartawan aktif di media ternama. Kalau kamu kuliah Jurusan Teknik Mesin Penerbangan, maka staf pengajarnya adalah orang-orang yang bekerja dan berhubungan langsung dengan mesin penerbangan.

4. Lebih Siap Masuk Dunia Kerja

Di D3 kamu lebih berpotensi untuk mendapatkan pekerjaan karena masih banyak perusahaan yang mencari lulusan D3 yang terkenal sudah siap kerja.

Jadi, saat mempekerjakan lulusan D3, perusahaan tahu kalau mereka memilih orang yang sudah ahli di bidang tersebut.

Apalagi, banyak universitas atau perguruan tinggi yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan dan lembaga tertentu sehingga saat lulus, mahasiswa D3 tidak perlu pusing mencari prospek kerja ke mana.

Kebanyakan universitas atau perguruan tinggi D3 memiliki jaringan kuat untuk menyalurkan mahasiswanya ke perusahaan-perusahaan tertentu sehingga mereka bisa langsung mendapat pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya.

 

Kekurangan D3

1. S1 Masih Jadi Standar Banyak Pekerjaan

Tidak bisa dipungkiri, meski lulusan D3 sudah lebih berpengalaman, tetapi masih banyak perusahaan yang menentukan kualifikasi calon pekerja mereka dengan syarat gelar sarjana S1. Hal ini tentu saja akan membuat pilihan pekerjaan yang bisa dilamar oleh lulusan D3 menjadi lebih sedikit. 

2. Masih Dipandang Lebih Rendah dari S1

Memang, waktu perkuliahan D3 lebih singkat dan teori yang didapatkan saat kuliah mungkin tidak selengkap mahasiswa S1, tetapi sebenarnya bukan berarti mahasiswa D3 kalah dalam segi kualitas. Namun, sayangnya masih banyak yang beranggapan seperti ini.

Masih banyak orang, khususnya orang tua, yang menganggap kuliah D3 santai dan tidak membahas banyak materi sehingga ilmunya tidak banyak. Akhirnya banyak orang tua yang ingin anaknya kuliah S1 daripada D3 agar masa depan tidak suram.

3. Kadang, Biaya Kuliahnya Lebih Mahal

Di beberapa universitas atau perguruan tinggi, biaya kuliah program D3 lebih mahal dibandingkan S1 karena perkuliahannya yang membutuhkan fasilitas tertentu, seperti peralatan, laboratorium, dan sebagainya untuk menunjang pembelajaran praktik.

Misalnya, biaya kuliah program D3 semua program studi di Universitas Indonesia (UI) mencapai Rp10.000.000 per semester dan uang pangkal Rp11.500.000. Sementara program S1 Reguler di UI, biayanya antara sebesar Rp0 hingga Rp7.500.000 per semester tergantung rumpun sains teknologi atau humaniora.

 

Jadi, setelah tahu kelebihan dan kekurangan kuliah D3, kamu sudah bisa lebih yakin lagi untuk memutuskan, ya. Program D3 tentu saja tidak kalah dengan S1, tetapi kamu harus tahu juga kekurangannya agar tidak merasa salah memilih.

~Febria