Cara Membuat Lingkungan di Rumah yang Bisa Mendukung untuk Anak Belajar
Tidak peduli di usia berapa pun, lingkungan belajar di rumah memiliki dampak besar pada keberhasilan akademik anak.
Itulah sebabnya sangat penting bagi anak untuk memiliki lingkungan belajar yang baik, tak hanya di waktu ujian.
Apalagi bagi anak yang sudah remaja karena dia pasti membutuhkan ruang di rumah untuk dapat berkonsentrasi belajar karena beban pelajarannya yang semakin berat.
Saat mempertimbangkan bagaimana menciptakan lingkungan belajar di rumah, orang tua harus memikirkan ruang fisik dan suasananya agar bisa memengaruhi rutinitas belajar dan pengalaman belajar anak secara positif.
Seperti Apa Lingkungan Belajar yang Ideal?
Setiap anak membutuhkan lingkungan belajar yang berbeda.
Ada yang belajar paling efektif dengan kebisingan latar belakang yang lembut, sedangkan ada yang justru belajar paling baik dalam keheningan total.
Bicarakan dengan anak tentang apa yang membantunya berkonsentrasi dan jenis lingkungan yang dirasa paling nyaman.
Selain membutuhkan trial and error, menciptakan lingkungan belajar yang tepat di rumah juga dapat berubah seiring waktu.
Anak yang sebelumnya lebih menikmati mengerjakan PR di ruang yang lebih komunal, bisa berubah membutuhkan ruang yang lebih pribadi untuk belajar saat lebih besar.
Faktor yang Membuat Lingkungan Belajar Menjadi Baik atau Buruk
Ada banyak faktor yang membuat lingkungan belajar di rumah menjadi baik atau buruk. Berikut adalah beberapa komponen umum dari lingkungan belajar yang baik untuk anak.
-
Memiliki gangguan minimal
-
Suasana yang tenang
-
Tingkat kebisingan rendah
-
Memiliki akses ke udara segar
-
Ada pengontrol suhu
-
Mendapatkan cahaya alami
-
Memiliki kursi yang nyaman dan ergonomis.
Sementara itu, ada juga beberapa faktor yang membuat lingkungan belajar anak menjadi buruk di rumah, yang dapat berkontribusi pada kemajuan belajarnya.
-
Ruangan yang berantakan
-
Lokasinya dekat dengan TV
-
Suhu di ruangan terlalu hangat atau panas
-
Pencahayaan terlalu terang atau redup
-
Ruang terlalu sempit
-
Dekat dengan gadget atau smartphone yang terus-menerus berbunyi
-
Suasananya tak berbeda dengan ruang keluarga
Cara Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif di Rumah
Berikut adalah beberapa cara menciptakan lingkungan belajar yang baik di rumah untuk anak.
1. Ciptakan Rutinitas
Mengerjakan PR atau belajar di waktu yang teratur akan membantu anak menyesuaikan diri dengan rutinitas belajarnya.
Ini juga membantu mengelola harapan karena anak jadi tahu bahwa dirinya perlu belajar di waktu tersebut, tanpa perlu terus-menerus diberitahu. Selain itu, anak juga jadi tahu kewajibannya sebelum dapat menikmati waktu senggang.
2. Pastikan Semua Orang Mematuhi Aturan Keluarga
Bekerja sama sebagai satu kesatuan keluarga bisa jadi rumit. Namun, bukan berarti tidak bisa dilakukan.
Cobalah untuk menetapkan aturan seputar waktu belajar sehingga anak tidak belajar atau mengerjakan PR saat saudara kandungnya bermain video game dengan keras di kamar sebelah.
Menetapkan waktu tenang untuk semua orang dalam keluarga antara jam-jam tertentu di sore atau malam hari dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang tenang dan mendukung.
3. Ikut Terlibat, tetapi Jangan Jadi Ikut Campur
Tanyakan kepada anak, apa yang akan dipelajarinya sebelum terlalu fokus belajar atau mengerjakan PR. Tawarkan bantuan jika anak terlihat kesulitan atau frustrasi.
Cobalah untuk mendukung, tanpa menjadi terlalu ikut campur atau bahkan jadi orang yang mengerjakan PR anak.
Jangan juga menjadi orang yang merasa paling benar atau paling tahu karena cara anak diajarkan mungkin berbeda dengan cara orang tua memelajari persamaan, algoritma, dan teori di sekolah dulu.
Ingat, mengajari anak cara baru untuk mengerjakan sesuatu, malah mungkin bisa menghalangi proses belajar anak, dibandingkan membantu.
4. Buat Ruang Belajar Sesuai Kepribadian Anak
Pikirkan baik-baik apa yang dibutuhkan anak untuk belajar. Jangan memaksakan kehendak yang tidak sesuai dengan keinginan atau kenyamanan anak.
Jangan menempatkan anak di ruang belajar tertutup—berpikir kalau dia bisa lebih berkonsentrasi, jika sebenarnya dia belajar lebih baik di area komunal karena bisa mendiskusikan pekerjaan rumahnya dengan saudara atau orang tuanya.
Perhatikan apa yang mudah mengalihkan perhatian anak saat belajar dan pertimbangkan untuk bisa mengubahnya. Misalnya, jika notifikasi di smartphone terus bermunculan dan mengganggu konsentrasi, pasang aplikasi yang dapat membantunya lebih fokus belajar.
5. Berikan Meja dan Kursi Belajar, serta Pencahayaan yang Baik
Pastikan anak memiliki tempat duduk yang nyaman selama sesi belajar yang panjang. Ini sangat penting untuk kesejahteraan fisik, konsentrasi, dan produktivitasnya.
Memiliki meja dan kursi belajar yang baik, akan memberikan dukungan postur tubuh yang tepat sehingga bisa mencegah ketidaknyamanan dan ketegangan pada otot punggung dan leher.
Jika membeli kursi baru bukan pilihan, orang tua dapat menggunakan bantal kursi untuk membantu kenyamanan. Namun, pastikan anak beristirahat setiap jam untuk berdiri, meregangkan, dan bergerak.
Lalu, memiliki pencahayaan yang tepat di ruang belajar juga sangat penting karena pencahayaan alami yang memadai membantu menjaga fokus, mencegah ketegangan mata, dan memberikan berbagai manfaat kesehatan.
Daripada memposisikan meja di dinding, pertimbangkan untuk meletakkannya di dekat jendela dengan banyak sinar matahari. Namun, jika pencahayaan alami tidak cukup terang, menambahkan lampu belajar di meja adalah pilihan yang sangat baik.
Lampu belajar ini bisa meningkatkan kualitas pencahayaan dan membantu mengurangi ketegangan mata dan kelelahan sehingga anak lebih fokus saat belajar.
Sumber:
https://study.uq.edu.au/stories/how-create-positive-study-environment-home
https://ielc.co.id/en/10-proven-strategies-to-boost-your-childs-at-home-study-sessions/
~Febria