Cara Atlet Olimpiade Membagi Waktu antara Berlatih dan Belajar, Bisa Kamu Tiru!

Cara Atlet Olimpiade Membagi Waktu antara Berlatih dan Belajar, Bisa Kamu Tiru!

Mempertahankan prestasi belajar saja sudah sulit, apalagi atlet Olimpiade yang juga harus berlatih untuk mempersiapkan dirinya untuk bertanding.

Tentu saja ada cara-cara khusus yang dijalankan oleh para atlet ini agar tetap bisa memiliki waktu untuk berlatih dan juga belajar.

Mungkin kamu juga bisa mengikuti beberapa cara yang mereka lakukan, seperti di bawah ini.

1. Menetapkan Tujuan

Bagi para atlet Olimpiade, saat berlatih mereka tentu saja harus meningkatkan waktu atau jarak tertentu, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya lari 100 meter dalam waktu beberapa detik dan sebagainya.

Saat belajar, mereka juga melakukan hal tersebut, yaitu menetapkan tujuan. Saat belajar, mereka memulainya dengan menetapkan tujuan yang jelas dan terukur sehingga bisa memberikan arahan dan motivasi.

2. Menemukan keseimbangan

Jika sekolah tidak bisa memberikan keseimbangan yang kamu butuhkan, maka kamu yang harus menemukan atau membuatnya. Itulah yang dilakukan oleh atlet Olimpiade saat belajar.

Isabeau Levito, juara seluncur indah Amerika Serikat di 2023, memilih homeschooling sejak kelas 4 SD. Sekarang, ia adalah siswa kelas 1 SMA yang mengambil dua kelas AP dan kursus kehormatan di International VLA.

Ia mengambil program karena memungkinkannya untuk mengambil cuti di Maret untuk mengikuti Kejuaraan Skating Dunia.

Morgan Hurd, pesenam Amerika Serikat berusia 22 tahun, juga melakukan hal yang sama.

Saat kelas 6 SD, ia sudah berlatih selama 40 jam seminggu dan berhasil masuk ke kamp pengembangan. Kamp tersebut merupakan salah satu langkah pertama untuk masuk ke tim nasional.

Karena merasa dirinya tidak bisa tetap berada di sekolah normal, ia memutuskan mencari sekolah yang lebih fleksibel dan online school jawabannya.

3. Berlatih dan Belajar Tanpa Henti

Pola pikir seorang atlet Olimpiade adalah melakukan tugas yang membutuhkan disiplin dan fokus tanpa henti.

Mereka menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk berlatih agar dapat berkompetisi di tingkat tertinggi. Mereka juga menjalani rutinitas harian yang melibatkan latihan fisik, rencana nutrisi, dan pengkondisian mental.

Saat belajar, mereka juga melakukan hal tersebut. Di sekolah, mereka juga berlatih dan belajar tanpa henti agar bisa mendapatkan nilai terbaik.

Tak heran jika banyak atlet Olimpiade yang juga terdaftar sebagai mahasiswa di universitas bergengsi dunia bahkan memiliki lebih dari satu gelar sarjana.

4. Terima Kekalahan seperti Pemenang

Atlet peraih medali di Olimpiade tentu saja tidak selalu merasakan kemenangan. Mereka juga pasti pernah kalah. Namun, hal tersebut tidak membuat mereka putus asa dan berhenti berusaha.

Hal itulah yang juga diterapkan di bidang pendidikan. Para atlet Olimpiade ini tidak membiarkan nilai jelek atau tidak lulus pelajaran membuat kepercayaan diri mereka hancur.

Menurut mereka, setiap kesalahan kesempatan untuk belajar dan yang terpenting adalah pengalamannya.

5. Tetap Perlu Pelatihan dan Bimbingan

Saat berlatih untuk mengikuti kejuaraan Olimpiade, para atlet bekerja sama dengan pelatih yang memberikan umpan balik, menyusun rencana pelatihan, dan menawarkan dukungan emosional.

Saat belajar, mereka juga tetap mendapatkan pelatihan dan bimbingan dari para guru atau konselor di sekolah online atau offline-nya. Bimbingan tersebut dapat memainkan peran penting untuk mengenali kekuatan si atlet dan apa yang perlu diperbaiki.

6. Tetap Memiliki Disiplin Diri

Olahraga mengajarkan disiplin, daya tahan, dan ketahanan diri. Olimpiade adalah contoh utama bahwa para atlet harus bekerja keras untuk mendapatkan medali dan mencapai sesuatu yang hebat.

Agar tetap termotivasi, para atlet Olimpiade membutuhkan disiplin diri dan kepercayaan diri. Tetap memiliki disiplin saat bersekolah akan mengembangkan keterampilan motivasi intrinsik mereka saat belajar.

Selain memiliki jadwal latihan yang harus dipatuhi, para atlet Olimpiade juga memiliki rutinitas atau rencana yang dipikirkan dengan matang untuk menetapkan tujuan yang realistis, melacak kemajuan diri, dan agar tetap fokus pada tugas.

7. Tetap Rasakan Pengalaman Bersekolah

Selain sesi belajarnya yang melelahkan, sekolah juga memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Khususnya bersama dengan teman-teman.

Meskipun mungkin harus mengambil kelas online atau bahkan homeschooling, tetapi para atlet Olimpiade tetap meluangkan waktu untuk merasakan pengalaman saat bersekolah.

Seperti yang dilakukan oleh eMjae Frazier, pesenam asal Amerika Serikat. Ia memilih University of California, Berkeley, mengambil jurusan psikologi.

Meskipun telah bertahun-tahun bersekolah secara online, tetapi ia selalu mengikuti perkembangan teman-temannya di Timber Creek Regional High School di Sicklerville.

eMjae tetap pergi ke pertandingan sepak bola sekolahnya, bahkan datang ke acara perpisahan angkatannya.

Meskipun di pertengahan tahun terakhirnya di SMA, ia tidak bisa merasakan pengalaman sesungguhnya bersekolah, tetapi pesenam 20 tahun itu tetap melakukan kontak dengan teman-temannya.

Secara tidak langsung, hal itulah yang bisa membuat atlet Olimpiade tetap semangat sekolah karena pengalaman bersama teman-teman tidak pernah tergantikan.

Itulah beberapa cara belajar atlet Olimpiade sehingga bisa tetap berprestasi di bidang olahraga dan pendidikan. Mungkin beberapa cara di atas bisa kamu ikuti, ya.
 

Sumber:

https://www.inquirer.com/sports/elite-athletes-charter-schools-education-olympics-competition-20230823.html

https://factsmgt.com/blog/from-learning-to-winning-how-educators-and-olympians-pursue-a-path-to-excellence/

https://planbee.com/blogs/news/lessons-children-can-learn-from-olympic-athletes

~Febria